Tiga hari yang berlalu dengan sangat cepat. Dekorasi ruangan semuanya telah sempurna, undangan juga telah di sebar luaskan serta semua acara perjumpaan pers yang di gelar secara tertutup sudah di lalui oleh Haeri. Cobaan menikah dengan CEO muda dan kaya seperti Kim Taehyung memang sangat banyak sekali. Fitting baju pernikahan telah selesai dan hanya di temani oleh calon ibu mertuanya. Lihatlah calon suaminya, fitting baju saja ia tidak hadir menemani, bagaimana nanti jika mereka sudah sah? Pasti rumah yang mereka tempati akan sepi dan senyap.Haeri melirik ke arah Taehyung yang berdiri di belakang nya melalui cermin, gadis itu memutar matanya jengah ketika sorot mata Taehyung hanya menatapnya dengan pandangan yang tak terartikan. Seperti menggoda, Haeri sulit menebak bagaimana seorang Kim Taehyung itu. Pria itu yang meminta di percepat pernikahan tapi tidak menemani dirinya memilih baju, dan sekarang menatap nya seperti seolah buruan yang sangat lezat.
"Nona yappeuda." Seru Hyeri ketika selesai merias Haeri. Wanita itu tidak bohong jika saat ini Haeri benar-benar cantik dengan gaya yang di aplikasi kan pada dirinya. Haeri sama sekali tidak menampakkan jika dirinya masih seorang siswa, tampak sangat anggun dan cantik.
"Benarkah? " Tanyanya kepada Hyeri sambil mematut dirinya di depan cermin.
Hyeri mengangguk dan menunjukkan kedua jempolnya dengan semangat. Bagi wanita itu merias pengantin sudah menjadi pekerjaannya dan ia juga sudah banyak melihat betapa cantiknya para pengantin di hari bahagia mereka tapi ini beda dengan Haeri, wanita itu tidak terlalu melebihkan riasan di wajah Haeri dan hebatnya itu sudah sangat cukup membuat gadis itu tampak sempurna.
"Kau benar-benar cocok di sandingkan dengan tuan Taehyung. "Haeri tersedak mendengar penuturan sang penata rias dan dengan cepat merubah ekspresi nya menjadi biasa saja, Haeri sama sekali tidak bisa membayangkan apa yang terjadi di atas altar nanti. Berdiri di samping seorang pria yang sama sekali tidak ia kenal dan harus mengucapkan janji di depan Tuhan.
"Gomawo eonnie. " Haeri tersenyum singkat ke arah Hyeri dan langsung di balas kekehan kecil oleh wanita itu, lantas ia mendekatkan bibirnya ke telinga Haeri dan berbisik. "Tuan Taehyung dari tadi hanya menatap mu dan tak pernah berpaling. " Hyeri terkekeh dan kemudian keluar dari ruangan meninggalkan Taehyung dan Haeri yang masih duduk di kursi rias nya.
Haeri masih mencerna ucapan sang penata rias barusan, ia tidak merasa terpuji sedikit pun. Jika pernikahan ini bisa di tolak maka ia dengan senang hati akan meninggalkannya walau banyak para wanita di luar sana menginginkan posisi dirinya.
Haeri menatap Taehyung yang masih menatap nya dari cermin. "Wae? " Haeri mencebik.Taehyung berjalan mendekati Haeri dan berdiri di belakangnya. Menarik segaris senyum dan berbisik di telinga gadis itu. "Bersiaplah sayang. " Ucapnya seduktif dan mengelus pelan pucuk surai Haeri sedangkan gadis itu menengang ketika telapak besar itu terangkat untuk mengelus surainya.
Haeri menatap punggung tegap itu menjauh sampai keluar dari ruangan. Satu yang dapat Haeri lihat dari wajah pria itu adalah smirk andalannya. Ya Tuhan Haeri sudah ngeri membayangkan semua kemungkinan yang akan terjadi jika hidup dengan pria gila dan mesum itu.
"Wah kau cantik sekali Haeri-ah." Suara Hoseok memecahkan lamunan Haeri. Pria itu sudah berdiri di belakang sang adik dan tersenyum lembut. "Sudah siap hm? " Tanya Hoseok lembut kepada Haeri karena sang adik tampak gugup.
"Oppa." Haeri berbalik menghadap Hoseok dengan keadaan dirinya masih duduk di kursi rias. Masih takut jika dirinya harus hidup bersama orang lain. Dia belum cukup pengalaman untuk itu.
Hoseok menatap sang adik lembut.
"Wae?" Tangannya terulur untuk mengelus surai adik kecilnya. Tak menyangka kalau ia akan di langkah duluan oleh sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Him [END]
Fanfic[COMPLETED] Kejadian yang terjadi 15 tahun lalu membuat Taehyung dan haeri saling terikat dengan janji suci. Pada awalnya memang tidak ada ketertarikan di antaranya, siapa tau jalan hidup tidak begitu selama nya buruk. Tapi semua tidak sesederha...