Kira-kira ad yg nungguin crita ini update ga??
Jgn segan utk vote dan coment ya, krn itu yg di tnggu oleh penulis.
+++
Setelah memberi beberapa pelajaran untuk Jungkook, kini Taehyung merasa lega. Adiknya itu jika tidak dengan kekerasan mungkin tidak akan sadar. Semenjak hak perusahaan di Jeju jatuh ke tangan Jungkook, pria itu sedikit menjadi keras kepala dan berbuat seenaknya. Terpedaya dengan harta membuat seseorang lupa, tapi syukur saja Jungkook tidak terlalu melangkah lebih jauh karena Taehyung dan Tuan Kim sendiri yang mengontrol pria itu. Selama ini Jungkook terlewat kontrol dengan kakak dan juga ayahnya tentang wanita, Jungkook tidak pernah membicarakan itu.
Jam sudah merangkak tepat pukul delapan malam ketika Taehyung keluar dari kamarnya, keadaan rumah nya tampak sepi lantaran para maid sudah kembali karena selesai jam kerja dan istri kecil nya sedang terduduk manis di depan sofa dengan beberapa tugas di hadapan nya. Sejenak berpikir di depan pintu kamar sembari melihat Haeri yang tengah fokus, apakah perasaannya sudah jelas atau hanya masih abu-abu?
Haeri yang menyadari Taehyung hanya berdiam di depan kamar membuat nya menjadi salah tingkah sendiri. Teringat kejadian tadi pagi saat pria itu mencium keningnya hangat dan sebuah pengakuan gila telah keluar dari pikirannya. Dia sendiri juga tidak bisa memastikan perasaan jenis apa ini, ia berdebar.
"Haeri ssi, ingin makan di luar? " Tanya Taehyung akhirnya, pria itu melangkahkan tungkainya agar mendekat ke arah Haeri.
Mendadak Haeri gugup ketika menyadari langkah Taehyung yang mendekat ke arahnya. Jarak mereka terlampau dekat dengan Haeri yang berada di bawah dan Taehyung di sofa.
"Sudah selesai? " Tanya Taehyung dengan memajukan kepalanya untuk melihat tugas Haeri. Haeri bisa merasakan deru nafas hangat Taehyung menyapa kulit bahunya yang tereskpos. Semenjak kejadian kemarin Taehyung sudah bersikap biasa saja dan sikap nya yang cuek dan dingin itu tiba-tiba tergantikan dengan sikap yang sangat berbeda. Entah apa yang telah terjadi dengan pria itu. Seperti mendadak menghangat dan lebih perhatian. Haeri sendiri menjadi bingung, apa hatinya cepat sekali tersentuh sampai ia juga merasa ingin berbaikan dengan Taehyung? Entahlah.
"Ehm, a..apa ini tidak terlalu dekat?" Ucap Haeri gugup dengan tidak memalingkan wajahnya untuk menatap Taehyung yang berada tepat di sebelahnya. Bisa di pastikan jika Haeri berbalik kemungkinan bibirnya akan menyentuh pipi Taehyung.
Taehyung terkekeh dan sedetik kemudian menjauhkan kepalanya. "Kau terlihat gugup, kita bahkan pernah berciu__."
"Ayo makan di luar, aku tidak sempat memasak tadi. " Potong Haeri cepat dengan maksud agar Taehyung tidak melanjutkan kalimat menggelikan itu.
Yang benar saja Haeri mengingat malam yang gila itu, ah Haeri menyesal.Taehyung menganggukkan kepala nya pelan sambil bibirnya tertarik menampilkan senyuman simpul. "Kau masih tidak membiarkan bibi Jung untuk memasak? Dan kau tega membuat suamimu kelaparan karena kau tidak memasak hm? "
"Tuan Kim Taehyung yang terhormat, apa kau tidak melihat segerombolan tugas ku yang meminta untuk di selesaikan?" Sarkas Haeri tidak terima sambil jarinya menunjuk beberapa buku yang terletak di meja.
Taehyung mengangguk lagi dan tetap menatap Haeri. "Apa kau masih berusaha untuk memantaskan diri menjadi seorang istri yang baik?" Tanya Taehyung lembut, mendadak rasa ingin tahu dan ingin mendapat kepastian menyeruak dalam benak Taehyung. Sebenarnya sangat bukan tipe nya, menggelikan karena bertanya seolah-olah mengharapkan tapi alasan ini membuat diri nya tertarik. Apa benar Haeri berhasil masuk kedalam hatinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Him [END]
Fanfiction[COMPLETED] Kejadian yang terjadi 15 tahun lalu membuat Taehyung dan haeri saling terikat dengan janji suci. Pada awalnya memang tidak ada ketertarikan di antaranya, siapa tau jalan hidup tidak begitu selama nya buruk. Tapi semua tidak sesederha...