[10]

1.7K 170 1
                                    

Jungkook melempar asal ponsel miliknya ke atas meja kerja, kesal bercampur muak dengan panggilan dari Jiya berkali-kali. Gadis itu tidak berhenti menelponnya dan mengirimi nya pesan. Jungkook bersender di kursi kerja miliknya, masih kesal dengan Haeri yang semalam tidak menepati janjinya untuk datang dan pada akhirnya acara menonton konser mereka batal. Sudah berpuluh-puluh kali ia menelepon gadis itu tapi ponselnya sama sekali tidak aktif bahkan sampai pagi tadi.

Tidak ingin bergelung dengan kekesalan, Jungkook mengambil jas hitamnya yang tersampir pada sofa dan segera keluar dari sana menuju sekolah Haeri. Jungkook sengaja menahan diri agar semalam ia tidak menghampiri Haeri ke rumah nya, bagaimana pun ia sebagai seorang pria yang lebih dewasa dari Haeri ia bisa lebih menanggapi dengan cara lebih dewasa dengan menunggu kabar langsung dari Haeri. Jungkook tidak ingin secara langsung menghampiri dan malahan nanti berujung saling marah dan perang dingin. Jungkook tidak ingin itu terjadi.

Jungkook langsung membawa mobilnya menuju ke sekolah Haeri. Di kepala nya sudah berkumpul apa saja yang akan ia katakan kepada gadis itu, semua nya harus terlihat dewasa dan elegan. Tapi deringan ponsel miliknya memaksa Jungkook harus menepikan mobilnya dan segera mengangkat. Nama tae-hyung muncul di layar ponselnya. "Ada apa hyung? " Sentak Jungkook langsung karena itu ingin cepat-cepat bertemu Haeri agar tidak terjadi kesalahpahaman pada dirinya.

"Jungkook-ah kau baik-baik saja eoh?" Taehyung sengaja membuat nada bicara nya tampak khawatir, karena ia tau pasti Jungkook sedang kesal karena semalam Haeri lebih memilih suaminya yang tampan dari pada pacar nya.

"Katakan saja apa yang ingin hyung bicarakan, aku tidak mempunyai waktu banyak."

Taehyung tersenyum di dalam hatinya. Rupanya efek dari Haeri yang tidak hadir semalam membuat sang adik sebegitu khawatir nya.
"Ini urusan penting Jungkook-ah, kita tidak bisa membicarakan melalui ponsel, bisakah kau ke kantorku sekarang?"

Jungkook mengeram dan membuang nafasnya kasar. "Hyung, apa tidak ada waktu lain? Aku benar-benar tidak ada waktu sekarang." Jungkook meremas setir nya geram. Kesal sekali.

"Di sini Jin hyung juga hadir, dia ingin membahas tentang kerja sama kalian."

Jungkook mendesah kasar. "Baiklah hyung. " Jungkook langsung memutar setir menuju perusahaan milik Taehyung, bagaimana pun saat ini perusahaan nya yang terpenting. Dengan kesabaran nya yang menipis tidak butuh waktu lama akhirnya mobil Jungkook tiba di perusahaan Taehyung, dengan langkah besar ia langsung menuju ke ruangan Taehyung.

Jungkook langsung membuka kasar pintu ruangan Taehyung, bisa di lihat seberapa kacau dirinya hanya karena janji yang tidak di tepati. Jungkook langsung mendudukkan bokongnya ke sofa berhadapan dengan Seokjin dan juga Taehyung. "Kenapa harus hari ini sih hyung mengajak rapat?"

"Aduh Jungkookie kau ini kenapa kacau sekali huh?" Tanya Seokjin kepada Jungkook ketika melihat pria yang sudah ia anggap seperti adiknya tampak kacau.

"Cepat hyung selesaikan." Jungkook menegakkan tubuh nya dan menatap serius kepada kedua hyung nya.

Taehyung yang melihat adiknya tampak kacau sebaiknya ia bisa lebih cepat untuk mengatasi kesabaran yang sebentar lagi akan habis dari seorang Jeon Jungkook. "Jn. Academy menyetujui kerja sama dengan J. Corp walau perusahaan mu baru saja debut, tapi tidak masalah bagi Jin hyung. Berharap kerja sama ini bisa membuat perusahaan mu setara dengan kami." Taehyung langsung menuju ke alasan utama kenapa Jungkook di sini, kasihan juga melihat sang adik tampak kacau karena istrinya.

Jungkook mendengus dan menatap kedua hyungnya kesal. "Hyung tidak boleh merendahkan milikku, aku juga bisa membuat J. Corp di kenal dunia. Jadi jangan menganggap jika perusahaan ku tidak bekerja sama dengan Jn. Academy maka tidak bisa berkembang." Jungkook mempoutkan bibirnya, selalu saja para hyung nya tidak percaya kepadanya padahal sudah jelas Jungkook bisa membangun perusahaan yang di Jeju lebih baik dan sekarang perusahaan miliknya juga sudah mulai berkembang di Seoul.

Married Him [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang