[30]

1.5K 134 3
                                    


Mature content

Haeri melangkahkan kakinya keluar dari taksi yang membawanya kemari, Haeri berhasil keluar dari kurungan Jungkook. Tadi pagi Jungkook terlihat sangat marah, dengan buru-buru pria itu meninggalkan rumah tanpa memberitahu Haeri sama sekali. Sampai pria itu tidak sadar jika tidak mengunci kamar tempat ia di kurung, hal itu Haeri gunakan untuk kabur.

Awalnya ia juga tidak berani keluar karena dalam pikiran nya pasti Jungkook memiliki orang-orang yang berjaga di depan pintu rumah ini, namun sampai sore datang Jungkook tidak kembali. Karena Haeri merasa khawatir ia segera mengecek pintu utama yang sangat tidak ia sangka jika tidak ada penjaga di sana. Ini hari keberuntungan baginya.

Namun tidak semudah itu, ia sempat berpapasan dengan bibi Park yang bertugas di rumah ini. Bibi park sempat bertanya kemana ia hendak pergi. Untung saja bibi park memahaminya dan membiarkan nya pergi dari sini.

Kini Haeri telah berdiri di depan Private Villa Kim Family. Dengan menautkan kedua tangannya ia memutuskan masuk, di depan pintu masuk ada dua orang penjaga yang untungnya langsung memberi Haeri akses untuk masuk. Aliran darahnya mengalir deras, jantung nya berdegup kencang. Ia masih belum mengetahui maksud isi pesan dari seseorang yang tidak ia kenal.

Haeri duduk di atas sofa dengan perasaan was-was, ini aneh. Di sini tidak ada siapapun kecuali dua orang penjaga di luar sana. Haeri takut jika pesan itu membuatnya terjebak. Tapi dirinya tetap berpikiran baik, apapun yang ia ketahui nanti semoga hatinya tetap di kuatkan. Ia berharap semoga Taehyung kembali.

"Ekhem."

Sontak Haeri segera memalingkan wajahnya, dari arah pintu kamar Taehyung berdiri di sana. Dengan tubuh yang tegap dan tidak ada luka apapun di tubuh maupun wajahnya. Hati Haeri mencelos dan tiba-tiba saja ia merasa terharu, segera berjalan menghampiri Taehyung dan memeluk pria itu erat sekali.

"Merindukan ku ya? " Taehyung terkekeh dan mengusap pucuk surai Haeri lembut.

"Sangat tau, aku kira kau sungguhan telah pergi hikss.. aku kira kita tidak akan bisa bertemu lagi. " Tangis Haeri pecah dalam pelukan hangat Taehyung, ia menangis sesegukan di sana tanpa peduli jika nanti Taehyung akan mengejek nya lagi. Ia  bahagia bisa melihat pria ini kembali, di sini dan memeluk nya.

"Jika aku mati gadis kecil ini sudah pasti milik orang lain kan? "

Haeri langsung mengangkat wajahnya dengan bibir yang tertekuk, ia tidak peduli jika Taehyung melihat wajah jeleknya sekarang. Dan apa yang ia katakan barusan? Milik orang lain tidak menjadi gadis dengan status janda di usia muda iya! "Dengan status ku janda brengsek! "

Taehyung kembali memeluk tubuh Haeri dan tertawa kecil. "Ah lucunya." Taehyung membopong Haeri dan membawanya kedalam kamar, ia mendudukkan Haeri di atas ranjang dengan dirinya yang berjongkok. Ia membawa jari-jarinya mengelus pipi merah sang gadis dan mencubit pucuk hidung nya gemas.

"Pesan itu darimu? " Tanya Haeri bingung sesaat Taehyung sudah mendudukkan dirinya ke atas ranjang.

"Pesan? " Taehyung mengerutkan keningnya.

"Iya, dari nomor yang tidak di kenal. Tiba-tiba dia menyuruh ku untuk kemari, awalnya aku ragu karena nomornya asing tapi—

"Tapi? " Taehyung tersenyum menggoda sesaat.

"Tapi aku percaya itu kau, jadi aku memutuskan kemari. "

"Kau tidak menyimpan nomor ponsel kerja ku?" Tanya Taehyung sembari memindahkan helaian rambut Haeri ke belakang telinga nya.

"Aku tidak tau kau memiliki ponsel kerja. "

"Ya mungkin orang itu menggunakan ponsel kerja ku. Apapun itu terima kasih sudah datang dan merindukan ku. Dan sepertinya perasaan ku sudah berlebihan dengan gadis kecil ini setelah membuka mata. Terima kasih sayang. " Taehyung mencium lembut kelopak mata sang gadis, turun ke arah hidung kecil nya dan memberi satu kecupan kupu-kupu di pipi bulat itu.

Married Him [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang