[32]

1.4K 125 3
                                    


Hai, jgn mles² untuk ngevote dan
jgn ragu utk coment yaa.
Aku tnggu itu lho dri klian yg udh disni.

Happy reading...

+++

Tak ada satupun panggilan dari orang-orang suruhan nya yang masuk di ponsel Jungkook, pria itu mengeram sembari memandangi ponsel nya jengah. Seharusnya dia langsung memberikan suntik mati kepada Taehyung, bukan malah memberi jeda untuk membuat Taehyung merasakan sakit lebih lama. Jungkook tau jika dirinya iblis, tapi rasanya semua dosa itu tak terlihat lagi di mata nya.

Dan anehnya seluruh CCTV rumah sakit tidak memperlihatkan hal mencurigakan malam dimana Taehyung di bawa keluar oleh seseorang, hanya terlihat kedua suruhan nya yang terus berjaga di depan pintu. Jungkook kesulitan untuk memecahkan hal ini, pasalnya tidak ada satupun dari kerabat maupun keluarga mereka yang tau maksud Jungkook.

Pria itu terlihat sangat kacau, seharian ini ia meninggalkan makan dan tidak lagi mempedulikan keadaannya. Dan makin terlihat kacau karena Haeri berhasil kabur dari rumah ini. Dan satu hal yang membuat Jungkook aneh adalah tentang kepergian Haeri bertepatan dengan hari hilang nya Taehyung, apakah gadis itu mengetahui sesuatu atau seseorang menyuruh nya pergi?

Namun Jungkook menggeleng kuat atas persepsi tak berdasarnya itu, mungkin saja gadis itu terlalu kalut setelah mendengar kabar kematian Taehyung dari mulutnya sehingga Haeri memilih untuk segera pergi. Namun gadis itu salah, Jungkook tidak bisa di tinggalkan begini saja. Ia membutuhkan gadis itu di sisinya.

Jungkook meremas rambutnya frustasi, malam sudah semakin beranjak tapi matanya terlalu enggan untuk di ajak terlelap. Kepala nya sakit dan hati nya merindu akan hadir Haeri di sini. Ia ingin kepala nya di elus oleh gadis itu, ia ingin memeluk daksa itu untuk membuat nya kembali tenang. Tapi semua nya tidak bisa Jungkook dapatkan dan ini adalah kesalahan nya.

Dua botol alkohol dengan kadar yang tinggi kini hanya tinggal setengah, Jungkook benar-benar putus asa. Ia ingin cepat mabuk agar bisa melihat Haeri di depannya.

Suara ketukan di rumah yang ia gunakan untuk menahan Haeri terdengar, Jungkook sengaja memilih untuk pulang kesini karena mungkin ssaja Haeri nya kembali. Dengan langkah lunglai Jungkook meraih kenop pintu dan terkejut saat menemukan Jiya di sana. Dengan cepat Jungkook merubah suasana wajahnya yang awalnya sumringah karena awal nya yang ia pikirkan itu Haeri.

"Kita sudah selesai. " Jungkook berucap datar sembari menatap gadis itu jengah. Matanya terlihat sayu tapi ia bisa dengan jelas melihat sosok di depannya.

Jiya meremat kedua tangannya gugup, Jungkook sekarang di depannya terlihat sangat kacau. Jungkook yang manis itu hilang. Hati Jiya mendadak sakit melihat pria itu kehilangan arah sekarang, sedangkan kebahagiaan yang ia inginkan tidak bisa pria itu dapatkan.

Rencana terakhir nya malam ini harus berhasil, karena tidak ada cara lain untuk membuat Jungkook lepas dari Haeri yang merupakan istri Taehyung. Jiya harus memperjelas keadaan Jungkook, ia akan membantu Jungkook untuk ke sekian kalinya. Ia tidak lagi peduli jika pria itu tetap tak menerimanya, Jiya akan mencoba terlepas dari kesepakatan dengan tuan Kim.

Aroma alkohol tercium kuat dari tubuh Jungkook, pria itu memegang pinggiran pintu untuk menahan tubuhnya. Jiya mengangguk mantap, ia segera meraih tangan Jungkook untuk ia genggam. "Aku hamil Jungkook, aku hamil anakmu. "

Seketika dunia Jungkook runtuh, wajahnya tampak merah padam dan giginya gemeretuk. Sedetik kemudian Jungkook menghempas tangan Jiya membuat kepalanya juga ikut pening. "Kita selalu memakai pengaman Jiya, kau tidak bisa membuat bualan mu untuk mengecohkan ku. "

Married Him [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang