[COMPLETED]
Kejadian yang terjadi 15 tahun lalu membuat Taehyung dan haeri saling terikat dengan janji suci.
Pada awalnya memang tidak ada ketertarikan di antaranya, siapa tau jalan hidup tidak begitu selama nya buruk.
Tapi semua tidak sesederha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
+++
Seluruh podium kini sudah di penuhi dengan para siswa, suasana ruangan yang awalnya riuh kini berubah menjadi tenang karena kehadiran sang kepala sekolah naik ke atas podium untuk memberikan kata-kata sambutan kepada para siswa yang hari ini sudah resmi menyelesaikan semua urusan mereka di sekolah ini.
Di barisan paling belakang, Haeri duduk tenang bersama Soora di sebelahnya. Tumben sekali sahabatnya itu terlihat kalem dan tidak banyak berbicara setelah tiba ke sini. Tentu Haeri merasa berbahagia dengan itu. Ia mendengar dengan seksama sambutan di depan sana dengan suka cita. Baju toga yang ia pakai dan juga para teman-temannya tampak keren sekali.
Selang sudah sekitar 15 menit berlalu, kini acaranya memasuki puncak dimana satu persatu para siswa akan di panggilkan ke depan beserta dengan nilai akhir mereka. Syukur saja semenjak ujian Haeri bisa melewati nya dengan lancar, perang dingin yang di kibarkan oleh Taehyung sangat menguntungkan nya.
Tepat saat mic mulai di hidupkan tiba-tiba saja seluruh lampu dalam ruangan padam, semua siswa mendadak heboh di hari bahagia mereka. Haeri masih terlihat tenang di kursinya, ia segera meraih ponsel nya dan mendapati satu pesan manis yang baru masuk dari Taehyung.
Semuanya berlalu begitu cepat saat seseorang dari arah belakang menyumpal mulut nya dengan kain beralkohol membuatnya kehilangan keseimbangan. Ingin mengeluarkan suaranya untuk meminta tolong tapi bungkaman itu terlalu kuat. Tubuhnya di seret paksa dan ia merasakan tubuhnya melayang, saat itu perlahan kesadarannya menurun dan tepat saat matanya menutup seluruh ruangan kembali menerang seperti semula.
***
Taehyung baru saja tiba di aula sekolah nya Haeri, dengan sebuket bunga mawar merah kesukaan Haeri di tangan nya. Ia merasa bersalah karena tadi tidak bisa mengantar sang istri di hari bahagia nya, oleh karena itu setelah ia menyelesaikan rapatnya ia langsung menuju ke sini.
Dengan senyum lebar nya Taehyung melangkahkan kaki jenjangnya masuk kedalam aula, namun ia merasa aneh ketika mendapati ruangan aula yang terdengar riuh dari arah luar. Ia seketika panik dan menemukan Soora yang terlihat khawatir di depan pintu. Dengan cepat Taehyung menghampiri gadis itu. "Apa yang terjadi? "
"Oo..oppaa Hae...ri menghilang." Ujar Soora dengan terbata. "Setelah lampu menyala aku tidak menemukan Haeri di sebelah ku." Soora mengigit kukunya panik dengan mata yang sudah berair. Ia panik sekali, pasalnya tadi sebelum ia pergi menuju ke sekolah ada pesan masuk dari nomor yang tidak di kenal dan menurut nya itu aneh.
Taehyung mengeram dan menjilati bibir bawahnya, melempar asal buket bunga ke lantai dan segera pergi dari hadapan Soora. Taehyung menjambak rambutnya frustrasi. Hanya ada satu orang yang ia curigai, Taehyung menyesal membiarkan semuanya berlalu begitu saja tanpa memikirkan kejadian lain yang akan terjadi. Ia pikir semuanya telah berakhir dan dirinya hanya perlu menunggu Haeri selesai dan setelah itu menghamili gadis nya, mereka akan hidup dengan manusia gembul yang kecil di dalam rumah.
Segera menuju ke parkiran, tapi sebelum ia membuka pintu mobil Taehyung merogoh sakunya untuk menelepon suruhannya. "Pastikan kau menemukan istriku! "
Tiba-tiba tanpa ia ketahui leher Taehyung terasa kaku, jarum yang menancap pada leher nya memberi rasa kebas yang cepat mengalir ke seluruh aliran darahnya. Ponsel nya terjatuh dan kedua jenjang nya tidak bisa lebih lama untuk bertahan, ia sempat melirik melalui ekor matanya seseorang yang baru saja menyuntikkan nya. Tidak terlihat jelas karena seseorang itu segera langsung berlari dan mengenakan pakaian serba hitam dan menutup wajahnya.
Taehyung berusaha menahan kesadaran nya, mencari-cari ponsel nya. Taehyung meringis dan tubuhnya kaku, saraf-saraf pada tubuhnya terasa mati sampai ia tidak bisa menggerakkan nya lagi.
Orang-orang sudah mengerumuninya dan kesadaran nya dipaksa tertarik. Ia bersumpah akan membunuh orang itu.
Tbc.
Pendekbgt ya? Btw, apa yg kliansimpulkansmpai chapter ini?