Gea mengerti betul dengan kondisi tubuh Syerlin yang melemah karena memiliki riwayat penyakit jantung. Namun, tidak bisa melakukan banyak hal, hanya menundukkan kepala saat melihat Syerlin sedang meminum banyak obat karena merasa tidak tega.
"Uhuk! To-tolong ambilkan minum!" pinta Syerlin sambil menepuk dada yang terasa sesak.
Gea segera memberikan minuman dari dalam tasnya tanpa ragu padahal hari-hari ke belakang selalu marah ketika barang pribadinya disentuh.
Hal itu sempat membuat Syerlin menyatukan alis karena merasa keheranan, tetapi tidak terlalu memikirkan karena membutuhkan minuman secepat mungkin.
Minuman itu diteguk dengan cepat, beberapa percikan jatuh sehingga membuat kerah bajunya basah. Gea meraih lap kecil dari kolong meja kemudian membantu mengeringkan percikan air tersebut.
"Maaf, ya!" pinta Gea ketika hendak menyusut seragam Syerlin. "Gue gak tahan liat seragam yang basah."
Syerlin meneguk ludah sendiri, dia ingin menumpahkan sebotol air ke seragam sekolah supaya disusutkan lebih lama, tetapi tidak melakukan hal itu karena takut Gea akan marah.
Syerlin hanya tersenyum kecil tanpa berani berkata-kata, Gea terlihat sangat manis ketika jarak mereka terasa sangat dekat. Di balik jerawat yang memenuhi wajahnya, Gea punya aura penuh wibawa, jarang dimiliki orang lain.
"Terima kasih!" ucap Syerlin sambil menyusut beberapa tetes air di dekat bibirnya.
Gea mengangguk. Dia segera menatap papan tulis kemudian mengeluarkan handphone dari dalam saku celana dengan senyuman merekah. Pesan masuk itu berhasil membuat mood bertambah.
Syerlin sedikit penasaran terhadap alasan yang membuat Gea mengukir senyuman seindah itu. Dia pun nekat mengintip menuju layar handphone dengan cahaya secerah matahari.
________________________
Mama :
Kamu main dulu atau langsung pulang?Anda :
Um, langsung pulang, Ma.Mama :
Kenapa gak pernah bawa teman ke dalam rumah? Gak punya teman? Mau pindah lagi, Sayang?Anda :
Ada, namanya Syerlin. Anaknya cantik, nanti kita pulang bareng.Mama :
Mama bersyukur banget, Sayang! Selamat, akhirnya kamu punya teman!
_______________________Syerlin terkejut ketika Gea berhenti menyentuh tombol ketikan kemudian mematikan layar handphone. Dia pun segera membalikan badan, pura-pura mengerjakan tugas, tetapi melirik Gea dari ujung mata. Gea menundukkan kepala dan tidak berani mengajak pulang bareng. Gea memasukan HP menuju saku sambil menggigit bibir bagian bawah.
"Buku lo, gue pinjam dulu, ya?" ucap Gea dengan nada ragu.
"Jangan sungkan kalo mau pinjem buku!"
"Makasih!"
Tidak lama kemudian, Koko serta Garaga masuk menuju kelas. Sargo tidak ikut karena berasal dari kelas lain. Mereka terdengar heboh karena menjadi sumber masalah di sekolah.
Syerlin hanya melirik sekilas saat Garaga memberi senyuman hangat. Semakin ke sini, sikap Syerlin sangat berubah. Jalankan membalas senyum manis tersebut, berbicara berdua saja rasanya sangat sulit. Garaga menatap Gea yang sedang menyalin catatan Syerlin dengan perasaan tidak suka.
Garaga merampas catatan dua gadis tersebut, ternyata jawaban dua gadis itu memang mirip sampai membuat kepala terasa begitu panas. Dia segera melirik wajah Gea dengan ekspresi kesal kemudian berkata, "Lo nyontek ke Syerlin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik Depresi ( TAMAT )
Teen Fiction"Hidupku penuh kesialan. Tuhan, apa aku tidak boleh bertahan?" Syerlin Hanako Natasya. "Apa kamu mau menghadap Tuhan bersamaku?" Gabriella Reisyana ☔︎︎☔︎︎☔︎︎ Ada ratusan duka yang belum bisa diungkapkan oleh Gabriella Reisyana pada Syerlin Hanako N...