41. Manis

57 4 0
                                    

Gak kerasa udah 3K aja, dulu author pernah bilang di part sebelumnya kalau masuk 2K akan update 2kali dalam seminggu tapi maaf author malah menghilang gak pernah update sekalipun🙏🏻☹️ itu karena sekarang author kerja gays dari pagi sampe sore dan liburnya cuma hari minggu itupun author sering ada kegiatan sama temen kalau gak sama temen ya sama kakak jadi bener2 full gak ada waktu buat me time. Author akan sempatkan untuk update meskipun gak tahu kapan tapi akan di usahain oke😌sebenarnya sih cerita ini tinggal berapa part lagi tamat hanya saja ada beberapa kendalanya yaitu mood plus waktu dan juga idenya suka terbang kalau gak langsung nulis🤦🏻‍♀️😂dan author juga suka bingung menentukan konflik di setiap partnya☹️ kalau diingat-ingat atau di baca ulang mungkin setiap part kompliknya hampir ada yg sama🤦🏻‍♀️masalah alur ceritanya sih udah ada di dlm pikiran tinggal nyari konflik yg pas dan merangkai kata-kata nya aja yg masih agak bingung😴

Okeh itu cuma sekilas aja😊

Happy Reading..

****

Zia keluar dari bioskop. Saat berada di depan pintu keluar Zia terus melihat ke lorong yg menuju ke toilet. Film telah selesai di putar tapi Davit tak kunjung kembali dari toilet. Tadi sejak pertengahan film di putar Davit izin padanya untuk pergi ke toilet, sampe sekarang film telah selesai di putar dan Davit masih belum kembali juga.

Zia merasa cemas sekaligus khawatir. Ini sudah setengah jam Davit di toilet biasanya dia tidak pernah selama ini.

Zia masih berdiri di depan pintu keluar dari bioskop, masih setia menunggu Davit. Pikirannya mulai kacau, apa mungkin Davit meninggalkannya?

Zia menggelengkan kepalannya, Davit tidak mungkin seperti itu.

Berkali-kali Zia merasa kecewa saat ada laki-laki yg keluar dari arah toilet, kecewa karena bukan Davit yg keluar dari sana.

" Ngapain lo disini?"

" Astga!" Zia terlonjak kaget karena tiba-tiba suara berat dan dingin dari laki-laki yg berada di sampingnya. Laki-laki itu baru saja keluar dari bioskop.

Laki-laki itu bermuka datar, tidak tersenyum sedikitpun. Sepertinya dia bukan manusia lebih tepatnya dia itu kulkas berjalan.

Zia memutar bola matanya jengah" Lo bikin gue kaget tahu gak!" lanjut Zia.

Laki-laki itu hanya mengangkat alisnya.

" Ngapain lo disini?" Zia balik bertanya dengan tidak santai, yah entah kenapa kalau berhadapan dengan laki-laki ini selalu membuatnya naik darah.

" Abis ngebaso!" jawab laki-laki itu tanpa ada niat bercanda.

" Ouh" jawab Zia polos.

" Lo bego apa gimana?! Orang keluar dari bioskop itu pasti abis nonton malah ditanya abis ngapain" jawab laki-laki itu sewot.

Zia menggertakkan giginya dia merasa kesal dengan orang ini" Lo.."

Ucapan Zia menggantung karena pandangannya bertemu dengan tubuh jangkung milik Davit tunangannya.

Sesegera mungkin Zia menghampiri Davit dan meninggalkan Reno. Yah laki-laki dingin itu adalah Reno.

" Kamu abis darimana aja sih? Aku khawatir tau dari tadi" ucap Zia setelah berhadapan dengan Davit.

" Maaf"

" Bentar toiletkan ada disana!" Zia menunjuk arah toilet" kenapa kamu datangnya dari sana?" kini Zia menunjuk kerah dimana tadi Davit datang.

" Mungkin dia selingkuh dulu kali!!" teriak Reno dari belakang.

Zia memutar badannya dan melayangkan tatapan elang pada Reno, setelah itu Zia kembali melihat pada Davit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Secret Of Love Azia Azura   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang