5. Mereka Kembali Ke London

219 20 0
                                    

Setelah sampai dirumah Zia dan Dev duduk di sofa ruang keluarga untuk mengistirahatkan sebentar rasa penatnya.

" Zi gue liat-liat dari tadi loe senyum-senyum sendiri kenapa?" tanya Dev yg sudah mencair beda dengan tadi dingin dan terkesan cuek.

" Gak tahu ya kok gue jadi teringat terus sama senyuman kak Aldo, kayaknya gue suka deh" jawab Zia masih senyum².

" Zi loe sehat kan?" tanya Dev

" Alhamdullilah gue sehat kok, kenapa emang?" tanya Zia

" Ya enggak sih, tapi loe harus inget zi kalau loe itu udah punya cowok, mentang-mentang cowok loe jauh dimata, loe bisa se enak jidat nya aja ngomong kek gitu, gimana kalau dia tau?" jelas dev

" yaampun kak, suka sama cinta itu beda, gue itu suka sama Aldo karna gue denger² kalau kak Aldo itu ketua basket dan juga ketua osis. Nah kalau sama cowok gue itu namanya Cinta yg melebihi dari rasa suka dan akan selalu siap jika satu sama lain saling membutuhkan, lagian gue juga gak akan jatuh cinta selain sama dia, cukup dia yg ada di hati gue" ucap Zia menjelaskan.

" Tapi benerkan cuma sebatas suka, tapi menurut gue kalau loe suka sama tuh cowok gak wajar zi"

" Gak wajar gimana?"

" Karna berawal dari suka cintapun bisa hadir, gue gak mau loe ngulangin kesalahan loe lagi, Zi dia itu tulus sayang sama loe jadi jangan pernah loe khianatin dia apalagi selingkuhin dia"

" Tenang aja kali kak, gue gak akan semudah itu untuk jatuh cinta karna jatuh itu sakit" Zia membela diri.

" Iya dah, udah sana loe ganti baju terus nanti kita makan"

" Oke eh bentar deh yg lain pada kemana sih? Kok sepi"

" Tadi mama telepon gue katanya mereka ada urusan di luar"

" Ouh, yaudah gue keatas dulu ya kak"

Dev mengangguk dan tersenyum.

Didalam kamar Zia langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur king size miliknya, matanya dia luruskan keatap rumah.

" Baru juga beberapa hari aku dijakarta, aku udah kangen sama kamu" Zia membuka ponselnya memperlihatkan wallpaper dirinya dan juga cowok yg sangat dia cintai.

Zia bangun dari berbaring mematikan kembali ponselnya setelah itu dia bergegas berganti baju dan mencuci wajahnya. Saat semuanya selesai Zia duduk di meja belajar mengeluarkan sebuah leptop dan membuka aplikasi ms.word, jarinya menari diatas kyboard matanya lurus memandang kearah layar leptop.

Bertemu denganmu adalah sebuah anugrah untukku, bisa memilikimu adalah sebuah keberuntungan bagiku tapi berpisah darimu adalah sebuah kutukan untukku. Meskipun perpisahan ini hanya bersifat sementara. Jujur hatiku sangat merindukan hadirnya dirimu disampingku, jari² tanganku merindukan akan genggaman tanganmu, penglihatanku rindu atas senyum indah dibibir mu, andai kau ada disini aku akan langsung memelukmu sangat erat karna aku tak mau berpisah lagi denganmu. Ini semua menyiksaku secara perlahan, aku yg tak biasa jauh darimu kini harus mulai terbiasa akan semua itu. Kau milikku dan akan menjadi miliku.

Zia tersenyum saat melihat hasil karya tulisannya, setelah cukup lega Zia memutuskan untuk turun kebawah.

" Anak mama udah pulang rupanya" kata Tika mamanya Zia yg sedang duduk di sofa bersama dengan yg lainnya.

" Iya ma, kalian darimana?"

" Kita habis dari moll, untuk membeli kebutuhan kamu, Dev dan juga Dafa" jawab Tika.

" Memangnya kalian mau kemana?" tanya Zia yg sudah duduk bersama mereka.

" Kita akan kembali lagi ke London, tadi papa kamu dapat telepon katanya ada masalah diperusahaan" Tika menjelaskan.

The Secret Of Love Azia Azura   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang