15. Hangout Bareng

45 3 0
                                    

Sesuai dengan rencana pulang sekolah mereka akan pergi main bersama, mereka pulang dulu kerumah masing² pamit sama orang tua dan berganti pakaian setelah bersiap dan pamit mereka berjanjian di taman dekat sekolah sebagai start perjalanan mereka tapi kemana mereka akan pergi? Moll, pasti gak akan jauh dari itu. Yah kemana lagi tujuan main anak cewek kalau bukan moll pasti salon atau tempat² yg hist untuk bahan postingan di instagram biar mendapatkan follower namjuta.

Saat di moll mereka tidak segan² untuk membawa barang² yg menurut mereka bagus, setelah itu bayar ke kasir. Wih worang kaya mah bebas apa yg dilihat dan dipegang kalau bagus ya pasti langsung dibawa dan dibayar gak pernah merhatiin harga, harga bukan jadi masalah buat mereka. Setelah puas berbelanja mereka pergi kesebuah kedai Es Krim yg bersebelahan dengan moll tempat mereka berada.

Mereka duduk di bangku kedai Es Krim sambil menunggu pesanan. Dari saat pertama mereka duduk di kedai es krim Dinda dan Tasya terus memperhatikan Zia  yg sedang mengobrol dengan Bella, dari sudut matanya Zia dia dapat melihat kalau Dinda dan Tasya memeperhatikannya.

" Kalian kenapa kok liatin gue kayak gitu?" tanya Zia yg penasaran karna diliatin terus.

" Liat loe gue jadi teringat sama sahabat kita Zi" ucap Dinda yg berubah jadi sedih, Tasya yg berdampingan duduknya merangkul Dinda dan mengusapnya mencoba menenangkan.

" Sahabat kalian?"

" Iya Zi dulu kita mempunyai sahabat deket banget, dulu kemanapun kita berempat pergi pasti selalu bersama" jawab Tasya.

" Terus dia kemana sekarang?"

" Dia udah pergi"

" Memangnya dia pergi kemana?" tanya Zia.

" Kita juga gak tahu dia pergi kemana, karna dia gak pamit waktu dia akan pergi, kita bahkan gak tahu apakah dia masih anggap kita sebagai sahabatnya atau enggak" jawab Tasya lagi.

" Gue yakin kok dimanapun sahabat kalian berada dia pasti masih mengaggap kalian sahabatnya, karna seorang sahabat gak akan mungkin melupakan sahabatnya semudah itu"

" Kita juga selalu berharap seperti itu, tapi ini udah hampir 4 tahun dia gak ada kabar, kita jadi ragu untuk mengaggap dia sahabat kita"

Zia memindahkan kusi yg didudukinya kesamping mereka memeluk mereka berdua jadilah ada aksi saling meluk disana.

" Kalian boleh kok nganggap gue ini sahabat kalian itu, gue gak keberatan"

" Makasih ya Zi" pelukan itu terasa sangat hangat, karna mereka begitu tulus saling menyayangi tanpa membeda-bedakan status.

" Iya sama², oh ya kalian bilang tadi berempat, satu lagi kemana?" tanya Zia melepaskan pelukan.

" Ada namanya Refan dia pindah keluar kota tapi kita masih saling berkomunikasi" jawab Dinda yg mulai merasa tenang.

" Kalau yg kalian bicarakan tadi siapa namanya?"

" Keysya"

" Ouh" Zia manggut-manggut" Emm udah ya jangan pada sedih lagi, ada gue disini yg akan menggantikan sahabat kalian" lanjut Zia tersenyum.

Mereka berempat kembali berpelukan. Tak lama pesanan es krimpun datang.

Pelayan menyimpan mangkuk es krimnya dihadapan mereka sesuai dengan pesanan yg mereka pesan" Maaf mba ini es krimnya, selamat menikmati" ucap pelayan itu ramah.

" Iya, makasih ya mba" ucap Zia mewakili mereka bertiga.

" Sama² mba, kalau begitu saya permisi dulu" pelayan itu kembali melakukan pekerjaannya.

The Secret Of Love Azia Azura   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang