Malam harinya Davit termenung dikamarnya, memikirkan Zia yg samasekali tidak memberinya kabar sejak tadi pulang sekolah. Apakah dia masih marah padanya? Tapi apa kesalahannya sepatal itu sampai-sampai Zia mendiamkannya selama ini. Bahkan Chat dari dirinyapun hanya di read saja oleh Zia, ditelepon malah direjek.
Davit masih terus mencoba menelepon Zia berulang kali, tapi masih sama tidak diangkat malahan sekarang nomornya tidak aktif.
Entah apa yg harus dia lakukan sekarang, bingung memikirkan cara supaya Zia bisa melunak kembali tapi apa yg harus dia lakukan. Sampai akhirnya Davit memutuskan untuk menemui Zia kerumahnya. Sekarang pukul 11 malam.
Setelah beberapa menit berada diperjalanan akhirnya Davit sampai kerumah Zia. Pintu utama rumahnya Zia terbuka lebar. Apakah ada maling masuk? Kok pintunya gak ditutup? Apa Zia telah mengetahui bahwa Davit akan datang kerumahnya?
" Eh kak Davit" ucap Dafa yg melihat Davit berdiri didepan pintu" Ayo masuk kak"
Davit pun menuruti ajakannya Dafa untuk masuk kedalam. Saat didalam ada Dev yg sedang sibuk bermain PS dengan Zidan. Ada juga Vino yg sedang emm sedang, mengupil!! yah itulah kebiasaannya.
" Ngapain loe malem- malem datang ke sini?" tanya Dev tanpa melihat kearah Davit matanya masih fokus pada PS yg sedang dia mainkan bersama Zidan.
" Gue mau ketemu Zia kak" jawab Davit.
" Zia udah pergi" ucap Dev masih dengan posisi yg sama.
" Pergi?? Kemana?" tanya Davit kaget.
" Jangan kaget gitu kali, bukannya loe udah gak peduli lagi sama adik gue sampe loe ninggalin adik gue dipinggir jalan" sindir Dev.
" Ckckck" Vino berdecek dan menggeleng-gelengkan kepalanya" Sadis banget babang" lanjut Vino sambil terus mencari sesuatu dilubang hidungnya.
" Kak, Zia pergi kemana?" tanya Davit sekali lagi.
" London lah kemana lagi" jawab Dev cuek.
" Apa? Kenapa Zia gak bilang dulu sama gue?" teriak Davit kaget.
" Slow dong jangan teriak-teriak kek gitu udah malem, mending loe cuci kaki, ambil air wudhu terus tidur" jawab Dev.
" Daf apa bener Zia pergi ke London?" Davit beralih bertanya pada Dafa karna Davit masih tak percaya dengan ucapannya Dev.
" I..i..iya kak" jawab Dafa terbata-bata, dia refleks karna mendapatkan pertanyaan mendadak.
Davit langsung berjalan kekamarnya Zia, untuk memastikan secara langsung. Saat kamar Zia terbuka tak terlihat apapun didalam sana gelap lampu kamarnya belum dinyalakan oleh sang pemilik kamar. Davit langsung menyalakannya, dan benar saja sang pemilik kamar tidak ada didalamnya. Davit langsung turun kembali kelantai bawah.
" Loh kak Dev sama yg lain kamana?" Davit celingukan mencari mereka semua.
Davit berjalan menuju dapur dan ada bi Iyem disana" Bi kak Dev sama yg lain kemana?" tanya Davit pada bi Iyem yg sedang mencuci piring.
" Mereka pergi keluar mas" jawab bi Iyem.
" Keluar bi? Cepet banget mereka pergi" Davit menjeda bicaranya" Pergi kemana bi?" lanjut Davit bertanya.
" Iya mas, bibi juga gak tahu mas mereka pergi kemana"
" Bi apa bener Zia pergi ke London?" inilah pertanyaan utamanya.
" Iya mas non Zia udah balik ke London"
" Kenapa bibi gak kasih tahu saya?"
" Maaf mas non Zia yg minta"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Love Azia Azura
Short StoryAwal dipublikasikan cerita pada 02 Februari 2020. CERITA INI TELAH DIREVISI KEMBALI BUAT YG UDAH BACA HARAP BACA KEMBALI!! KARNA BANYAK PERUBAHAN. Kenapa harus baca ulang? Karna biar kalian tahu perubahan dalam cerita ini. Insyaallah gak akan ada Re...