33. Perhatiannya Davit

121 3 0
                                    

Ada beberapa part yg ilang jadi author nulis lagi deh sumpah kesel banget tuh waktu liat tulisan auhor cuma sedikit padahal waktu publikasi itu tulisannya ampe 1000kata lebih, mana itu nulisnya pake hati banget lagi.. wah ku kecewa banget😠😤. Udah lah lupakan soal itu. Maaf ya author baru muncul lagi. Soalnya author bwanyak banget tugas cuy tiap hari nugas full dari jam 7 pagi ampe jam 12 siang tanpa ada istirahat. Tdinya mo nulis wattpad sekitar jam 1 siangan biar bisa update tiap hari tapi author lelah😷. Jadi author putuskan untuk update dihari-hari tertentu ya gengs mau itu hari libur atau hari-hari biasa juga bisa gimana mood nya aja yak. Karna nulis itu butuh mood yg bagus dan ketenangan.😊😇

_____------________----______------______----

" Vitt!!!" teriak teman sekelasnya Davit.

" Apa sih berisik banget loe" balas Davit dengan tatapan tidak suka karna acara tidurnya diganggu.

" Itu.." ucap temannya itu panik.

" Itu apa?"

" Zia..."

" Zia kenapa???"

" Tadi gue liat si Zia dikerumuni teman sekelasnya" cerita temennya itu, yg terlihat panik.

" Ah palingan itu fansnya dia yg mau minta tanda tangannya" jawab Davit santai.

" Bukan. Tadi gue denger sih ada yg nyebut UKS gitu deh, kayaknya dia sakit"

Davit langsung berlari kekelasnya Zia. Davit mengedarkan pandangannya mencari sosok yg dia khawatirkan, saat pandangan matanya melihat sosok yg dia cari dia langsung menghampirinya dengan wajah panik.

" Minggir loe!!" teriak Davit pada teman sebangkunya Zia yaitu Reno.

Reno langsung saja berdiri dan memberi ruang pada mereka berdua, Reno untuk sementara duduk dulu di bangkunya Dito.

Davit mengelus kepala Zia" Zia kamu kenapa?" tanya Davit dengan nada khawatir.

Zia yg sedang membenamkan wajahnya diatas meja, dia menatap kearah Davit" Aku gak papa Vit" jawab Zia serak.

" Gak papa gimana!! Itu muka kamu pucet kayak gitu, kita ke UKS ya!!"

" Enggak Vit, aku disini aja ya"

Tanpa Babibu Davit langsung memangku Zia, Davit tak akan menerima penolakan untuk hal ini terlihat jelas diwajahnya bahwa dia sangat-sangat menghawatirkan Zia.

" Aaaa pengen deh digituin" teriak salah satu teman sekelas Zia.

" Aaa perhatian banget Sih, lah gue kapan ya digituin sama Doi?? Eh Doinya aja gak punya, sedih!!" curhat neng.

Zia menatap Davit yg sedang memangkunya ke UKS. Zia melingkarkan tangannya di lehernya Davit.

" Vit, turunin aku malu tahu" rengek Zia.

" Kenapa harus malu? Akukan ganteng jadi gak akan malu-maluin" jawab Davit memuji dirinya sendiri.

" Ish pede gila kamu"

" Biarin aku gila yg penting aku gila karna kamu" duh kok jantung author yg berdetak kencang ya😂.

" Ish jawab aja kamu"

" Iya dong karna perkataan kamu itu harus selalu aku jawab selagi aku masih bisa berbicara, sayang kalau gak dijawab karna ucapan kamu itu berharga buat aku" kurang apa coba mas Davit udah perhatian, janggo nyanyi, jago main gitar, dan yg paling penting itu gwanteng.😊

" Duh manis banget ucapan kamu, semanis cintaku padamu yg tak akan pernah sirna" ini lagi si Zia malah ikut-ikutan. Kan jadi cemburu yg nulisnya nih😟

The Secret Of Love Azia Azura   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang