26. Pertemuan Yg tidak Sengaja

48 3 1
                                    

Penerbangan dari London ke Indonesia akan berangkat pada pukul 12 malam waktu setempat, selesai sudah liburannya di London huft sebenarnya ini bukan liburan ya lebih tepatnya sebuah drama yg dia perankan dalam kehidupan nyata. Davit telah menyuruhnya untuk melupakan tentang Clara, bagaimana mungkin Zia bisa melupakannya semudah itu? Davit aja hanya menjelaskan bahwa Clara itu hanya kakak kelasnya waktu Smp.

Zia mengerutkan keningnya" Bentar waktu itukan Davit bilang kalau Clara itu hanya kakak kelasnya waktu dismp dulu, tapikan gue sama dia juga satu sekolahan waktu itu, kenapa gue bisa lupa sih" gumam Zia saat mengingat kalau dirinya juga waktu itu satu sekolahan sama Davit" Setahu gue sih gak ada yg namanya Clara waktu itu, berarti Davit bohong dong sama gue? Tapi gak, gue gak boleh negatif tinking dulu ya siapa tahu gue lupa lagian gue juga bukan tipe orang yg suka menghapal nama orang" lanjut Zia bergumam.

" Woy loe ngomong sendiri yak?" tanya Dev yg datang menenteng kopernya.

" Ish loe ngagetin gue aja tau gak, oh ya kitakan dulu satu sekolah nih waktu di Smp ada gak sih temen loe yg namanya Clara?" tanya Zia pada Dev.

Dev terlihat mengingat-ngingat" Emm kalau temen yg namanya Clara gak ada, tapi kalau gak salah waktu gue masih kelas 10 ada yg namanya Clara dan katanya sekarang dia kuliah" jelas Dev agak ragu.

" Loe kok ragu gitu sih jawabnya? Yang bener dong"

" Iya gue bener kok, emang kenapa sih?" tanya Dev.

" Gue cuma masih penasaran aja sama yg namanya Clara"

" Yaudah sih, loe percaya aja sama dia gue yakin kok kalau Davit itu beneran tulus sayang sama loe gak kayak dia"

Zia mengerutkan keningnya" Dia siapa?"

" Itu,,emm, mantan pacar gue"

" Oh gue kira siapa, mantan pacar loe yg namanya Laura itu yak?" tanya Zia sambkl tersenyum jahil.

" Jangan pernah sebut nama dia lagi!!" teriak Dev.

" Nyebut nama siapa?" tanya Dafa yg baru datang bersama mama, papa, Mitha dan juga Dion.

" Laura" jawab Dev, Dev langsung membekap mulutnya.

Zia tertawa sangat keras dia puas sekali melihat kakaknya yg katanya gak mau mendengar dan mengucapkan nama Laura, tapi dia sendiri barusan mengucapkannya.

" Katanya gak mau nyebut nama dia lagi, tapi kok malah disebut sih?" Zia meledek kakaknya.

" Ini semua gara² loe Dafa, enyahlah dari hidup gue!!"

" Wih selow dong, gue kan tadi baru nyampe napa gue yg disalahin sih" jawab Dafa.

" Ya gara² loe nanya kayak gitu, jadi gue jawablah"

" Memangnya tadi gue naya apa?" Dafa memancing kakak nya untuk mengucapkan nama itu.

" Udah deh jangan mancing-mancing gue, diem loe atau mulut loe gue gembok!!"

" Eh kak tuh ada kak Laura" Zia menunjuk seorang wanita jauh disana.

Dev melihat kearah telunjuknya Zia" Ciee yg nyariin, padahal tadi gue becanda loh" diakhir Zia tertawa puas.

" Loe berdua ya ngeselin banget sih" Dev pergi dari hadapan mereka dan..

" Sorry sorry" ucap Dev mengambil barang yg dibawa oleh orang yg ditabraknya, setelah membantunya mengambil barang² yg terjatuh Dev menyerahkan kepada orang itu dan betapa terkejutnya dia saat melihat orang yg ada dihadapannya sekarang" Laura?"

" Dev?"

" Ekhemm Cie cieee" teriak Dafa dan Zia bersamaan. Jarak mereka tidak terlalu jauh.

" Sorry gue gak sengaja" Duh terkutuklah nih mulut, diakan gak bisa bahasa indonesia.

The Secret Of Love Azia Azura   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang