25. Masih Tentang Clara

47 3 0
                                    

Malam harinya Zia senyum² sendiri dikamar sambil meluk guling dan sesekali menggigit guling yg tak berdosa itu, dia masih saja membayangkan kejadian tadi siang saat ditaman dimana untuk pertama kalinya Davit menciumya mungkin kalau mencium dikening atau dipipi itu sudah menjadi hal yg biasa tapi ini dibibir itu juga dengan waktu yg cukup lama.

Ada notifikasi diponselnya, Zia membuka isi pesan itu.

My Fiance : kamu pasti lagi mikirin kejadian waktu ditaman itu ya? Wkwk. Maaf aku lost control waktu itu.

Pesan dari Davit membuat pipinya memanas, merona seperti kepiting rebus.

Me : ish apaan sih, aku gak lagi mikirin itu kok tapi aku lagi mikirin kamu.

My Fiance : ya sama aja dong, kalau mikirin aku pasti teringat sama kejadian tadi iya kan?

Me : iya aja deh biar cepet, oh ya aku mau dong ketemu sama Clara.

Davit membulatkan matanya, membuka kacamata yg selalu dia gunakan selama ini" Gue gak bisa nemuin loe sama dia Zi, gue gak mau loe tahu sekarang tentang gue. Gue takut loe bakalan pergi dari hidup gue" gumam Davit.

Bakalan pergi gimana maksudnya? Justru dengan Davit bohong itukan yg akan membuat Zia pergi? Karna gimanapun juga seorang wanita pasti tidak terima kalau dibohongi. Wanita mana yg tahan saat dibohongi apalagi jika kebohongan yg telah disembunyikan rapat² dia ketahui dari orang lain bukan dari mulut cowoknya sendiri.

My Wife : vit kamu masih ada disanakan? Kenapa kok cuma di read doang sih?

Lamunan Davit terbuyarkan karna notifikasi pesan yg masuk dari kontak yg bernama My Wife. Yaampun Wife itukan artinya istri sedangkan My itu artinya ku/aku/saya kalau disatuin jadi istriku. Oh sungguh manis nama panggilannya Davit. Nikah aja belum udah diberi nama my wife diponselnya gimana kalau udah nikah pasti namanya diganti menjadi ibu dari anak²ku.

Me : Maaf Zi, aku gak bisa mempertemukan kamu dengan Clara sekarang.

My Wife : Loh kenapa memangnya?

Me : Soalnya dia lagi kuliah di LA.

My Wife : Oh oke, tapi kamu janji ya bakalan mempertemukan aku sama Clara!!

Me : Iya aku janji.

Maafin aku Zi, aku belum siap kalau harus kehilangan kamu, batin Davit.

" Maafin gue Zi gue gak bermaksud bohing sama loe, gue hanya takut loe sedih dan kecewa sama gye, maaf. Gue cinta sama loe" gumam Davit sambil melihat foto pertunangannya dengan Zia beberapa tahun lalu.

Flashback on

Davit telah siap dengan kemeja putih yg dibalut oleh jas hitam usianya saat itu masih 13 thn. Malam ini Dia dan orang tuanya akan kerumahnya Zia. Satu minggu berlalu setelah Zia putus sama Calvin dan mereka berdua memutuskan untuk memperjelas hubungannya yaitu dengan bertunangan. Tentu saja orang tuanya langsung setuju karna mereka memang sudah niat merencanakan ini semua dan tanpa dipaksa mereka mengajukannya sendiri sama kedua orang tuannya. Jelas kedua orang tua mereka bahagia karna perjodohan yg dilakuakn kedua keluarga ini berjalan dengan mulus walaupun harus ada kejadian Zia yg sempat mengkhianati Davit.

Davit telah mendengar pengakuan dari mulutnya Zia secara langsung" Vit jujur aku cinta sama kamu, aku gak mau kehilangan kamu, aku mau kamu selalu ada disamping aku sampai maut memisahkan kita, mungkin aku terlalu terburu-buru untuk bisa mencintaimu. Aku janji kejadian beberapa minggu yg lalu tak akan pernah terjadi lagi. Aku mencintaimu" itulah pengakuan Zia waktu itu yg membuat jantungnya bedegup lebih kencang. Senang akhirnya penantiannya selama ini membuahkan hasil yg manis, kesabaranya selama ini terbalas dengan cintanya Zia. Sempat ingin menyerah karna berbagai cara telah dia lakukan untuk membuat Zia jatuh cinta padanya tapi saat dia ingin menyerah ternyata kabar baik menghampirinya.

" Zi aku akan segera datang kerumah kamu untuk melangsungkan pertunangan, aku mau kamu jadi milik aku seutuhnya, aku mohon jangan pernah pergi ninggalin aku ya. Aku mencintaimu Zia"

" Vit kita masih terlalu kecil untuk bertunangan, aku juga belum siap kalau media mengetahui tentang pertunangan kita nantinya Vit"

" Kita jangan undang media aja cukup keluarga aku dan keluarga kamu yg tahu tentang ini"

" Tapi Vit gimana kalau mereka gak setuju"

" Aku yakin mereka setuju kok"

Setelah kedua orang tua Davit setuju, akhirnya nereka melangaungkan pertunangan diusia yg masih sangat remaja bisa di bilang masih kanak-kanak. Mereka saling bertukar cincin emas dan melingkarkan cincin itu di jari manisnya.

Flasback off

Itulah awal kisah cinta mereka, tapi bagaimana awal pertemuan mereka ya? Diusia 13 thn kayaknya author belum mengerti sama yg namanya cinta, tapi kalau suka author udah tahu. Sampe ada cowok yg author suka waktu itu tapi dianya gak suka lebih tepatnya sih gak tahu ya apa diasuka atau enggak. Ah sudah luapkan tentang itu.

Apa maksud dari ucapannya Davit kalau dia belum siap untuk kehilangan Zia, memangnya Zia akan pergi kemana? Atau apa Davit yg akan pergi meninggalkannya?

" Gue mencintai loe lebih dari apapun Zi, bahkan gue lebih peduli sama loe daripada diri gue sendiri tapi maafin gue jika suatu saat nanti loe bakalan kecewa. Gue mencintai loe sampai nyawa terakhir gue" gumam Davit.

Bakalan kecewa maksudnya apa? Bukannya Davit sangat-sangat mencintai Zia tapi kok malah akan membuat Zia kecewa sih. Cowok memang seperyi itu kali ya? Habis manis sepah dibuang. Jika merasa sudah bosan wanita dicampakan begitu saja. Jika merasa sudah tidak ada harganya lagi ditinggalkan dan mencari yg baru. Helloo apa hati seorang wanita hanya dianggap sebagai mainan doang hah??!! Mikir dong kalian para cowok hati wanita mudah tersakiti dan jika sudah tersakiti terlalu dalam jangan harap kalian bisa mengambilnya kembali.

Cewek mana yg mau sama cowok yg udah mematahkan hatinya menjadi berkeping-keping, cinta tulusnya dikhianati begitu saja. Dengan mudahnya cowok bilang cinta tapi dengan mudahnya juga cowok bilang putus. Huh menyebalkan. Ternyata semua cowok sama aja tak pernah ada yg menepati janjinya. Janjinya akan saling setia tapi apa? Tapi pada akhirnya pengkhiatan pun terjadi. Jika tidak berkhianat alasan lain yg dijadikan sebagai alasan putusnya suatu hubungan. Tapi tidak seharusnya juga menyalahkan cowok seperti itu, siapa tahu cowok meninggalkan ceweknya karna kesalahan dari si Cewek yg mungkin terlalu egois, terlalu cerewet, terlalu posesif, srlalu berpikiran negatif. Kadang hidup itu rumit tapi kerumitan itu berasal dari kita sendiri. Kita sendirilah yg menjadikan hiduo itu rumit.

.....

Jangan lupa Vote, Coment, and Share .

Bye-bye see you next part..muach

The Secret Of Love Azia Azura   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang