37. Ungkapan Cinta Rafaldo

30 2 0
                                    

" Zia?!" ada seorang cowok yg memanggil Zia dari arah belakangnya.

Zia membalikan badan dan terdapat sosok cowok yg dia kenal" Iya kak aldo ada apa?" tanya Zia.

" Em,,..nanti pas istirahat loe bisa gak temuin gue di belakang sekolah?" tanya Aldo dengan ragu, sebenarnya tanpa Aldo tanyakan hal ini juga dia sudah bisa menduga jawaban apa yg akan Zia berikan padanya.

" Sorry kak gue ke kelas dulu soalnya bel bentar lagi berbunyi" dengan langkah cepat Zia berjalan menaiki tangga menuju ke kelasnya.

Aldo hanya bisa membuang nafasnya berat dan memandang nanar punggungnya Zia yg perlahan mulai menghilang dari setiap anak tangga. Percuma saja dia terus mengejar Zia yg jelas-jelas akan menolaknya. Tapi apa salahnya jika dia mencoba, itulah tekadnya saat ini. Dalam sebuah hubungan tidak boleh ada yg dipaksakan bukan? Mungkin Aldo ditakdirkan hanya mencintai Zia bukan dicintai Zia. Mau tak mau Aldo juga harus merelakan Zia. Aldo tahu apa yg akan terjadi nantinya, jika Davit membencinya ini semua juga salahnya karna mencintai seseorang yg sangat berarti dalam hidup Davit.

••••

Bel istirahat berbunyi. Zia keluar dari kelasnya dan segera menemui Aldo dibelakang sekolah. Aldo sedari tadi terus mengirimnya pesan supaya Zia mau datang kesana. Zia akan menemui Aldo karna atas izin dari Davit, mungkin jika Davit tak mengijinkan Zia, Zia tak akan mau datang menemui Aldo.

Saat sampai di belakang sekolah Zia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Aldo.

" Nah tuh dia" gumam Zia saat melihat Aldo sedang terduduk di bangku dibawan pohon beringin.

" Sorry kak gue telat" ucap Zia saat berada tepat didekat Aldo.

" Eh loe Zi, sini duduk. Gue pikir loe gak bakal datang" ucap Aldo sambil menggeser posisi duduknya.

Zia duduk disampingnya Aldo" Iya kak. Loe ada apa ya nyuruh gue ke sini?" tanya Zia yg sama sekali belum mengetahui tujuan Aldo mengajaknya bertemu di belakang sekolah.

Aldo memutar badannya hingga berhadapan dengan Zia, perlahan Aldo meraih tangannya Zia dan menggenggamnya" Zi loe tau kan perasaan gue sama loe kayak gimana? Gue suka sama loe. Gue sayang sama loe. Gue cinta sama loe Zi" ucap Aldo tanpa ada rasa gugup sedikitpun. Masih ingat kah waktu itu Aldo pernah berjanjikan lewat surat yg dia tulis untuk Zia beberapa minggu lalu waktu Zia akan pergi ke London bahwa dia akan menyatakan cintanya secara langsung? Dan inilah saatnya.

" Kak" panggil Zia lalu menarik nafasnya dalam, semoga keputusannya ini tidak salah" Jujur gue juga suka sama loe" lanjut Zia.

Sebuah senyum langsung merekah terlihat jelas diwajahnya Aldo. Inilah jawaban yg dia harapkan dari Zia. Spontan Aldo langsung memeluk Zia.

" Tapi sorry kak gue gak punya cinta buat loe" ucap Zia sambil melepaskan pelukan Aldo.

" Gue janji sama loe, gue akan buat loe cinta sama gue" Aldo mengucapkannya dengan pasti tanpa menghilangkan senyum dibibirnya.

" Loe salah faham kak, gue emang suka sama loe karna loe itu baik, loe juga aktif diberbagai ekstra. Rasa suka gue sama loe itu hanya sebatas kagum kak kagak lebih. Maaf kak" jelas Zia pada Aldo.

Senyuman yg tadi mekar dengan indah kini layu hanya dengan siraman racun sebuah ucapan yg sangat menyakiti hatinya.

" Sorry kak kalau gue buat loe kecewa. Karna gue punya hati yg harus gue jaga, gue gak mau nyia-nyiain dia. Yg selalu rela lakuin apa aja yg buat gue bahagia"

" Gue juga bisa buat loe bahagia bahkan lebih dari yg Davit berikan sama loe"

" Oke kakak mungkin bisa memberikan gue kebahagian tapi gue gak bisa memberikannya sama loe kak. Gue hanya akan buat loe kecewa karna dihati gue hanya ada Davit"

The Secret Of Love Azia Azura   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang