28. Sebuah Perjalanan

38 2 0
                                    

Seperti janji Zia dia pulang 3 hari sebelum masuk sekolah, dan dia telah menepati janjinya itu. Setelah beberapa jam Zia, Dev dan Dafa beristirahat dirumahnya. Malam ini mereka akan melakukan perjalanan ke JungleLand yg berada di Bogor. JungleLand adalah sebuah wahana permainan yg berada di kota Bogor. Tapi sebelum mereka ke JungleLand mereka memutuskan untuk ke kebun teh terlebih dahulu, yah mumpung ada di Bogor jadi mereka tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk menghirup udara segar di kebun teh Bogor. Malam hari sekitar pukul 10 malam, mereka bersiap pergi ke Bogor menggunakan mobil milik Dev dan juga milik Zia yg selama ini tidak pernah dia pakai karna dia bilang sih, gue belum punya SIM jadi gue belum boleh bawa mobil, Nah itu kata Zia. Bulan November kemarin usianya masuk ke 17 thn. Jadi dia sekarang sudah memiliki SIM dan bisa membawa mobil sendiri, tapi Dev melarang Zia untuk menyetir mobil sendiri, Dev takut kecelakaan waktu di London akan terulang kembali.

" Yah kak pliss gue mau bawa mobil oke? Biar yg cewek di mobil gue dan yg cowok di mobil milik loe, ya plis" rengek Zia keukeuh.

" Loe boleh bawa mobil loe" Zia sudah senang dengan ucapan kakaknya itu" Tapi Biar Davit aja yg nyetir mobilnya" bantah Dev.

" Yah kan kasian Davit kalau di kepung sama perempuan" Zia mencoba mencari alasan agar kakaknya mebolehkannya menyetir mobilnya sendiri.

" Nanti gue akan suruh si Dafa ikut mobil loe" ucap Dev masih teguh pada larangannya.

Zia menghembuskan nafas pasrah" Huft, yaudah deh gue kekamar dulu bawa tas"

" Bogor i'm coming" teriak Vino masuk kerumah Dev.

" Mana yg lain kok loe cuma sendiri?" tanya Dev.

" Tuh mereka masih ada diluar" Vino melirik ke pintu utama.

Start perjalanan ke kota Bogor dimulai dari rumah Dev.

" Hay kak Dev" sapa Dinda dan Tasya. Dev hanya tersenyum sama mereka berdua.

" Loh Bella mana? Gak ikut dia?" ucap Zia yg berada di anak tangga terakhir dan sudah menggendong tasnya.

" Kita udah kerumahnya dia sebelum kesini tapi katanya dia gak ada dirumah" jawab Tasya mewakili jawaban Dinda juga.

" Yah, kemana sih tuh anak kok tiba² ngilang gitu sih" ucap Zia kecewa.

" Hay yg paling muda datang" teriak Dafa dari atas tangga.

Mereka semua mendengus kesal. Yah memang Dafa lah yg paling muda diantara mereka, usia dia aja bahkan masih remaja. Setelah semua manusia terkumpul mereka langsung masuk kedalam mobil.

" Vit loe jagain adek gue ya" pesan Dev pada Davit yg menyetir mobil Zia.

" Tenang aja kak tanpa loe suruh gue pasti akan jagain dia percaya deh" jawab Davit.

" Oke, loe dulu yg jalan gue masih nunggu si Zidan nih dia masih ditoilet"

Davit mengangguk dan tersenyum menanggapi ucapan kakak iparnya. Wait kakak ipar? Huft yaudah lah terserah mas Davit mau bilang kakak ipar juga toh gak ada yg melarang inikan? Davit menyalakan mesin mobilnya dan meninggalkan pekarangan rumah. Didalam mobil ini ada Zia yg duduk di depan sama sang supir yaitu Davit, dijok tengah ada Dinda dan Tasya, dijok paling belakang ada Dafa.

The Secret Of Love Azia Azura   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang