Keesokan harinya, mereka masih tertidur dengan sangat pulas mungkin karna semalam mereka pulang terlalu larut dari bandara.
Dev terbangun karna mendengar teriakan ayam tetangga, bergegas untuk bersiap-siap setelah itu membangunkan adik-adiknya yg masih tertidur.
" Zi bangun udah pagi!" Dev membagunkan Zia yg masih tertidur pulas dikamarnya.
" Nanti dulu kak 15 menit lagi" jawab Zia dengan suara serak dan masih menutup matanya, dan menarik selimut yg sudah melorot akibat dia terlalu banyak gerak saat tidur.
Dev, bergegas keluar kamarnya Zia untuk membagunkan Dafa, terlebih dahulu Dev mengetuk pintu kamarnya Dafa, karna tidak mendapatkan jawaban dia membuka pintu kamar Dafa yg tidak terkunci itu.
" Daf bangun!!" Dev mengoyang²kan tubuhnya Dafa yg terbaring diatas kasur sambil memeluk guling.
" Aku juga Cinta sama kamu" Dafa mengigau dan senyum².
" Ish ni anak masih kecil juga udah bicara Cinta-cintaan pasti kebanyakan nonton drakor nih sama kayak Si Zia" Dev terlihat berpikir sejenak dan mendapatkan ide jahil untuk membangunkan adiknya.
Byurrr, guyuran air dari gayung sukses meluncur ke mukanya Dafa" Banjirrrr!!!" Dafa berteriak sangat kencang.
" Apa Banjir???" Zia menyembulkan kepalanya di balik pintu, karna dia mendengar teriakan adiknya" ayo cepetan kita naik kelantai tiga supaya gak kena banjir" ucap Zia panik, rambutnya masih acak-acakan karna baru bangun tidur. Mendengar teriakan Dafa yg begitu kencang membuatnya terbangun dari tidurnya.
Dafa turun dari kasur dan bergegas mengikuti Zia.
" Woyyy!! Kalian masih mimpi ya??" teriak Dev.
Dafa dan Zia menghentikan langkahnya.
" Gak ada banjir, tadi gue gak sengaja numpahin air di wajahnya si Dafa" alasan yg tidak biasa.
" Ah jadi loe nyirem gue? Loe pikir muka gue ini taneman apa pake si siram segala" protes Dafa.
" Ya kan tadi gue bilang gak sengaja" ucap Dev sedikit berteriak.
" Bilang aja sengaja"
Dafa melengos pergi untuk mandi.
" Ngapain loe masih disini? Loe mau gue siram juga? Sekalian pake air panas mau?" tanya Dev pada Zia yg masih bengong.
Zia menggaruk kepalanya yg tak gatal" Hhe iya deh gue siap² dulu" Zia pergi kekamarnya untuk siap² pergi kesekolah.
Setelah semuannya siap mereka beranjak turun kebawah untuk sarapan pagi, sarapan pagi sudah memenuhi meja makan jangan tanya siapa yg menyiapkannya, yg jelas bukan mereka bertiga melainkan asisten rumah tangga yg ditugaskan untuk memasak dan yg mengurus lantai 1, kalau yg menurus lantai 2 beda lagi, begitupun dengan lantai 3, maklum mereka terlalu banyak menyimpan harta jadi ya gitu asisten aja sampai beda² setiap lantainya.
" Daf nanti loe berangkat sekolahnya dianter sama mang Tomi" ucap Dev sebelum menyuapkan nasi kemulutnya. Mang tomi itu adalah supir pribadi keluarga mereka.
" Iya" jawab Dafa masih sebel dengan kakaknya.
" Loe marah sama gue?" tanya Dev dengan sebelah alis terangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Love Azia Azura
Short StoryAwal dipublikasikan cerita pada 02 Februari 2020. CERITA INI TELAH DIREVISI KEMBALI BUAT YG UDAH BACA HARAP BACA KEMBALI!! KARNA BANYAK PERUBAHAN. Kenapa harus baca ulang? Karna biar kalian tahu perubahan dalam cerita ini. Insyaallah gak akan ada Re...