"[Name]" Panggil justin, [Name] dan justin sedang berada di asrama untuk istirahat.
"Apa?"
"Kenapa itu kucing buat menyusui ada banyak?" Tanya justin random. [Name] menghela nafas agar di beri kesabaran untuk menghadapi manusia ajaib ini.
"Karena, kucing anak nya ada banyak"
"Kalo anak nya sedikit gimana?"
"Ya mana ku tahu! Lagian nanya nya aneh aneh! Sana pergi! Mending aku belajar!" [Name] menimpuk kepala justin dengan bantal membuat justin terpekik kecil.
"[Name], kau pergi bersama siapa?" [Name] kembali duduk saat mendengar pertanyaan susan.
"Harry, dia mengajak ku tadi" Susan terkekeh kecil, gadis itu yakin bahwa si pemuda dengan luka petir itu pasti mengajak [Name].
"Ah~ berdandan yang cantik, oke? Besok akan ku bantu" [Name] tersenyum dan mengangguk.
"Ngomong ngomong. Kemana hannah?" Tanya susan pada kedua temannya, pasalnya ia baru masuk asrama. Jadi tidak tau hannah ada dimana.
"Dia sedang di toilet, katanya. Mungkin sedang buang air" Susan tertawa kecil mendengar jawaban justin.
"Ya memang apalagi selain buang air? Meditasi?" Justin menggaruk leher nya canggung.
Ernie datang dan duduk di tengah tengah manusia yang sedang bercerita itu, mereka memisahkan diri agar ernie bisa bergabung. Setelahnya mereka mulai beralih membicarakan [Name] dan Harry.
"Kalian setuju tidak kalau [Name] dan harry berkencan?" Tanya ernie tiba-tiba, ia tampak fokus kearah api yang menyala.
"Ya kalau mereka bahagia aku setuju saja" Jawab justin, susan mengangguk setuju.
"Tapi guys...... Menurut mu teddy akan setuju?" Tanya ernie lagi, sekarang mereka bertiga mulai fokus dan serius.
"Hemm. Aku juga tidak tau" Ucap justin pasrah, ia menyenderkan punggung nya di sofa dan menatap ernie.
"Kenapa kau menanyakan hal itu?" Tanya justin pada ernie.
"Aku ingin sekali melihat mereka berkencan, kapan potter mengungkapkan perasaan nya pada [Name]? Dasar lelaki tidak gentle, dia berani pada kau-tahu-siapa. Tapi tidak berani mengungkapkan perasaan nya. Heuh sebel!" Justin dan susan tertawa mendengar gerutuan dari ernie. Memang mereka juga kesal. Kapan harry mengungkapkan perasaan nya?
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
"Hai harry!" Harry menengok ke samping, namun ia kecewa. Ia pikir yang memanggilnya [Name], ternyata cho chang.
"Ada apa?" Tanya harry dingin, bukan nya ia benci pada cho. Ia hanya kecewa saja.
"A-aku ingin minta maaf saat kejadian tahun lalu" Ucap cho sambil menunduk, harry menghela nafas dan mengangguk.
"Jangan minta maaf padaku, minta maaf saja pada [Name]. Dia yang terluka bukan aku" Cho mengangguk malu, ah bodohnya gadis ini.
"Hai semua" Harry langsung berubah ceria melihat gadis bersurai ungu itu. Ah penyelamat.
"Kalian sedang membicarakan apa?" Tanya [Name]. Harry berjalan mendekati [Name] dan menjauhi cho.
"Cho baru saja minta maaf padaku, nah cho. Sekarang minta maaf pada [Name]" Cho melangkah maju mendekati [Name] dan memegang tangan [Name].
"Sungguh aku sangat menyesal saat kejadian tahun lalu, maafkan aku" [Name] tersenyum tipis dan mengangguk.
"Ya, walau kurang ikhlas tapi kau ku maafkan" Cho mendesah lega. Ia tersenyum dan berterimakasih pada [Name], setelah nya gadis asia itu pamit dan berjalan menjauhi mereka berdua.
"Harry, aku duluan ya. Aku mau ke perpustakaan" Harry mencegat lengan [Name] membuat gadis itu bingung.
"Aku temani ya? Aku juga kau kesana"
"Ah baiklah"
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
"Ah kalian di sini" Harry dan [Name] mengangguk lalu jalan mendekati hermione.
"Bagaimana harimu [Name]? Menyenangkan?" [Name] mengernyit bingung, tidak biasa nya hermione seperti ini. [Name] duduk di dekat hermione dan tetap menjawab.
"Ya, hariku baik. Bagaimana dengan mu?" Hermione tersenyum kecut dan memejamkan matanya.
"Seperti biasa, aku selalu melihat hama itu berdekatan dengan ron" [Name] tertawa. Oh, ternyata hermione masih cemburu.
"Ah mione, jangan di pikirkan terus. Tunggu saat yang tepat"
Hermione menghela napas dan bersandar malas di kursi. "Sungguh, aku tidak mengerti dengan jalan pikiran seorang ron weasley" Harry dan [Name] hanya bisa terkikik geli dan mendengarkan hermione terus mengoceh tanpa henti.
Setelah puas mengeluarkan kata kata dan makian akhirnya hermione pamit untuk ke tempat lain. Harry dan [Name] mengangguk. Hermione memang sedang banyak pikiran.
[Name] langsung menghadap ke harry dan menatap harry intens, harry yang di tatap seperti itu hanya bisa mundur takut. Sungguh tatapan mata [Name] sangat tajam.
"Ku dengar romilda vane menyukai mu. Apa dia sudah menyatakan perasaan nya padamu?" Harry menggeleng ribut.
"Ah baguslah" Harry langsung bernapas lega, namun ia kembali melotot saat [Name] semakin mendekatkan dirinya.
"Kalau ia menyatakan perasaan nya padamu, kau akan jawab apa?" Harry meneguk salivanya kasar. Inilah yang ia takutkan.
"A-aku akan bilang bahwa aku sudah menyukai orang lain. Ya! Aku akan jawab itu" [Name] mundur dan menatap harry serius.
"Benarkah?"
"Ya, tentu saja"
"Memang siapa gadis yang kau suka?"
Jantung harry berdetak cepat, keringat mulai turun membasahi dahi dan lehernya. Dengan perlahan ia mulai menetralkan detak jantung nya dan menjawab.
"Kau [Name]"
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
"Eugh [Name]! Kenapa pipi mu masih merah hah!" [Name] kembali menutup wajah nya malu, oh sungguh. Perkataan harry di perpustakaan tadi membuat nya terus kepikiran.
"Ayo ayo lupakan!" Ia semakin brutal menepuk pipi nya, bahkan ia hampir menangis. Bukan karena sakit, tapi ia malu.
Pasalnya. Saat harry mengatakan bahwa ia menyukai [Name], gadis itu hanya diam mematung dengan mulut terbuka seperti orang bodoh. Kan [Name] jadi malu!
"Tenang [Name], rileks. Sebentar lagi akan ada pesta slughron. Lupakan yang tadi" [Name] kembali berkaca dan tersenyum juga mengacungkan jempol nya.
"Ouh! Aku tidak sadar bahwa diriku ternyata cantik, ku kira aku jelek" [Name] tertawa kecil mendengar ocehan nya sendiri. Ya, setidaknya love yourself.
[Name] berjalan keluar kamar mandi sambil bersenandung kecil.
"Ah sena-hummph!" [Name] melotot horor saat tau ada orang membekap nya dari belakang.
[Name] terus memberontak, tapi sayang. Seseorang yang membekap nya lebih kuat.
"Sialan, siapa kau! Dasar tidak tahu diri! Ginjal kau di sentil ayahku baru tau rasa!"
"Ssht! Tenang, ikut aku. Dan bantu aku" Ucap orang itu waspada. [Name] hanya pasrah, entahlah. Ia hanya bisa mengikuti kemauan orang itu.
"Ingatkan aku untuk membunuh orang ini, nanti"
*****
Huh kayanya aku kena Writer's block.
Ku gak tau mau ngetik apalagi :(
![](https://img.wattpad.com/cover/256436232-288-k957049.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ɪ ʟɪᴋᴇ ʏᴏᴜʀ ᴇʏᴇꜱ ✔
FanfictionTAMAT [Name] kiara lupin. anak kedua dari Nymphadora lupin dan remus lupin. [Name] masih merasa bingung dengan perasaan nya sendiri terhadap Harry, sedangkan Harry masih tak berani mengungkapkan perasaan nya. Lalu bagaimana akhirnya dengan kisah m...