Semua menjadi berantakan ketika tante ceria, maksudnya Bellatrix datang dan mengacau. Wanita err sedikit gila itu membakar rumah keluarga weasley. Sontak semua orang keluar. Bahkan harry, lupin, mr weasley berlari mengejar Bellatrix.
"Harry! Tunggu!" Teddy dengan sigap menarik lengan adiknya. Mana mau ia adiknya ikut kesana, biar para lakik aja yang melawan Bellatrix.
"Diam di sini. Aku yang akan menyusul dad dan mum. Jangan kemana mana, oke?" Teddy menepuk kepala [Name] dan langsung berlari secepat kilat.
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
"Kudengar the burrows di serang oleh Bellatrix dan beberapa Pelahap maut" [Name] mengangguk mengiyakan ucapan Ernie. Sekarang ia duduk di kompartemen bersama ernie dan juga justin.
"Kira kira karena apa ya?" Tanya ernie bingung, masa rumah orang di bakar gitu aja.
"Karena ada Harry Potter. Kau tau kan, kalau Bellatrix Lestrange itu pengikut setia kau-tahu-siapa. Nah sih botak tak berakhlak itu punya dendam kesumat pada Potter kebetulan Potter ada di sana kan? Jadilah makhluk tidak punya hidung itu menyuruh Bellatrix untuk menyerang potter" Jawab justin dengan wajah bangga seolah olah jawaban nya adalah yang benar dan terbaik.
"Maaf. Aku merasa perutku mengalami gempa minta di isi dengan makanan. Aku keluar dulu ya. Aku mau cari makanan" [Name] meninggalkan kedua makhluk astral itu untuk mencari makan. Sekarang perutnya adalah yang terpenting.
Justin dan ernie hanya melirik dan kembali mengobrol. "Belakangan ini aku jarang melihat hannah di asrama. Kemana saja dia, tumben" Tanya Justin. Aneh saja, hannah itu orang nya males sampai ke sel darah. Namun belakangan ini gadis itu tampak jarang berada di asrama.
"Dia punya jadwal belajar dengan Longbottom. Bilang sih belajar, padahal hannah sedang menyusun strategi pendekatan dengan Longbottom. Yang pasti di bantu oleh susan" Justin mengangguk. Ternyata begitu.
"Huh~ hannah sedang pendekatan ya? [Name] juga mulai lengket dengan Potter. Kau juga makin nempel dengan susan. Lalu aku harus sama siapa!!!" Justin mencengkram kerah baju ernie dramatis. Sedangkan ernie langsung memundurkan wajah Justin.
"Makanya operasi plastik sana. Biar mukamu nyaman di lihat"
"Sialan kau ernie"
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
"Aku akan ke toilet dulu" Hermione pergi meninggalkan harry dan [Name]. Mungkin ia merasa panas melihat Ron dan lavender sedang berduaan.
"Oh won won ku!" [Name] meniru suara lavender membuat Harry terkekeh kecil. "Jangan di ejek. Nanti dia dengar"
"Justru aku begitu biar dia dengar, Harry"
Harry hanya geleng geleng kepala. Dia bingung, kok bisa dia suka sama perempuan bentukan begini.
"Harry. Profesor Dumbledore meminta mu keruangan nya" Harry dan [Name] membalik badan melihat nigel yang menyentuh pelan lengan Harry.
Harry mengangguk, sedangkan [Name] menepuk pundak lelaki bermarga potter itu.
Selepas sepeninggalan kedua orang itu, [Name] berjalan mencari justin dan ernie. Dia dengar dari ernie bahwa justin di panggil oleh Profesor McGonagall untuk remedial.
"Ernie! Apa justin sudah lama di dalam?" Ernie menggeleng, wajah pemuda itu tampak pasrah.
"Kan justin yang masuk kedalam. Tapi kenapa kau yang gugup? Wajah mu seperti pasrah"
Ernie menghembuskan napas nya. Ia memegang pundak [Name].
"Kau tau? Masa depan justin ada di dalam!! Jika justin gagal. Bisa bahaya, beberapa nilainya bagus. Namun pelajaran ini menjadi poin utama!!" [Name] tertawa kecil. Walaupun ia juga ikut kaget. Namun ia berusaha positif.
"Ayolah. Justin itu pintar, ia akan mudah mengerjakan soal" Ernie melirik sinis. "Pintar katamu? Justin pintar? Mustahil!"
"Ayolah. Jangan bicara begitu, kita sebagai sahabat Justin harus nya menyemangati dia. Bukannya meninggalkan nya. Gunanya sahabat adalah ada di samping kita saat kita susah, dan selalu mendukung kita" [Name] bagai orang pintar menasihati ernie. Di lihatnya pemuda itu mulai lega [Name] tersenyum tipis.
"Aku yakin Justin bisa" Ucap [Name] penuh keyakinan.
Sedangkan di tempat Justin......
Anak dengan tinggi di atas rata rata itu menunduk takut akan aura di sekitar Profesor McGonagall, salahkan dirinya yang maraton film tukang bubur naik haji sampai ia lupa belajar.
Ia remedial bersama Profesor McGonagall, huh. Rasanya sekarang kepala Justin ingin meletus.
"Gila..... Hawa hawa neraka nya berasa banget" Lirih Justin. Ia menghela napas nya pasrah, kala ia tidak bisa menjawab. Hanya ada satu pilihan. Yaitu... Cap Cip Cup
Do'akan yang terbaik untuk Justin ya teman teman.
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
"Wajahmu seperti menahan sakit perut, [Name]" [Name] masih mengabaikan Harry. Entah kenapa menunggu hasil Justin kali ini membuat jantung nya berdebar.
"Justin. Aku menunggu hasil remedial nya. Entah kenapa aku takut" Harry terkekeh kecil.
Sepertinya kedua pasanga- maaf. Maksudnya CALON pasangan ini masing masing punya beban pikiran.
Sang gadis yang masih menunggu hasil nilai sahabat nya, dan si pria yang memikirkan masa lalu Voldemort bin riddle.
"Jangan di pikirkan. Jika nilai Justin bagus kau harus memuji nya, dan jika nilai nya kurang bagus kau harus menyemangati nya" [Name] tersenyum haru. Ternyata Harry bisa menasihati juga. Dia pikir Harry hanya akan bertindak gegabah.
"Kau juga Harry. Tampak nya ada yang sedang kau pikirkan"
"Ah itu. Voldemort, aku baru saja melihat masa lalu Voldemort yang masih tampan dan lengkap dengan hidung" [Name] tertawa. Dia jadi penasaran wajah Voldemort yang dulu. Apakah tampan?
[Name] merangkul Harry membuat pria berkaca mata itu terkaget. Serangan mendadak ini membuat pipi nya panas. Apalagi bisa menghirup parfum gadis yang di sukainya.
"Baiklah! Aku akan menunggu hasil Justin. Dan kau! Untuk apa kau melihat masa lalu Voldemort?"
Harry yang masih di rangkul oleh [Name] menjawab dengan suara kecil. "Untuk mendapat informasi"
"Baiklah! Sekarang aku akan kembali ke asrama, ternyata perpustakaan dingin juga. Nah Harry, kau juga harus kembali. Ingat! Jaga tidur mu. Kantung mata mu sangat terlihat"
Harry mengangguk dan mengusak rambut [Name] gemas. "Ya. Hati hati di jalan"
"Ayolah Harry. Dari perpustakaan menuju asrama aku akan aman, tidak ada yang mau menjambret atau mencopet aku"
"Haha. Baiklah, selamat istirahat"
***
Kalo ada typo maaf ya, aku ngetik nya buru buru. Hehe

KAMU SEDANG MEMBACA
ɪ ʟɪᴋᴇ ʏᴏᴜʀ ᴇʏᴇꜱ ✔
ФанфикTAMAT [Name] kiara lupin. anak kedua dari Nymphadora lupin dan remus lupin. [Name] masih merasa bingung dengan perasaan nya sendiri terhadap Harry, sedangkan Harry masih tak berani mengungkapkan perasaan nya. Lalu bagaimana akhirnya dengan kisah m...