15.

2K 361 98
                                    

"Oh tuhan, ingin sekali ku tonjok mukanya" Ucapku kesal.

Bagaimana tidak? Umbridge benar-benar menyebalkan. Aku bingung, kok ada aja ya manusia kaya gitu.

"Mr Potter, ku tunggu kau di kantor ku!" Nah kan, baru ku diam kan sebentar sudah berulah lagi dia.

Eugh, andai saja aku punya kekuatan untuk membunuhnya tanpa menyentuh. Sudah ku pastikan nyawa nya sudah pergi entah kemana.

Sekiranya kelas sepi karena usai pelajaran, aku langsung keluar dari kelas dengan perasaan ikhlas walafiat.

"Susan, kurasa aku ingin tidur sebentar. Melihat wajah nya membuat ku kesal" Susan terkekeh kecil, jujur. Umbridge benar-benar membuatku muak!

"Baiklah, kau mau di bangunkan jam berapa?" Ah, susan memang pengertian.

"Saat makan siang, bagaimana?"

"Baiklah, selamat istirahat!"

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Ah, waktu tidur siang ku habis. Susan sudah membangunkan ku, sesuai perintah ku tadi.

Sekarang aku berjalan ke aula untuk makan siang, jujur. Aku khawatir pada harry. Aku takut ia kenapa napa.

Kalian tau kan kalau umbridge itu kejam, jadi tidak salah kalau banyak yang takut. Beda padaku, aku lebih baik luka luka daripada melihat wajah jelek nya.

"Hai [Name]"

"Oh astaga! Harry! Kau mengejutkan ku. Eh? Tangan mu kenapa?" Harry dengan cepat menyembunyikan tangan kiri nya (yang luka yang kiri apa yang kanan sih? Lupa)

"Tidak, tidak apa"

"Jangan bohong, harry. Kau baru saja dari kantor umbridge kan? Dia pasti menyiksa mu. Kemari kan tangan mu cepat!"

"Tidak, aku tidak mau membebani mu" Aish anak ini mulai lagi.

"Harry, kau tidak pernah membuat ku susah. Malah aku selalu senang saat kau berada di dekat ku. Jadi, kemarikan tangan mu. Luka mu bisa tambah parah"

"Biarkan saja" Sungguh, kalau bukan harry sudah ku pelintir orang seperti ini.

"Ah sudahlah lama lama aku bingung dengan mu, mungkin kau lapar. Sana ke aula, makan yang banyak"

Ku tinggalkan saja dia, mood ku jadi jelek. Bukannya aku jadi kesal, tapi aku hanya bingung dengan harry belakangan ini.

"[Name]! Tunggu!" Aku berbalik dan.

"Apa lagi, harry"

"Mau bersama dengan mu, boleh kan?" Ah anak ini.

"Ya baiklah"

Aku dan harry berjalan bersama dalam diam, aku masih sibuk memikirkan bagaimana kedepannya jika masih umbridge yang memimpin.

Sedangkan harry? Entahlah, aku tidak tau ia memikirkan apa. Yang pasti ia sama seperti ku, hanya diam.

"Hai harry!" Aku ikut menengok dan melihat cho chang, anak Ravenclaw. Satu tahun di atas ku.

Jujur, aku tidak terlalu suka pada chang. Aku sering mendengar ia beberapa kali membicarakan harry, bahkan saat ia berpacaran dengan cedric ia masih membicarakan harry.

Aku melihat kearah chang, ia hanya berbicara dengan harry. Hey! Ada aku disini! Apa dia tidak melihat ku!?.

"Harry, aku duluan ya" Kulihat harry ingin menyusul ku namun ia di tahan oleh chang.

Ah, apa sih mau wanita itu. Sebenarnya dulu aku dekat dekat saja dengan si cho chang, namun aku kesal saat ia membicarakan harry di depan cedric.

Apa dia tidak memikirkan perasaan cedric?.

"Hai [Name]! Kenapa kau murung begitu?" Tanya Justin, ya. Sekarang aku sudah duduk di aula.

"Tidak"

"Benarkah?"

"Iya, justin. Bisakah kau ambilkan ayam itu?" Justin mengangguk dan mengambil ayam panggang yang berhasil membuatku lapar.

"Ini yang kau mau. Silahkan di makan" Aku mengambil nya dan tersenyum pada justin.

"Terimakasih, justin"

Justin tersenyum dan mengangguk, dia benar benar sahabat yang baik. "Sama sama"

Aku makan dengan tenang, sesekali membicarakan umbridge. Walau aku membenci nya, aku tidak bisa berhenti membicarakan nya.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

"Kelas hari ini sangat membosankan" Keluh ku.

Aku baru saja keluar dari kelas pesona. Huh~aku jadi ingin cepat cepat pulang.

"[Name], kau kenapa?"

"Tidak apa, hannah. Aku hanya sedang tidak mood"

"Oh baiklah, aku mau ke rumah kaca dulu. Ku tinggal ya, bye!" Aku membalas lambaian tangan hannah.

Oke, sekarang aku sendiri. Aku harus kemana?

Tanyakan peta! Tanyakan peta!

Lebih keras!

Oke, sekarang aku akan ke dapur. Lalu mengambil banyak makanan dan mukbang bersama dobby.

Lalu buat konten yutub. Judulnya. 'Mukbang makanan hogwarts!'

Pasti akan menyenangkan!.

"[Name], kau kenapa?"

"Eh? Hai luna! Tidak apa apa"

Luna tersenyum lembut. "Kulihat kau diam saja, apa ada masalah?"

"Tidak, aku hanya bingung harus apa"

"Kau mau menemaniku?"

"Kemana?"

"berburu nargle, kaos kaki ku hilang. Dan ku yakin di curi oleh nargle" Luna, kau itu cantik. Tapi agak aneh.

"B-baiklah, kita mulai darimana?"

"Tangga aula?"

"Baiklah, mari!" Luna tersenyum lagi dan mengangguk.

Nargle? Apa kalian percaya kalau ada nargle?.

Ah, aku jadi kepikiran sama harry. Seperti nya aku harus menghibur nya. Walau ia menyebalkan dan keras kepala aku tetap setia padanya.

Tidak seperti kalian, ya kamu yang lagi baca. Dikit dikit oleng mulu.

"Kau sudah menemukan nya?" Tanya ku pada luna.

"Belum, sekarang kita ke depan kelas ramuan. Kau mau kan?"

Oh luna, percaya lah. Aku tidak bisa bilang 'TIDAK', sudah pasti aku akan bilang 'IYA'.

"Baiklah, mari ku temani"

"[Name], kau lihat tidak?" Aku masih fokus mencari kaos kaki luna di jalan tanpa memperdulikan omongan nya.

"Aku belum menemukan kaos kaki mu, luna"

Aku mendapati tangan luna yang lembut menyentuh kepala dan bergeser kearah kiri.

"Kau lihat kan? Aku jarang melihat cho memberikan coklat pada lelaki"

Yang benar saja! Cho chang sedang memberi coklat pada harry. Aku tidak marah, sungguh. Tapi bagaimana jika isinya racun? Bagaimana kalo tiba-tiba harry mati? Ah perempuan itu membuat ku overthinking.

ɪ ʟɪᴋᴇ ʏᴏᴜʀ ᴇʏᴇꜱ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang