TAMAT
[Name] kiara lupin. anak kedua dari Nymphadora lupin dan remus lupin.
[Name] masih merasa bingung dengan perasaan nya sendiri terhadap Harry, sedangkan Harry masih tak berani mengungkapkan perasaan nya.
Lalu bagaimana akhirnya dengan kisah m...
[Name] dan teman temannya baru saja balik dari hogsmeade, mereka dan beberapa murid lain sepakat untuk membuat kelompok rahasia. Namanya dumbledore army.
[Name] sedari tadi hanya diam, ia merasa kesal dengan kelakuan cho. Sedari tadi cho tidak pernah berhenti menatap harry.
"Sudahlah, [Name]. Tidak usah terlalu di pikirkan, cho anak yang baik kok" Ucap susan berusaha menenangkan sahabat nya.
[Name] sedari tadi merasa gelisah, ia jadi terfikir bagaimana jika cho benar-benar memberi amortentia pada harry? Sungguh. Itu menganggu pikiran nya.
"Susan, kalau cho benar-benar memberi amortentia bagaimana?" Tanya [Name].
"Laporkan pada Profesor Dumbledore, gampang kan?"
"Ya juga sih, ya sudah lah. Aku pusing!"
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
"Oh tuhan...... Dugaan Ku benar" Lirih [Name].
"Ada apa [Name]?" Tanya susan khawatir.
"I-itu, harry dan cho bergandengan!" Susan ikut melotot kaget.
Benar, cho chang memberi harry potter amortentia. Tapi belum terlalu beraksi, mungkin akan aktif dua hari lagi.
"Apa kita harus memberi tahu profesor dumbledore?" Tanya susan.
"Jagan bodoh, susan. Profesor dumbledore sudah lama tidak ada kabar. Kalau kita laporkan pada profesor mcgonagall kita tidak punya bukti jelas, yang ada kita malah di hukum" Jelas [Name].
"Aku jadi takut mereka berbuat hal lebih" Ucap susan gusar.
"Jangan membuatku panik, susan"
"Sudahlah, [Name]. Jangan terlalu di pikirkan, masih banyak laki laki di luar sana" Ucap susan berusaha menyemangati sahabat nya.
"Baiklah, lebih baik kita ke kelas. Aku tidak mau kena detensi"
Susan mengangguk, lantas ia merangkul sahabat nya dan berjalan ke kelas profesor mcgonagall.
[Name] masuk dan duduk di sebelah justin, sedangkan susan duduk di sebelah ernie. Kalau kalian mau tanya dimana hannah, ia sedang di rumah kaca. Merawat tanaman bersama neville longbottom, biasalah. Pendekatan.
"Justin, menurut mu. Amortentia akan bertahan berapa lama?" Tanya [Name].
"Mana ku tau, aku belum pernah mencoba nya" Jawab justin.
"Iya juga sih, baiklah kalau kau tidak tau" Justin mengernyit bingung. Sedetik kemudian ia menutup mulut nya kaget.
"Kau berencana membuat amortentia?! Kau mau berikan pada siapa! Jangan gila, [Name]!" [Name] langsung mencubit pipi justin sekeras mungkin.
"Ouch! Sakit pea!" Ups, justin keceplosan.
"Aku bukannya mau buat amortentia, hanya saja aku merasa ada seseorang yang memberi amortentia pada laki laki tak bersalah" Jawab [Name].
Justin mengangguk sambil mengusap pipi nya yang masih terasa sakit.
"Kau tau [Name]? Kadang aku bingung padamu, kau seperti ernie. Semua masalah orang kau tau"
[Name] tertawa kecil. "Tidak semua, justin. Lelaki yang terkena amortentia ini adalah lelaki yang sudah lama aku suka"
"Oh ya? Siapa orang nya?!" Tanya justin tak sabar.
[Name] tertawa kecil. "Kepo!" Jawab nya sambil menyentil dahi teman baiknya itu.
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
"Jujur, aku resah melihat mereka" Celetuk ernie.
Benar, sekarang ernie justin dan [Name] sedang berjalan bersama. Mereka menatap kedua pasangan di depan mereka dengan kesal.
Bagaimana tidak? Cho chang sedang menyuapi coklat pada harry dengan romantis nya.
[Name] memutar bola matanya, walaupun ia merasa sesak. Ia tidak akan menangis, menurut [Name]. Untuk apa menangisi laki laki yang tak bisa kita miliki.
"Permisi! Air panas air panas. Princess mau lewat!" Justin menerobos kedua manusia di depan nya.
Ernie dan [Name] terkikik geli, justin memang selalu bisa membuat [Name] kembali tertawa.
Cho menatap justin kesal, sedangkan harry hanya memasang wajah bingung seperti orang bodoh.
Justin yang kesal dengan wajah cho langsung menyindir nya.
"Di bilang gw mau lewat, budeg anjir! Ga pernah korek kuping sih lu" Ya akhirnya justin mengeluarkan bahasa muggle yang pastinya cho tidak mengerti.
Ernie dan [Name] saling pandang, dan akhirnya tertawa bersama. Cho sebisa mungkin tetap tenang, lalu ia memasang senyum nya dan bertanya pada justin.
"Justin Finch-Fletchley, aku seorang pureblood. Jadi aku tidak tau bahasa itu, ku yakin itu bahasa muggle" Ucap cho dengan halus.
"Oh iya yah, lu gak tau ya.....hmm, makanya belajar sono jangan bisanya ambil cowo orang, pake cara licik lagi" Sarkas justin.
Cho tersenyum licik. "Cowok orang? Ku tau kau bermaksud 'orang' itu adalah [Name], kan? Setahuku mereka tidak ada hubungan apa apa" Jawab cho membuat [Name] geram, tapi ada benar nya.
"Itu kan setahu mu, harry pernah bilang sendiri bahwa ia mau langsung menikahi [Name] saat lulus, jadi mereka pendekatan dulu. Memangnya harry suka padamu, huh?" Ucap justin kesal.
Cho hanya diam, wajahnya terlihat tersinggung Setelahnya ia memegang lengan harry dan.
"Ayo harry, kita pergi jangan pedulikan orang orang ini" Harry hanya mengangguk sedangkan cho langsung menarik harry pergi.
"Ugh! Sebel banget ih" Ucap justin geram.
Ernie dan [Name] langsung memegang pundak justin. "Sudahlah, jangan di bawa kesal" Ucap ernie.
"Terimakasih, aku suka cara bicaramu tadi" Kata [Name] bangga dan senang.
Biasanya justin tidak akan seperti itu, namun kalau ia kesal. Jangan harap justin akan berhenti bicara.
"Sudah sudah, mari kita ke asrama. Ah! Sebelum ke asrama temani aku ke dapur ya, aku lapar" Ucap ernie dengan cengiran khas nya.
*****
Berhubung sebentar lagi bulan Ramadhan, aku mau minta maaf kalau aku ada salah atau ada kata kata yang gak nyaman....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.