Malam ini keluarga lupin akan berkunjung ke The Burrows. Tentu saja teddy dan [Name] ikut. Sekarang [Name] sedang duduk di sebelah ibunya. Ya ngobrol ngobrol santai. Di lihatnya remus dan teddy sudah siap mereka langsung menggunakan bubuk flo dan sampai di depan pintu rumah keluarga Weasley.
"[Name]! Kemari!" [Name] tertawa kecil melihat hermione dan ginny yang sudah berdiri sembari membawa gelas berisi coklat panas.
"Akhirnya para Lupin ini datang. Kemari anak anak! Aku baru saja membuat coklat panas. Tonks! Bantu aku membuat sweater"
Tonks dengan senang hati memeluk Mrs Weasley dan masuk untuk membantu Mrs Weasley membuat sweater.
Entah kenapa [Name] hanya diam. Teddy menatap adiknya dengan iseng memukul kepala adiknya. [Name] menoleh dan menatap kakak nya jengah.
"Aku salah apa ya kak?"
Teddy tertawa kecil dan mengangkat kedua bahunya. "Gak tau deh"
"Emosi aku ih" [Name] berjalan meninggalkan kakak nya dan ayahnya. Ia masuk dan memeluk hermione juga ginny.
"Ayo keatas. Kita ngobrol ngobrol santai" Ajak ginny. [Name] hanya mengangguk saja. Toh ia tidak di apa apain.
Mereka bertiga berapa di kamar ginny. "Kalian sudah mengerjakan PR?" Tanya hermione membuat ginny dan [Name] jengah.
"Ayolah, mione. Ini liburan. Jangan bicarakan tugas atau apa pun itu yang bersangkutan dengan sekolah"
"Ya kan aku cuman nanya" [Name] hanya tertawa. "Bagaimana hubungan kalian dengan pasangan kalian?" Tanya [Name]. Ginny terlihat senang sedangkan hermione diam saja.
"Hubunganku dan dean baik baik saja" Jawab ginny dengan senyum lebar.
"Aku. Entahlah. Ron masih sibuk dengan pacar nya" [Name] merangkul hermione erat.
"Tenang saja. Karma pasti akan datang, percaya padaku!"
"Huh. Baiklah, aku percaya padamu"
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
"Harry! Kau tidak bilang akan kesini juga" Harry tersenyum seperti biasa. Namun ia agak gugup. Bukan hanya [Name] yang berada di The Burrows. Tapi satu keluarga! Mulai dari ayah, ibu, anak pertama sampai terkahir.
Gimana gak gugup. Secara kan calon mertua ya. Jadi dia harus totalitas.
"Dimana orang tuamu? Kenapa kau hanya sendiri?" Tanya Harry basa basi. Karena pada dasarnya Harry adalah anak yang cupu dengan masalah cinta jadi ia berusaha membuka topik.
"Ah... Mom sedang membantu Mrs Weasley. Teddy bermain dengan si kembar Fred dan george. Sedangkan dad sedang mengobrol dengan Mr Weasley" Harry mengangguk. Ia memandang sekitar.
"Dimana Ron dan yang lain?" [Name] mulai bosan. Karena ia ingin lanjut bergibah ria dengan dua kawan nya ia menjawab Harry dengan malas.
"Harry. Aku bukan hermione yang bisa di tanya banyak hal. Kalau kau penasaran cari saja sendiri. Sudah ya aku mau ke atas. Bye!" Harry ingin memegang lengan [Name] namun gadis bersurai ungu itu sudah lebih dulu lari keatas.
"Yah... Gagal lagi"
Teddy datang dari belakang dan menepuk pundak Harry. "Ada apa tuan?"
"H-hai teddy. B-bagaimana kabarmu?"
"Tentu saja baik! Hanya saja aku sedang mencari tahu bagaimana caranya aku melelang adik ku"
"[Name] mau di kemanain!! Terus nanti aku sama siapa!!"
"A-ah begitu ya. Omong omong dimana Mr Weasley? Aku mau bicara dengan nya"
"Tidak tahu. Cari saja sendiri" Teddy meninggalkan Harry, lelaki tinggi itu berjalan keluar rumah. Ya dia lagi mau main petasan sama si kembar Weasley.
"Kakak sama adik sama aja"
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
Setelah berbincang dengan Mr Weasley Harry lebih memilih duduk di taman belakang. Menikmati angin malam yang membuatnya tenang.
[Name] datang menghampiri Harry, ia membawa setoples coklat di tangan nya.
"Kau mau, harry?" Baru saja [Name] ingin menyuapi Harry, bahkan Harry sudah membuka mulut nya. Namun si setan remaja kembali datang.
"Ekhem! Beri aku tempat" [Name] membuang napas nya kasar sedangkan harry hanya diam dan menyingkir.
"Teddy. Kenapa kau ada di sini?" Tanya [Name] yang sudah benar benar kesal dengan kakak nya. Kan rencananya mau berduaan sama harry. Kenapa si pengganggu ini datang lagi!!
"Memang kenapa? Kan aku rindu dengan adik ku" Teddy memeluk [Name] dengan erat. Sampai adiknya tidak bisa nafas. Sedangkan harry memegang pundak teddy.
"Teddy. [Name] tidak bisa nafas, kasihan dia. Lagipula kau satu rumah dengan [Name]" Teddy tertawa kecil dan melepas [Name].
"Terimakasih harry" Harry mengangguk dan tersenyum. "Kau benar-benar menyebalkan, teddy"
"[Name]. Kalau teddy tidak menyebalkan berarti dunia sedang tidak baik baik saja" Bukannya teddy yang menjawab malah harry yang nyahut. Oh tidak... Apa harry tidak akan direstui oleh teddy setelah ini?
"Begitu ya.... Ah aku mau kedalam aja deh" [Name] berdiri dan meninggalkan kedua nya. Teddy melirik harry dan tertawa.
"Jangan sedih begitu, harry. [Name] hanya pergi kedalam bukan ke samudera pasifik" Harry mengangguk kaku.
"Kau belum memperjelas hubungan mu dengan [Name]?" Tanya teddy. Walaupun dia menyebalkan, teddy sedikit kesal dengan Harry yang terus menggantung perasaan pada [Name].
Memang sih Harry sudah menyatakan perasaan nya. Tapi hubungan nya belum jelas. [Name] juga agak korslet. Bukannya menjawab Harry saat Harry menyatakan perasaan nya. Dia malah diam saja.
Intinya teddy kesal. Dua manusia ini tidak ada kemajuan.
"Ah itu. Aku berniat memberi tahu lagi jika sudah lulus dari Hogwarts" Teddy mengangguk mendengar jawaban dari Harry. Ya ide itu tidak terlalu buruk.
"Kutunggu momen itu. Dan, kalau [Name] tampak ragu dengan jawaban nya beri saja dia coklat kodok yang banyak. Dia pasti menerima mu. Uang mu kan banyak"
"Pasti. Akan kulakukan kalau orang itu adalah [Name]"
![](https://img.wattpad.com/cover/256436232-288-k957049.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ɪ ʟɪᴋᴇ ʏᴏᴜʀ ᴇʏᴇꜱ ✔
FanfictionTAMAT [Name] kiara lupin. anak kedua dari Nymphadora lupin dan remus lupin. [Name] masih merasa bingung dengan perasaan nya sendiri terhadap Harry, sedangkan Harry masih tak berani mengungkapkan perasaan nya. Lalu bagaimana akhirnya dengan kisah m...