Lia tak tahu ... apakah ini kebahagiaan? Terbagi menjadi 2 yang ia rasakan. Senang dan sedih. Pagi ini langit cerah dan terang. Lia dan para sahabat mengambil libur sendiri. Mungkin besok mereka akan masuk kembali.
Azlan dan Rafael sudah datang sejak pagi. keduanya mengetahui tentang kejadian kemarin malam. Yang menceritakan pastinya Ibu Mei. Tak lupa, saat siang nanti mereka akan merencanakan pemindahan mayat Kaila ke tempat yang seharusnya, bukan disamping rumah.
Dan kini mereka semua sedang merilekskan tubuh, kecuali Azlan dan Rafael. Terserah mereka berdua mau ngapain. Di lihat-lihat muka Rafael kelihatannya tak memiliki beban atau kesedihan gitu. Biasanya saat baru saja Kaila tiada, Rafael begitu galau dan tak bisa merelakan.
"Terus... gaun yang kita temukan di lemari hantu merah ... kenapa bisa ada? Kan gaunnya dibawa masuk ke dalam sumur?" sontak ucapan Regina menciptakan kembali ketegangan walau masalah perihal hantu merah telah selesai.
"Duh, jangan membicarakan itu dulu deh," ngeri Rinni. Manik matanya menjurus ke seluruh ruang tamu. Rasanya masih membekas atas keberadaan hantu merah. Dan sekarang jadi was-was kan. Apalagi teringat peristiwa terseret itu.
"Gak usah lebay, Asma udah tenang di alamnya. Aku cuma bertanya," sahut Regina sedikit sengit. Udah tau hantu merah tak mendiami rumah ini lagi dan tak mengusik yang menetap disini.
Sang Ibu tidak menanggapi pembicaraan Regina dan Rinni. Dirinya turut bingung. Nyata sekali gaun merah itu ia sentuh lalu Dipegang dan berhasil menembus portal dunia hantu merah yang menakutkan. Oh iya, belum menutup penutup sumur tua. Oke, nanti siangan.
"Mama Kaila sepertinya keder dengan alamat yang aku kasih. Teleponnya juga gak aktif," ujar Rafael sambil memutar-mutar gadgetnya. Penglihatannya mengarah ke bawah.
Setelah Rafael berujar, belum sempat di jawab oleh siapapun, tiba-tiba terdengar suara perempuan menggema dan memantul ke seluruh isi rumah. Awalnya sedang bersantai-santai, kini langsung menegang.
"AKU DATANG RAFAEL."
TAMAT.
HAYOOO SUARA SIAPA ITU?
SEREM.
DIKIT BANGET YA😭😭
MAAF ENDINGNYA GAJE :(
BIAR ADA MISTERIUSNYA GITU :(
Terimakasih sudah menjadi pembaca setia MERAH.
KAMU SEDANG MEMBACA
MERAH [END]
Horreurberkeinginan tinggal bersama para sahabat memang hal yang umum. Tapi apa daya jika mereka tak terlalu cukup uang untuk membeli tempat tinggal yang lebih memadai? Usaha pencapaian hasil yang memuaskan dan berhasil membeli tempat tinggal, mereka mulai...