SEBELAS

177 19 0
                                    

Hai aku kembali hihii><

-
-
-
-

•HAPPY READING•

*******

Pagi ini, Achai berjalan menyusuri koridor dan melewati beberapa kelas bersama Endi yang setia berada di sampingnya.

"Achai," sapa Sisin dan kedua temannya, Evi dan Gina, saat mereka tepat berada di depan kelasnya.

"Kalian juga baru pada dateng?" tanya Achai menatap ketiga orang di depannya secara bergantian, dan dibalas dengan anggukannya.

"Kita masuk aja yuk, bentar lagi, kan, mau bell," ajak Gina.

"Ya udah, yuk."

"Chai, gue ke kelas yak," ucap Endi dan dianggukki oleh Achai.

Mereka berempat masuk ke dalam kelas. Merasa ada yang ganjal. Karena yang seperti biasanya kelas selalu ramai, ricuh, dan berisik, kini semua murid yang sudah datang sudah duduk rapih di kursinya.

"Chai, lo ngerasa ada yang aneh nggak sih?" tanya Sisin heran.

Mereka berdiam diri di depan papan tulis. Teman sekelasnya menatap tajam ke arah mereka.

"Iya, biasanya, kan, pada ngerubung gitu, gosip atau nggak ribut nggak jelas. Pada kenapa dah, apa ada razia dadakan ya? Aduh gawat sih kalau beneran ada. Gue bawa bedak sama liptin lagi. Kalau disita gimana? Ah, elah!" ucap Evi panik bukan main.

"Evi! Lo, nggak usah bikin panik deh!" ucap Gina dan menjitak kepala Evi.

"Aw, sakit bego!"

Salah satu siswa berdiri dari duduknya dan maju ke depan, lalu membuka penutup papan tulis yang sedari tadi ditutup oleh kain putih.

Achai, Sisin dan kedua temannya terkejut. Dipapan tulis itu tertulis,

'WILL YOU BE MY LOVER, ACHAI KEYLIAVIN VIYNANDA?'

Mereka berempat diam dan serempak menoleh ke arah teman-teman sekelasnya yang baru saja mengeluarkan kertas yang bertulis huruf dan dirangkai menjadi sebuah kalimat,

'A-Y-O-T-E-R-I-M-A-P-L-E-A-S-E'

Ada juga yang berbentuk hati, serta ada balon yang mereka tunjukkan.

Mereka semua terdiam.

"Achai Keyliavin Viynanda." Terdengar suara tegas namun lembut di telinga dari seseorang yang berada di belakang mereka.

Sontak mereka berempat menengok ke belakang. Betapa terkejutnya, sudah ada Aling yang berdiri di depan mata mereka sekarang sembari membawa bunga di tangannya.

Achai terperangah melihat Aling yang tiba-tiba muncul dan menghampirinya.

Semua murid yang ada di kelas bersorak.

"AYO TERIMA!!"

"ALAMAK WOY SOSWEET PISAN INI MAH."

"CEPETAN TERIMA!!"

"AYO, CHAI TERIMA, KALAU NGGAK DIA BUAT GUE AJA!"

Aling berjongkok di hadapan Achai sembari menyerahkan bunga. "Achai, gimana, hm?" tanya Aling menunggu jawaban dari Achai.

"TERIMA."

"TERIMA!"

"TERIMA!!"

"TERIMA."

Aling memberikan isyarat untuk mereka diam.

"Udah, Chai, lo terima aja. Gue kalau jadi lo udah langsung terima anjritt. Meleleh gue. Aaa... Jadi pengen," ujar Sisin iri.

ANUGERAH✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang