TIGA PULUH DUA

108 13 7
                                    

Hai gengs! Aku ada spoiler buat endingnya...

Ada yang bisa nebak endingnya?



^HAPPY READING^

•••

Malam ini, Achai berkumpul bersama anggota Venus. Dia berniat untuk melepaskan semua beban pikirannya dengan cara berkumpul bersama anggotanya.

Setelah melakukan tos bersama seluruh anggotanya. Achai kemudian duduk bersama di dekat Rey.

"Lecek banget itu muka. Kenapa?" Tanya Rey kepada Achai yang terlihat tidak bersemangat.

"Gapapa." Jawab Achai dengan menghembuskan nafasnya.

"Gue tanya kenapa, hm?" Tanya Rey lagi, sedikit membenarkan posisinya untuk menghadap Achai.

"Gue ga tau caranya cerita gimana." Jawab Achai dengan pandangan lurus kedepan.

"Oke, gue ngerti. Gimana kalo kita tanding balap?" Ajak Rey.

"Lo liat motor gue?" Achai menunjuk motor vespa matic berwarna pink miliknya yang terparkir apik disana. "Ga mungkin banget." Lanjutnya disertai gelengan kepalanya.

"Skill balap lo itu jago. Coba aja dulu. Gue yakin balapan kali ini pasti seru banget. Ayok." Ujar Rey sembari menarik lengan Achai dan mengajaknya ke motornya yang terparkir.

"Oke, oke."

Mereka berdua bersiap baris.

"Siap? Kita mulai dalam hitungan ketiga." Rey melirik kearah Achai. Achai mengangguk. Rey memulai hitungannya.

Satu

Dua

"Gue duluan. Wle." Baru hitungan kedua Achai sudah melesat duluan. Dia tersenyum bangga melihat Rey tertinggal dibelakang.

"Curang lo!" Tak mau kalah, Rey pun segera menyusuli Achai yang sudah lumayan jauh didepan. Rey tersenyum melihat itu.

Bagi Rey, melihat orang yang di sayang tersenyum itu lebih dari cukup. Meski dia tidak bisa kita miliki. Rey sudah mengikhlaskan itu.

Walaupun dengan menggunakan motor vespa, tetap saja yang namanya sudah jago pasti sangat mudah untuk dilakukan.

"Gue yang bakal menang." Achai menambah laju motornya saat Rey berhasil menyainginya.

"Tujuan gue bukan buat menangin balapan ini. Tapi, buat bikin lo tersenyum lagi." Batinnya.

Setelah melewati putaran terakhir. Balapan ini dimenangkan oleh Achai. Achai bersorak senang akan keberhasilannya. Tidak menyangka bahwa motor yang dia kendarai mampu mengalahkan Rey yang menggunakan motor sport.

"WUHUU! Gue yang menang, lo kalah." Sorak Achai bangga. "Bisa diandalin juga ini motor." Lanjutnya sembari menepuk body motornya.

"Gimana? Seneng lo? Puas?" Tanya Rey dengan memutar bola matanya malas.

"Banget lah!"

"Bener kan kata gue. Kalo lo itu pasti bisa."

"Ternyata bener kata lo, ini jauh lebih seru dan menantang. Thanks, Rey. Berkat lo, perasaan gue sedikit lega." Ujar Achai dengan tersenyum manis. Dia tahu Rey melakukan ini untuk membuatnya tersenyum lagi.

ANUGERAH✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang