EMPAT PULUH TUJUH

114 13 1
                                    

Haii! Ayo senyum!

Vote dan komen!!

Yang belum follow akun ini, ayo follow buat tau info selanjutnya!!

Follow ig _viiy2020

Ramein ya!! Tinggal beberapa part lagi menuju ending!

^HAPPY READING^

•••

Sore ini, semuanya berkumpul di markas Venus untuk membahas tentang lokasi markas orang bertopeng itu.

Izhar terus berkutat dengan layar komputernya yang berada di markas Venus untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan jelas di mana keberadaan markas orang bertopeng itu.

"Ketemu." Ujar Izhar membuat semuanya mendekat ke arahnya.

"Langsung aja kita serang markas mereka!" Tegas Rey memberi instruksi dengan emosinya yang memuncak.

"Tunggu, Rey." Achai menahan lengan Rey yang hendak pergi. "Kita ga boleh gegabah. Karena itu perbuatan setan."

"Lah, lo kenapa ngomong setannya ke gue?" Ujar Endi dengan sewot saat Achai melirik ke arahnya sekilas.

"Oh, maaf, kalo lo tersinggung." Balas Achai dengan santainya.

"Lo ngatain gue setan?" Endi menaikkan sedikit nada bicaranya.

"Ga sih. Cuma kalo lo ngerasa, ya itu urusan lo."

"Sial."

"Ini sodara-sodara ribut mulu. Kapan akurnya sih?" Tanya Rendi. Dia sudah jengah melihat dua temannya yang memiliki hubungan darah itu selalu ribut.

"NANTI." Balas Achai dan Endi kompak.

"Chai, gue ga mau masalah ini berlarut-larut selesainya. Lo juga pasti terus-terusan diincar sama mereka." Rey melepaskan genggaman tangan Achai. Rey sekarang tidak seperti biasanya yang jika Achai menahannya langsung dituruti dan menurut saja.

"Tapi, Rey..." Achai menatap Rey dengan sendu.

Rey yang ditatap Achai seperti itu langsung mengalihkan pandangannya.

"Mana Aling?" Tanya Rey ke arah teman-teman Aling.

"Aling tadi lagi nemenin Friska sebentar. Tapi, sekarang dia lagi di perjalanan menuju ke sini." Jawab Varli dan langsung mendapatkan cubitan dipinggangnya dan tatapan tajam dari Alfian.

"Lo kalo ngomong bisa diayak dulu ga? Lo ga mikirin perasaan Achai?" Bisik Alfian menyeramkan.

"Ya, sorry." Balas Varli dengan tanpa dosanya.

"Friska siapa?" Tanya Rey dengan menatap ke arah Achai.

Achai menggelengkan kepalanya. "Ga penting."

Tak berselang lama, Aling pun datang. Dia ikut memarkirkan motornya di antara yang lain. Kemudian, berjalan menuju Rey dan Achai.

ANUGERAH✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang