LIMA

267 25 1
                                    

Jangan lupa tekan bintang di bawah dan komen!

Follow akun WP ini!

Follow akun IG @_viiy2020
Dan akun Tik Tok @wattpad_viiy2020 & @viiy2020 untuk liat spoilernya!

Kalau suka dengan cerita ini bantu promosi ke akun Tik Tok atau IG kalian ya! Pake #viiy2020

^HAPPY READING^

•••

BRAK!!

Pintu kelas terbuka, dan menghantam dinding dengan kasar, hingga mengagetkan semua murid di dalamnya.

Panik nggak?

Panik nggak?

Panik nggak?

Paniklah masa nggak!

Jelas mereka panik. Sedang asyik-asyiknya menikmati hidup kedamaian, bersantai, bergibah, ngerumpi, tapi malah dibuat kaget.

"Apa sih, Ardi?! Buat kaget orang aja, gue pikir guru tau nggak!" kata seorang siswi dengan menatap galak siswa yang berdiri di depan pintu.

"Tau nih, nggak tau apa lagi asik nonton drakor."

"Lo kenapa sih, Di?" tanya Alfian yang sedang duduk di atas meja Aling yang berada di depan.

"Itu, itu-" suara napas Ardi masih tersengal-sengal, dengan tangan yang menunjuk ke luar kelas.

"Santai, santai, tarik napas, buang," ucap Varli mengintruksikan.

Ardi pun menarik dan membuang napasnya secara perlahan hingga teratur.

Huuhh

"Ada guru mau ke sini sama cewek cantik, kayaknya sih dia murid baru," jelas Ardi.

Semua siswa riuh untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing dengan rapi.

Tidak lama seorang guru dan siswi masuk ke dalam kelas.

"Selamat pagi anak-anak," sapa Ibu Yayah.

"Pagi, Bu," ucap semua murid serempak.

"Kelas kita kedatangan murid baru. Ayo, Nak, perkenalkan diri kamu."

"Hai, semua. Kenalin nama gue Friska Ariana Agatha, gue pindahan dari Australia," ucap Friska sambil tersenyum kecil.

"Yes, akhirnya di kelas ini ada yang cantik juga, bule pula," ucap Arif, si tukang makan.

"Heh, jadi selama ini kita cewek-cewek di sini nggak cantik gitu?" ucap Cahya memelototi Arif.

"Sudah, sudah. Friska, sekarang kamu duduk di sebelah Cahya ya, itu kursi sebelahnya kosong."

"Cahya yang mana, Bu?" tanya Friska.

"Itu yang tadi ngomel. Tapi kamu yang tahan ya kalau duduk sama Cahya. Soalnya dia anaknya judes, suka ngomel."

"Lah, jangan gitu dong, Bu," sahut Cahya tidak terima.

Friska tersenyum kepada guru itu, lalu berjalan menuju meja Cahya. Pembelajaran pun dimulai.

"Buka buku paket matematika kalian, kerjakan soal halaman 17-20 bagian A dan B. Bel istirahat berbunyi kalian kumpulkan tugasnya, selesai nggak selesai pokoknya dikumpulkan."

"Yah, Ibu. Itu, kan, banyak banget, mana soalnya susah-susah lagi. Pusing saya, Bu," keluh Aska. Dia tipe orang yang kalau diajarkan susah nempel di otak, maklum mungkin otaknya cuma sebesar jari jempol.

ANUGERAH✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang