DUA PULUH

148 14 10
                                    

"Lepasin! Jangan pegang-pegang!"

"Jangan ngalangin, gue mau pulang!"

"Awas! Atau gue teriak sekarang?"

Kata seorang gadis yang dihadang oleh anak geng motor nakal. Dan hampir melecehkannya. Gadis itu ingin pulang ke rumahnya setelah berolahraga minggu pagi ini. Tapi, ditengah perjalanan dia dicegat oleh beberapa anak motor.

"Teriak aja, tempat ini sepi. Ga bakal ada yang nolongin Lo." Ujar salah satu anggota geng motor yang berusaha melecehkan gadis cantik berambut pirang.

"Tolong!!!" Teriak gadis itu.

"Cantik, mending Lo ikut sama kita. Abang jamin deh, nanti neng ketagihan." Ujarnya sembari mencolek dagu gadis itu.

Gadis itu menepis tangan dari salah satu anggota geng motor dengan kasar. "Jangan, sentuh gue! Tolong!!" Teriaknya.

"Ayok ikut kita aja." Ajaknya sembari menggandeng lengan gadis itu dan menariknya secara paksa.

"Ga! Lepasin! Tolong!!!"

Seseorang datang dengan motornya sembari melakukan freestyle mengelilingi salah satu anak motor dan gadis itu dengan melingkarinya.

Genggaman tangan itu terlepas dari gadisnya.

Tepat pemotor tadi memberhentikan motornya dengan cara freestyle hingga helm full face pemotor itu mengenai kepala salah satu anggota geng motor tadi. Membuat salah satu anggota geng motor itu mengusap kepalanya karena sakit.

Dia membuka helm full face nya dan turun dari motornya.

Gadis cantik itu terperangah melihat siapa yang menolongnya. Ternyata pemotor tadi adalah seorang perempuan seumuran dengannya dan dia pun mengenalnya.

"Dia bukannya pacarnya Aling?" Batinnya.

Ya, dia Achai Keyliavin Viynanda.

"Masih ada ya lelaki kayak kalian yang bisanya cuma ngerendahin dan ngelecehin perempuan. BANCI!" Ujar Achai dengan senyum smirk nya.

"Ternyata ada cewek cantik yang rela nyamperin kita guys. Sok jagoan banget Lo!" Ujar ketua dari anak motor itu.

"Kasih paham bos. Gimana kalo kita ajak main-main sekalian dua-duanya. Lumayan cantik-cantik." Kata salah satu anggotanya.

"Zhu-la-cols?" Eja Achai membaca kata di jaket yang mereka kenakan. "Oke, gimana kalo kita kenalan dulu?" Tawar Achai.

Ketua dari mereka dengan senang hati meladeninya. Dia maju selangkah dan mengulurkan tangannya. "Gua Zaky. Ketua geng Zhulacols."

Achai tersenyum miring dan menerima uluran tangannya. Tapi, dengan cepat Achai pelintir tangan Zaky lalu mendorongnya.

"Bangsat! Macem-macem Lo sama gue?!" Ujar Zaky tak terima.

"Apa Lo? Ga terima?" Achai menatapnya tajam. Lalu matanya menyipitkan sembari telunjuknya yang menunjuk anggota geng motor secara bergantian untuk menghitung. "Satu-dua-tiga-empat-lima? Lima orang doang?" Achai mengangkat sebelah alisnya.

"Cih! Ga ada apa-apanya." Lanjutnya dengan senyuman mengejek.

"Udah jangan ladenin, mending kita pergi dari sini." Ujar gadis itu.

"Nanti dulu. Mereka harus dikasih pelajaran biar ga seenaknya sama cewek. Dikata semua cewek lemah apa? Ga lah!" Ujar Achai melirik kearah gadis itu.

"Maju Lo semua!" Tantang Achai.

"Jadi cewek ga usah sok keras!"

"Jadi cowok ga usah sok kecakepan!" Ujar Achai membalikkan kata-katanya.

ANUGERAH✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang