EMPAT PULUH TIGA

105 10 0
                                    

Hai gengs! Semangat!!

Wajib follow akun ini!!

Follow akun IG _viiy2020. Untuk liat spoiler ataupun hal lainnya.

Sebelum baca, diharuskan vote dan komen!!

Cerita ini akan selesai dalam waktu dekat. Happy ending or sad ending?

^HAPPY READING^

•••

(Senin)

"Friska." Panggil Achai yang sedang berjalan di lorong koridor kelas XII IPS 1 pagi ini.

"Kenapa, Chai?" Tanya Friska.

Achai berdiri tepat di hadapan Friska. Dia memandang Friska dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Lo bisa jauhin Aling?" Ucap Achai langsung pada intinya.

Friska menggelengkan kepalanya. "Ga bisa, Chai."

"Kenapa? Gue mohon, Fris. Tolong lo jauhin Aling." Ujar Achai memohon.

"Gue ga bisa, Chai. Bokap gue udah nyuruh Aling buat terus jagain gue."

"Kenapa harus Aling? Lo kan bisa minta ke bokap lo buat cari bodyguard."

"Bokap gue ga percaya kalo sama bodyguard. Bokap gue udah percayain Aling buat ngejagain gue, karena bokap gue udah kenal sama Aling. Dan bokap gue juga tau kalo Aling jago beladiri."

"Gitu?" Achai merubah raut wajahnya menjadi malas. "Bukan karena lo suka sama Aling?"

Friska terdiam sebentar dengan kening yang berkerut. "Ya ga lah, Chai. Gue sama Aling itu cuma sahabatan aja, ga lebih."

"Bisa aja, kan?" Achai menaikan sebelah alisnya.

"Lo ga percaya sama gue?"

Achai memutar bola matanya malas. "Percaya. Tapi, apa salahnya kalo gue curiga? Toh, ga ada yang tau juga, kan, kedepannya bakal kayak gimana? Gue cuma waspada aja dari kemungkinan yang nanti akan terjadi."

"Iya gapapa sih kalo lo curiga. Itu wajar. Tapi, lo ga usah berlebihan gitulah."

"Berlebihan gimana? Maksud lo, gue begini berlebihan, gitu?" Ujar Achai sedikit mengeraskan nada bicaranya dengan tangan yang berkacak pinggang.

"Iya. Menurut gue, itu berlebihan. Lo seharusnya ga perlu ngekang Aling buat ngelarang dia temenan sama siapa aja. Lo terlalu cemburuan." Ujar Friska yang mampu memancing emosi Achai.

Achai mendengkus sinis. "Cemburuan lo bilang?"

Friska menganggukkan kepalanya dengan wajah tanpa dosanya.

"Gue ga cemburu." Ujar Achai dengan menekankan setiap katanya.

"Serius?"

"Iya."

"Cemburu itu tandanya cinta. Kalo lo ga cemburu itu artinya lo ga cinta dong sama Aling?"

Perkataan Friska, membuat Achai mengepalkan tangannya di samping tubuhnya. Matanya menatap Friska tajam.

"Lo--" ucap Achai terpotong dengan tangannya yang hendak melayangkan tamparan di pipi Friska. Namun, Friska sudah lebih dulu mengadu dengan menutupi pipinya.

"Achai!" Panggilan seseorang menggelegar di lorong koridor.

Aling datang dengan wajahnya yang terlihat emosi dan matanya yang menatap Achai tajam.

ANUGERAH✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang