ENAM

262 27 2
                                    

Jangan lupa tekan bintang di bawah dan komen!

Follow akun WP ini!

Follow akun IG @_viiy2020
Dan akun Tik Tok @wattpad_viiy2020 & @viiy2020 untuk liat spoilernya!

Kalau suka dengan cerita ini bantu promosi ke akun Tik Tok atau IG kalian ya! Pake #viiy2020

^HAPPY READING^

•••

Malam ini, semua anggota geng Venus sudah berkumpul di basecamp-nya.

Anggota laki-laki dipimpin oleh Rey selaku ketua geng Venus, sedangkan yang perempuannya dipimpin oleh wakilnya, Achai.

"Semua siap?" Ucap Rey memimpin semua anggota Venus dengan gagahnya.

"Siap!"

"Jangan sampai ada persenjataan yang ketinggalan. Cek kembali, siapkan dengan matang! Yang ragu lebih baik tetap di sini. Gue nggak mau sampai ada yang terluka karena keteledoran diri kalian sendiri. Ngerti!" ucap Achai mengambil alih dengan lantangnya.

"Sisin, kalau lo takut, lo di sini aja ditemenin sama Endi," Achai menatap ke arah Sisin yang ragu. Sepertinya gadis itu tidak memiliki keberanian untuk hal semacam ini. Karena dirinya pun tidak memiliki ilmu beladiri yang jago seperti Achai.

Achai beralih menatap saudaranya. "Endi, lo temenin Sisin aja di sini," perintah Achai dan dibalas anggukan oleh Endi.

"Oke, siap semua? Kita berangkat sekarang ke markas anak Razor!" ucap Rey memimpin semua anak Venus.

Mereka menjalankan motornya dan pergi saling berboncengan ke markas anggota geng Razor.

Tepat di sana, anak-anak Razor sedang berkumpul di basecamp-nya.

Anggota geng Razor sama seperti geng Venus, memiliki anggota laki-laki dan perempuan.

"SERANGG!!!" ucap Achai dan Rey bersamaan.

Geng Venus maju menyerang.

Semua geng Razor yang sedang asik bersantai dikejutkan dengan penyerangan dari geng Venus. Dengan cepat mereka juga  melakukan penyerangan dan melawannya. Hingga terjadi keributan besar di tempat itu.

Jarang kendaraan berlalu lalang di sekitar tempat itu, karena anak geng Razor terkenal suka membuat keributan juga selalu mencari masalah tanpa sebab.

Meski ada pengendara yang lewat, mereka tidak ada yang berani menghentikan, dan melerai pertikaian antara kedua geng itu, dan lebih baik pergi dari pada terkena imbasnya.

Di ujung jalan, banyak pengendara yang berputar arah. Ramai juga yang menunggu agar perkelahian itu cepat selesai dan mereka bisa cepat melanjutkan perjalanannya.

"Pak, kenapa pada putar balik?" tanya Aling yang tidak sengaja melewati jalanan itu.

"Itu, Nak, di sana ada tawuran antar geng motor. Mereka pada bawa senjata," kata salah satu pengendara bermotor.

Aling yang rasa ingin tahunya tinggi itu pun langsung menuju tempat kejadian perkara itu. Di sana dia melihat dua kelompok geng motor yang sedang adu jotos dan dia juga melihat ada yang membawa balok bahkan pisau.

Seketika mata Aling membelalak, dia memfokuskan matanya pada satu gadis yang ada dalam perkelahian itu.

Achai!

Ya. Dia bertanya-tanya pada dirinya, kenapa Achai berada di situ, dan ikut dalam perkelahian itu.

Gadis yang setahu dia hanya seorang gadis biasa sama halnya dengan gadis lainnya, tapi ini? Tidak bisa Aling pungkiri bahwa dia benar-benar tertegun sekaligus terpukau melihat aksi dan kehebatan Achai dalam beladirinya.

ANUGERAH✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang