ENAM BELAS

151 17 1
                                    

'Insecure yang sesungguhnya itu adalah ketika kita lihat seseorang yang lebih muda dari kita, tapi sudah berhasil meraih impiannya'

~Achai Keyliavin Viynanda

••••

Hai bantu support aku dan cerita ini terus yaa...

Buat kalian semangat terus buat menggapai impiannya

SEMANGAT!!!

••••

'HAPPY READING'

••••

"Oiya, Chai." Ucap Aling membuka percakapan ditengah ributnya jalanan yang mereka lalui.

"Hm." Sahut Achai.

"Kata bokap gua, dia mau ketemu sama Om Ryan."

"Hah?"

"Bokap gua mau ketemu sama bokap Lo." Ulang Aling agak mengeraskan sedikit suaranya.

Wajar saja Achai tidak mendengar ucapan Aling, saat ini mereka sedang diperjalanan menaiki motor dan jalanan yang cukup ramai pengendara. Jadi, suara bising yang tercipta dari berbagai knalpot pengendara lain membuat pendengaran Achai sedikit terganggu.

Kalian juga pasti gitu kan kalau diatas motor, pasti budeg sementara atau pasti mendadak tuli. Bercanda! Serius mulu idup Lo. Heran gue.

"Oh." Jawab Achai singkat.

"Udah gitu doang jawaban Lo?"

"Iya terus Lo mau nya gimana?"

"Iya terserah Lo."

Mereka terdiam cukup lama, sebelum Achai mengingat pertanyaannya lagi.

"Ling, tadi waktu dilapangan gua liat Lo ngelamun. Lo ngelamunin apa?" Tanya Achai dengan dagu yang ditempelkan pada bahu Aling.

"Gua keinget sama sahabat kecil gua." Jawab Aling sembari menatap Achai dari spion motornya.

Achai terdiam menatap Aling dari spionnya. 'Ternyata Aling masih suka mikirin sahabat kecilnya. Iyalah wajar aja kan dia cinta pertamanya Aling. Ga usah berlebihan deh Lo, Chai.' Batin Achai bermonolog.

"Chai, Lo gapapa kan?" Tanya Aling yang mengetahui raut wajah Achai berubah.

"Oh, ga, gapapa kok. Santai aja kali." Jawab Achai cepat.

'Bahkan gua ga berhak larang Lo buat lupain masa lalu Lo.'

"Nama sahabat Lo itu siapa sih?" Tanya Achai.

"Gua tau nya nama panggilannya aja, Ica."

Achai tidak membalas, dia terdiam. Matanya mulai menutup. Dia tertidur, karena menikmati semilir angin yang menerpa dirinya.

Aling melirik kearah spion sekilas.

Motor yang Aling kendarai melaju lebih kencang, membelah jalanan yang cukup ramai siang itu. Achai mengeratkan pelukannya saat tahu laju motor Aling bertambah.

"ALING! LO JANGAN BALAP-BALAP BAWA MOTORNYA, GUA MASIH MAU IDUP!" Teriak Achai sembari menoyor kepala Aling yang menggunakan helm.

"Lo pegangan aja, Chai. Dibelakang ada geng motor yang ngikutin kita." Ujar Aling sembari menambah kecepatan motornya.

Achai menengok ke belakang, benar saja ada geng motor yang mengikuti mereka. Jumlah mereka sangat banyak.

"Razor." Gumam Achai.

ANUGERAH✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang