Dengan langkah hati-hati, gadis itu mulai menyusup ke dalam bagian terlarang dari perpustakaan Hogwarts. Zea beberapa kali berjinjit, meminimalisir suara ketukan sepatu yang berasal dari pantofel miliknya.
Semalam suntuk Zea memikirkan ucapan Profesor Moody. Orang bilang dia gila, tapi apakah memang cukup gila hanya untuk mengerjai seorang murid biasa seperti dirinya? Dan disini lah dirinya berakhir. Meninggalkan euforia mendukung Harry di pertandingan terakhir dengan alasan sakit perut.
Gadis itu mulai menelusuri deretan rak yang berdiri menjulang. Buku-buku di sana nampak lebih tua, tebal, dan berdebu. Tatapannya berhenti saat melihat sebuah buku yang sudah terlewat usang. Ia menarik buku itu dari tempatnya, jauh lebih parah jika dilihat langsung. Kertas yang menguning, bercak-bercak akibat lembab, sampul tidak utuh, hingga beberapa lembarnya terlihat sudah terkoyak. Zea memincingkan mata saat membaca judul buku itu, tak lain dan tak bukan karena kertas sampul buku tersebut nampak sangat tua dengan tinta-tinta yang mulai luntur.
"Catatan kelam darah terhormat. Mengungkap kebenaran palsu." Desis Zea membaca judul buku tersebut dengan perasaan was-was.
Ia membuka lembar demi lembar. Buku itu tidak lain berisi sejarah, asal usul, dan pendiri 28 keluarga penyihir berdarah murni yang tersebar di seluruh daratan Inggris. Sebelum 28 keluarga tersebut terbentuk, terdapat keluarga penyihir yang lebih tua sebagai tonggak berdirinya klasifikasi penyihir. Keluarga penyihir tua itulah yang kemudian dikenal sebagai darah terhormat. Gadis itu terus membalik satu per satu lembar kertas yang mulai rapuh. Matanya membulat saat menemukan sebuah nama yang ia cari.
"Ini dia. Xavore!" Pekiknya. Matanya kembali memincing, tinta pada bagian itu sepertinya luntur agak lebih parah.
'Xavore sebagai keluarga penyihir berdarah paling murni di seluruh tanah Inggris ternyata memiliki sejarah kelam. Tidak ada orang yang meragukan keahlian dan bakat dari keluarga penyihir yang satu ini. Tapi hanya sedikit orang yang tahu jika kekuatan-kekuatan itu didapatkan dengan cara tidak bermoral : kawin sedarah!'
Zea membelalakkan matanya. Ia sungguh berharap dirinya hanya salah baca.
'Setelah kepicikan keluarga ini terbongkar, masyarakat mendorong kementerian untuk segera bertindak. Kementerian tentu tidak akan bisa menyingkirkan keluarga ini begitu saja akibat pengaruh kepala keluarga mereka 'Roy' di kursi kementerian itu sendiri. Akibatnya kementerian mengambil tindakan dengan mengasingkan keluarga Xavore. Memberi mereka sejumlah luas wilayah di pedalaman hutan selatan yang jauh dari peradaban manusia lainnya.
Namun apakah cukup sampai disitu? Semua orang tahu bahwa perkawinan sedarah merupakan tindakan tidak bermoral dan menjijikkan. Meskipun cara ini terbukti melahirkan kekuatan besar di setiap generasinya, namun tentu tidak serta merta menghindarkan mereka dari masalah. Setiap generasi Xavore yang lahir dari perkawinan antar laki-laki dan perempuan dalam satu rahim, menyebabkan garis keturunannya memiliki kekuatan lebih besar daripada yang lainnya, namun hal itu juga menyebabkan tubuhnya terdiri atas tulang kotor dan mengalir di dalamnya sebuah darah yang terkutuk.
Kutukan Xavore yang berhasil teridentifikasi merupakan sebuah kutukan paling hina dalam sejarah kehidupan dunia sihir. Sebuah kutukan yang membawa mereka pada hidup dengan ketidak tenangan. Kutukan tersebut dikenal sebagai...'
Zea menegang. Ia tidak bisa menemukan kelanjutan dari halaman itu. Gadis itu kembali meneliti, terdapat bekas robekan di sana. Zea berasumsi sudah ada orang yang membaca buku ini sebelumnya dan mengambil selembar bagian penting yang menjadi kunci jawaban atas kutukan Xavore.
Tanpa sadar tubuh Zea merosot begitu saja. Membiarkan pantatnya menyentuh ubin lantai yang dingin dan kotor. Ia menatap jemari tangannya.
"A-aku tidak mengerti. Jadi ayah dan ibuku adalah saudara kandung?" Bisiknya pada diri sendiri. "Jadi aku adalah orang yang terkutuk?" Ucapnya lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/270617642-288-k701192.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Descendant
FanficZeannes Jade Xavore. Seorang animagus yang mengambil wujud elang berekor emas. Dirinya tentu bukan sengaja menjadikan tubuhnya sebagai animagus, melainkan memang sudah menjadi kemampuan spesial yang turun menurun dari keluarganya. Saat dirinya berus...