"Ciptakan kenangan yang kuat. Kenangan paling bahagia yang bisa kau ingat. Biarkan itu memenuhi pikiran dan tubuhmu. Tetap mencoba, Seamus." Kata Harry.
Hari ini adalah pertemuan pertama Dumbledore's Army setelah libur natal. Seamus, lelaki plontos tersebut memutuskan untuk mempercayai Harry dibandingkan koran harian Daily Prophet yang dinilainya memang seperti sampah. Ia bergabung dengan Dumbledore's Army setelah memutuskan berdamai dengan Harry.
Zea sedari tadi mengayunkan tongkat secara asal sembari merapalkan manteranya. Gadis itu bahkan tidak berusaha mengingat kenangan apapun. Ia lapar.
"Jangan lupa kenangan mu, Zea." Ucap Harry sambil berkeliling. Zea menatap sekitar, beberapa anak sudah berhasil mengeluarkan cahaya keperakan dari masing-masing tongkat mereka. Zea sedikit lebih merasa antusias. Ia belum pernah mempelajari penggunaan patronus charm sebelumnya.
Gadis itu mengingat-ingat, kenangan apa yang paling membuatnya bahagia. Ia terlihat menimbang-nimbang sebelum memilih kenangan bersama orang tuanya.
"Expecto Patronum!"
Nihil. Tidak ada cahaya apapun dari sana. Di sampingnya George mencoba, lelaki itu mengeluarkan cahaya keperakan dari ujung tongkat, membuat jiwa kompetitif Zea kembali bangkit.
"Baiklah. Mari kita coba yang ini."
Zea mengingat-ingat kenangannya bersama Remus. Saat gadis itu berusia tujuh tahun, lelaki itu memberikannya sebuah boneka lusuh yang dibelinya dari pasar loak. Zea sangat bahagia saat itu. Itu adalah mainan pertama yang ia miliki dari Remus.
"Expecto Patronum!"
Berhasil. Cahaya keperakan yang sangat tipis keluar dari ujung tongkatnya yang meruncing.
"Patronus sempurna adalah yang paling sulit untuk dilakukan. Tapi itu akan sepadan karena dapat digunakan untuk melawan musuh yang kuat." Ucap Harry.
Beberapa sorakan dan tepukan tangan terdengar saat Ginny berhasil membuat patronus sempurna miliknya. Gadis itu menjadi anggota Dumbledore's Army pertama yang mengeluarkan patronus berwujud kuda yang sempurna.
"Fantastic Ginny!" Seru Harry bangga.
"Ingat, patronus kalian hanya bisa melindungi selama kalian fokus." Sambung lelaki itu.
Hermione menyusul. Gadis itu mengeluarkan patronus berwujud berang-berang dari tongkatnya. Disusul oleh Ron dengan patronus berwujud anjing yang melompat-lompat.
Zea merengut. Jiwa kompetitif nya lagi-lagi menolak untuk kalah. Ia kembali fokus dan mencoba memilih kenangan yang dirasa lebih kuat.
"Terus coba, Zea." Harry menyemangati dari kejauhan
Zea menarik nafasnya berkali-kali. Gadis itu terus memikirkan kenangan apa yang sekiranya bisa membantunya mengeluarkan pantronus.
"Oke, lemme see." Ucapnya setelah dirasa menemukan kenangan yang tepat.
"Expecto Patronum!"
Sebuah cahaya keperakan muncul dari ujung tongkat Zea. Kali ini cahaya tersebut berpedar lebih terang sebelum menyatu membentuk sebuah bentuk hewan.
"Aku berhasil!" Pekik gadis itu dengan semangat.
"Well done, Zea." Balas Harry. Lelaki itu tersenyum senang.
"Burung apa itu?" Tanya Fred.
"Golden Eagle. Keren kan?"
"Dari mana kau tahu patronus milikmu adalah Golden Eagle? Aku melihatnya sebagai burung biasa. Warnanya bahkan keperakan bukan emas." Sahut Ron. Zea mendecih.
![](https://img.wattpad.com/cover/270617642-288-k701192.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Descendant
Hayran KurguZeannes Jade Xavore. Seorang animagus yang mengambil wujud elang berekor emas. Dirinya tentu bukan sengaja menjadikan tubuhnya sebagai animagus, melainkan memang sudah menjadi kemampuan spesial yang turun menurun dari keluarganya. Saat dirinya berus...