E N D🌼1/7/2020 -- 30/6/2021
Dewa yang Arogan, Sinis, dan bermulut pedas. Tidak terima ketika Dara si pendek, gemuk, dan Cengeng, menjadi Tetangga sekaligus stalker nomor satunya. Dimana ada Dewa maka Dara akan menyertai, kayak gula dan semut.
seper...
"Dari tadi sebentar-sebentar sampai kakiku keram belum sampai juga"
"Nah sudah sampai. Tunggu yah"
Kemudian Dewa melepaskan penutup mata istrinya, Dan tak lama kemudian Dara berbalik memeluk suaminya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"In..ini kamu yang desain?" Dara takjub melihat bangunan di depannya yang melebihi ekspektasi.
"Kan dari awal aku sudah bilang, Aku sendiri yang kerjain proyek untuk kamu. Nah ini hasilnya. Kamu suka?" Dewa kini membalik badan istrinya dan memeluknya dari belakang hingga kini mereka sama-sama melihat hasil karyanya didepan.
"Suka. Dan ini melebihi ekspektasi aku selama ini"
"Syukurlah kalau kamu suka. Kamu tahu sambil kerjain ini aku lagi mikirin kamu dan ketidakpastian yang akan aku dapat kedepannya jika kamu tetap memilih Bima. Yang aku minta sama Tuhan adalah kamu tetap menjadi jodohku apapun yang terjadi meskipun aku tahu saat itu kamu masih jadi milik orang lain,aku mikir mungkin ini hukuman untuk aku karena sudah menyia-nyiakan kamu dulu. Dan saat tahap finishing,aku berharap dengan mewujudkan salah satu cita-citamu maka kamu akan tetap mengingatku. Meskipun kamu bukan milikku"
"Sekarang aku milikmu,dan terima kasih sudah menyelesaikan ini. Aku kira setelah kejadian hari itu,kamu akan mundur. Dan aku juga menyerahkan sepenuhnya ke Tami ternyata kamu dan dia bersekongkol untuk ini. Tami bilangnya baru bisa opening nanti tahun depan. Ternyata kamu selesaikan sebelum tahun ini berakhir. Terima kasih suami" Dara kemudian berbalik dan mencium pipi suaminya.
"Kamu tahu kata suami yang kamu sebutkan itu untukku masih terasa seperti mimpi" Mereka masih dengan posisi berdiri didepan Toko baru Dara dengan saling memeluk satu sama lain,tak menghiraukan pandangan orang-orang yang berlalu lalang.
"Aku ingat saat pertama kali kita ketemu saat sudah sah jadi sepasang suami istri kamu sampai menangis dan membuat orang-orang kaget. Dikira kamu dipaksa nikah sama aku karena selain keluarga dan orang-orang terdekat masih banyak mikirnya aku kejar-kejar kamu seperti dulu,sampai pakai pelet untuk menaklukkan kamu" Dara masih ingat seminggu yang lalu suara bisik-bisik yang terdengar tentang mereka..
"Oh yah? Mereka tidak tahu saja kalau sekarang aku yang pakai pelet. Supaya pacar orang bisa aku embat lagi"
"Ihh.. Serius kamu pakai pelet?" Dara mengejar suaminya yang kini berjalan duluan kearah pintu toko.