32. Daisy

557 74 17
                                    

Maaf yah ngaret banget nih!
Lagi sibuk2nya sama real life sampai ngaret mau upload😂
Jangan kapok baca yah !
Buat reader kesayanganku yang selalu ngingatin update makasih loh. Udah sayang DewaDara banyak2 😊❤❤

*******

Entah mengapa setiap melihat Daisy dimanapun itu selalu membuat ingatan Dewa terpatri pada satu orang.

Wujud bunga ataupun ukiran yang tercetak bunga daisy selalu diborong Dewa, meskipun saat itu sedang sibuk-sibuknya bekerja.

Seperti yang dilakukan Dewa saat ini saat sedang berada di Caffe yang kebetulan sekelilingnya ada taman kecil yang ditumbuhi bunga cantik itu.

Sejak kedatangannya di Caffe ini mata Dewa sudah cemerlang ketika melihat banyaknya bunga Daisy dan tak henti-hentinya tangan dan gawainya sudah berkolaborasi untuk mengabadikan gambar yang sebenarnya sudah ribuan gambar bunga daisy dan sebagiannya lagi sudah dicetaknya.

Mungkin jika melihat Dewa seperti penggila bunga namun nyatanya dia sama seperti laki-laki lain bukan bunganya tapi melainkan tentang siapa yang menyukai bunga tersebut. Bunga dan wanita adalah paket kesatuan.

Untuk itu kesekian kalinya Dewa mengabadikan bunga tersebut. Seolah-olah rindunya terbayar saat melihat mekarnya daisy.

Tapi sayang kesenangannya harus terhenti saat segerombolan gadis-gadis yang menghalangi pandangannya. Meski kesal tapi Dewa segera mencari spot foto yang lain namun lagi-lagi terganggu karena suara yang asing tapi sebenarnya tidak asing menyapa inderanya.

" Loh Dewa?"

Dewa yang pertamanya heran kini setelah melihat sumber suara jadi paham mengapa tidak asing.

" Tama?"

Yap,Tama kini berdiri dihadapannya dengan tampilan yang luar biasa mengerikan. Semuanya hitam. Hoodie,celana dan sepatu hitam dilengkapi beaggie hitam dan masker hitam. Mungkin jika Dewa tidak mengenal sosok didepannya maka jangan salahkan kalau Dewa sempat mengira kalau orang jahat kini ada dihadapannya dengan tampilan seperti itu.

" Ngapain pakai serba hitam? Kayak pelaku kejahatan saja" seperti biasa Dewa dan mulutnya itu.

" Liat tuh segerombolan cewek-cewek disana! Gara-gara mereka jadinya keluar kemana pun harus pakai seperti ini"

Dewa pun menengok dan ternyata objek yang dimaksud itu adalah segerombolan yang menganggu kesenangannya tadi.

"Ck,belagu amat kayak artis saja diuber-uber"

" Emang artis"

" Cih,artis tidak laku"

" itu mulut tidak berubah yah,saringannya dilupa terus"

" Cih, Dasar artis sok ngartis"

" Kamu ada masalah apasih sama aku? Oh,aku ingat... masalah itu?"

" Masalah itu yang mana?" Meskipun Dewa mengingatnya namun ogah untuk meminta maaf duluan.

" Cih,masih sok jual mahal padahal masalah itu kamu juga yang ciptakan" Tama mengingat malam Promnight enam tahun silam menjadikan mereka bertiga kehilangan Dara.

" Siapa suruh nempel kayak perangko. Ngaku saja deh dulu pasti kamu sukakan sama Dara?"

" matamu tuh yang seliweran, kita itu cuma temenan dan soal suka sama Dara itu hanya persepsimu yang tidak berdasar itu"

" Mana ada teman tapi nempel terus dimanapun ada kesempatan?"

"Ck,kamu ngaku sepupu Tania tapi tidak tahu soal kami?"

SWEET AND SPICYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang