Seorang Dewa bagi Dara ialah kebahagiaan yang selalu ia ingin raih. Sebab Dara tahu dibalik sikap judes,ketus, dan bermulut pedas seorang Dewa ada sosok yang menenangkan.
Seperti Dewa lima tahun lalu, pertama kali Dara melihat sosok Dewa yang berbeda dari sekarang.
*FLASHBACK*
5 Tahun lalu, pertama kali Dara pindah di samping rumah Dewa.Hari itu adalah hari terberat bagi Andara Bintang Jelita. Sebab, sehari sebelum kepindahannya, Ayahnya telah berpulang ke sang khalik lebih dulu diakibatkan kecelakaan kerja karena kebakaran di pabrik tempat Ayah Dara bekerja. Jasad Ayahnya sudah tidak berbentuk lagi saking fatalnya kecelakaan tersebut.
Padahal mereka sekeluarga sudah berencana pindah kerumah baru mereka setelah ayahnya akan dipindah tugaskan dicabang baru Perusahaan. Dan berdasarkan pertimbangan matang Ayahnya akan memboyong keluarganya berpindah tempat sesuai lokasi dipindah tugaskannya.
Namun naas, sehari sebelum kepindahan mereka. Ibunya menerima telefon dari pihak Perusahaan mengenai kabar Ayahnya, yang ternyata sudah tidak bisa ditolong lagi.
Berita kematian Ayahnya adalah pukulan berat bagi Dara sekeluarga padahal mereka telah menyusun berbagai berencana kepindahan mereka. Tapi Tuhan dan takdir berkehendak lain. Dan itu adalah hanya kuasa sang khalik.
Sebab kematian adalah perjanjian dengan Tuhan dan makhluknya yang tak bisa ditawar lagi.
Sehari setelah dimakamkannya Ayahnya. Mereka sekeluarga pun tetap melanjutkan rencana pindah rumah karena semua telah selesai diurus dan tempat tinggal mereka yang dahulu sudah dijual dan telah jatuh tempo pengosongan rumah. Dengan berat hati Dara sekeluarga akhirnya pindah.
Dan dipertama kali Dara melihat tempat tinggal baru mereka. Dia sampai salah faham karena mengira rumah baru mereka sangatlah besar dan mewah dari depan. Nyatanya Dara salah, rumah baru mereka ialah tepat disamping kanan rumah megah tersebut. Rumah model Ruko berlantai dua yang memiliki pohon ek besar beserta taman kecil yang kurang terawat. Disitulah kehidupan baru Dara dimulai.
Ketika Dara bersedih mengingat ayahnya dibawah pohon ek yang dibuatkan ayunan. Ada bola basket yang mengenai kakinya, dan ketika Dara melihat dari mana datangnya bola. Muncullah sosok tinggi dari rumah megah sebelah yang meminta bolanya dikembalikan.
" Hei, tetangga baru yah? Aku Dewa. Tolong dong ! Bolanya" pinta cowok tinggi yang ternyata bernama Dewa.
"Ha..Ha..i aku Dara" Dara tergagap saking takjubnya lihat ada manusia berwajah kanak-kanak tapi tinggi.
" Oh, Dara gagu yah? Ha.. Ha.. Ha. Salam kenal deh" ucap Dewa sambil berlalu membawa bola yang diambilnya sendiri dibawah kaki Dara.
Sedangkan Dara yang masih terkesima memandangi anak cowok itu hingga hilang di samping tembok tinggi rumah megah itu. Yang akhirnya perhatian itu teralihkan ketika Dara dipanggil oleh Ibunya.
Dilain hari,ditempat yang sama. Ketika Dara masih bersedih mengenanh Ayahnya. Datang Sosok Dewa dihadapannya dengan tiba-tiba dan langsung menyodorkan satu tangkai lollipop kepadanya. Dara dengan sisa air matanya, akhirnya mendongak dan mengusap air matanya. Disana dia melihat sosok Dewa seperti kemarin, yang kini berdiri didepannya.
Dara yang masih terkesima akhirnya tetap menerima lollipop yang ada dihadapannya.
" Kok nangis ? Perasaan dari kemarin sedih terus deh" Ucap Dewa memulai percakapan.
" Oh, gak apa-apa. Cuma kelilipan" Dara mencoba berkilah.
"Ck, bohong. Jujur aja deh. Hitung-hitung curhat" Dewa coba bernegosiasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET AND SPICY
ChickLitE N D🌼1/7/2020 -- 30/6/2021 Dewa yang Arogan, Sinis, dan bermulut pedas. Tidak terima ketika Dara si pendek, gemuk, dan Cengeng, menjadi Tetangga sekaligus stalker nomor satunya. Dimana ada Dewa maka Dara akan menyertai, kayak gula dan semut. seper...