23. Meet Up

758 83 0
                                    

Ada yang kangen gak sih sama DewaDara?

****

Setelah pertemuan yang tak terduga di swalayan, akhirnya Dara dan Tania memutuskan untuk melanjutkan berbelanja setelah makan siang terlebih dahulu.

Seperti saat ini, mereka jalan beriringan sambil memilah bahan makanan untuk dimasukkan di troli belanja.

" Oh iya, kamu masih ingat Tama kan?"

" Ya iyalah, aku ini cuma tidak bertemu dengan kalian selama 6 tahun bukannya amnesia" Dara memutar bola matanya karena Tania mulai kumat lagi dengan fikiran absurdnya.

" yah siapa tau!" Tania melengos" Sekarang Tama sudah jadi artis loh"

" masa? Diakan cukup pintar jaman sekolah masa iya kepintarannya hanya akan jadi artis tidak jadi professor atau apa gitu"

" beberapa tahun awal-awal kuliah Tama ikut band dikampusnya, dan ternyata dia cukup menyukainya. Dan gak nyangka juga sih Tama setelah lulus justru fokus di musik"

" Oh jadi penyanyi yah?"

" Lah, kamu gak tahu? Tama cukup terkenal loh! Satu tahun terakhir ini nama bandnya sedang naik daun" Tania kini memfokuskan perhatiannya ke Dara dan keheranan karena artis ibu kota saja Dara tidak tahu.

" Yah, memang setahun terakhir ini lagi sibuk-sibuknya bangun cabang mana sempat liat Tv"

" Yah, yah ibu yang super sibuk saking sibuknya sampai lupa rumah sendiri dan lupa teman begitu" Tania mencoba mengorek-ngorek kesalahan Dara.

" Yah baiklah, ungkit saja terus sampai ubanan. Udah deh sebut apa saja yang akan aku lakukan untuk menebus kesalahan itu"

" Benar? Apapun itu?" Tania mencoba memperjelas.

" iya. Iya. Udah deh sebutkan! Apa itu?"

" Janji yah? Oke deh. Tunggu sebentar" kemudian Tania merogoh kantong celananya dan menemukan handphone miliknya dan mengetik yang entah apa itu sambil sesekali melirik Dara.

" Kamu ikut gak?" Send

" Gak"

" serius?" send

" Hmm"

" Jangan nyesel yah?"

" iya bawel"

Setelah mendapatkan jawaban yang diinginkan Tania kini kembali memfokuskan perhatiannya ke Dara.

" Besok. Dijam 4 sore. Aku jemput. Kita akan nonton konsernya Tama. Pokoknya harus ikut. Tidak ada penolakan"

" Hah? Harus banget yah?" Dara mencoba untuk mengelak tapi disisi lain inilah kesempatan Dara untuk bertemu dengan kawan lamanya yang lain.

" Harus. Dan sekarang tulis nomor dan alamatmu disini!" Tania menyodorkan handphone miliknya.

" Gak usah. Nih kartu nama saja sekalian" Dara menyodorkan kartu nama yang diambilnya dari dompet.

SWEET AND SPICYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang