33. Hampa

605 68 14
                                    

Selayar,11 November 2020
Publish 6 Desember 2020

Lumayan lama yah jedanya. Hampir sebulan cuma untuk ketemu mood nulis ini. 😂😂

****

Ada yang berbeda hari ini, sejak pesan yang Dewa kirimkan kepada Dara hanya sekedar dibaca tanpa dibalas sama sekali hingga saat ini dan juga yang di tunggu tak kunjung menampakkan dirinya.

Dewa kini hanya berharap seperti biasanya meskipun pesannya tak di gubris tapi pada akhirnya Dara akan muncul juga seperti yang sudah-sudah.

Namun sekian detik dan menit hingga jam terlewati pada akhirnya di penghujung malam saat Caffe tempatnya menuai janji mau tutup, Dara tak muncul juga dan beribu pesan pun kini nyatanya tidak terkirim. Entah kemana sang empunya nomor hingga kini hilang tanpa memberi kabar.

Meski dengan berberat hati saat karyawan lainnya sudah berberes untuk tutup akhirnya Dewa pun meninggalkan kursinya yg sdh dihuninya sejak siang itu dan hanya akan ditinggalkan jika ingin ke toilet atau urusan mendadak lainnya dan untungnya semua urusan pekerjaannya hari ini hanya Dewa pantau dari layar sebagai teman bercangkir-cangkir kopi yang sudah ia Dewa teguk.

Sungguh sejak tadi Dewa ingin langsung menemui Dara dirumahnya namun harus dibatalkannya karena jangan sampai Dara merasa dibuntuti dan membuat Dara tak nyaman.

Karena sekarang prioritas Dewa adalah membuat Dara kembali merasa nyaman didekatnya. Terkesan naif memang disaat dulu Dara yang berusaha untuk dekatnya namun Dewa abaikan karena egonya kini justru berbalik dan jadi boomerang bagi Dewa sendiri.

Setelah berkutat dengan fikiran acak akhirnya Dewa kini justru menggerakkan mobilnya di kompleks perumahan Dara namun hanya berani memandang dari kejauhan dan berharap semoga saja Dara terlihat barang sebentar saja. Tapi yang kini ditemuinya justru pemandangan gelap di rumah itu dan hanya ada lampu taman saja yang menyala yang artinya pemilik rumah itu tidak sedang ada disana atau mungkin pemiliknya sudah terlelap semua.

Ah,mungkin besok saja aku akan kesini lagi.

Semoga besok Dewi fortuna menghampiri.

***

Matahari sepertinya agak malu-malu menampakkan pesonanya, dipagi hari ditemani sejuknya embun dan kabut menyelemuti tempat Dara bernaung, sekarang Dara sedang berada di salah satu villa sekitar tempat wisata Raja ampat. Sembari menenangkan fikiran juga untuk sejenak menelaah kembali perasaan dilema yang sedang dirasakan Dara saat ini.

Saat perasaannya semakin kacau karena kehadiran Dewa dihidupnya kini ditambah sikap Dewa yang kini sudah jauh berbeda saat mereka remaja dulu. Semua sikap penolakan yang kerap Dewa dilakukannya dulu kini justru berbanding terbalik, seakan punya insting kuat. Dewa selalu ada saat Dara tengah kacau karena penolakan oleh ibu Bima.

Dara kira strata dan cinta tidak akan menghalanginya lagi tapi kini justru penolakan yang dilakukan ibu Bima mengusik sakit hatinya kembali.

Dara kira dulu memang dia belum memiliki apa-apa mungkin itu juga yang membuat Ayah Dewa mewanti-wantinya agar tidak mendekati anaknya. Namun sekarang sudah sedikit berbeda Dara sudah memiliki usaha sendiri hasil kolaborasi dengan temannya dan setidaknya apa yang dicita-citakannya dulu kini terwujud.

Hobi memasaknya kini bisa jadi ladang penghasilan baginya.

Tapi itu sepertinya masih kurang bagi keluarga Bima terutama ibunya.
Dilain sisi Dewa semakin gencar menemuinya entah itu karena pekerjaan ataupun ketidaksengajaan.

SWEET AND SPICYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang