10. Di Bawah Bintang-bintang

628 88 0
                                    

Sungguh dipengalaman tujuh belas tahun Dewa hidup ini adalah saat yang sangat mendebarkan baginya. Melebihi ketika pemilihan Osis ataupun kapten basket kala itu.

Tapi kali ini Dewa justru merasakan perasaan luar biasa deg-degan dan dia tahu siapa yang membuatnya seperti itu. Meskipun seringkali Dewa ingkari tapi ini justru semakin tidak membuatnya bisa menyangkal lagi.

Yah,malam ini Dara sungguh terlihat bagaikan malaikat selain sayap tentunya. Terdengar sedikit klise tapi inilah perumpamaan yang dapat Dewa sedikit jabarkan.

Dara mengenakan gaun putih entah motif apa tapi secara keseluruhan semunya nampak putih melengkapi prasangka Malaikat karena gaun tersebut. Gaun semata lutut dan diberi ikat pinggang pemanis, sungguh baru kali ini Dewa mampu menjabarkan penampilan sedetail ini. Sedangkan untuk riasan wajahnya kini rambut panjangnya dibiarkan tergerai indah dipunggungnya dan sedikit diberi kepang kecil melingkar sampai belakang dan kemudian di beri jepit rambut kecil berbentuk kupu-kupu. Sungguh sederhana tapi kesederhanaan itu melengkapi dan terlihat sangat cocok dengan Dara. Seakan tampilan ini sungguh menemukan pemiliknya.

Dewa kini masih berdiri dilantai dua bersama Tania yang entah sejak kapan ocehannya sudah tidak didengarnya lagi karena fokusnya hanya pada satu titik.

Disana Dara berdiri didampingi adiknya yang bergaun maroon dan tampilan cukup manis.

Tapi belum semanis Dara batin Dewa.

Pandangan Dara pun masih tertuju padanya sejak dari tadi dan belum teralihkan, meskipun kini ada yang mulai menyapanya yang ternyata perempuan bergaun silver dan mirip Tania.

Loh kok Tania punya kembaran? Batin Dewa.

Namun setelah menoleh kesampingnya dan tidak melihat sosok sepupunya lagi disampingnya maka kini dia yakin Tania tidak memiliki kembaran dan yang berdiri disana benar-benar sepupunya.

Bodohnya Dewa astaga.

Kenapa pula Tania ada disana jangan sampai sepupunya yang bar-bar itu buat keonaran lagi. Dengan tergesa Dewa menyusul Tania dan menyambangi keberadaan Dara. Semakin mendekat rasanya Dewa semakin berdebar luar biasa.

Astaga, dari jauh ternyata tidak sebanding jika dilihat dari jarak sedekat ini, Dara terlihat luar biasa cantik yang tak bisa diingkari lagi.

Sedangkan Dara yang sejak tadi menatap kearah Dewa dan baru teralihkan ketika ada perempuan yang menyapanya setelah Dara amati kembali ternyata adalah gadis yang sejak tadi ada di benaknya. Siapakah gerangan gadis cantik yang bersanding dengan Dewa disana, meskipun mereka terlihat biasa-biasa saja tidak ada interaksi berlebihan tapi rasanya justru takut merasakan bagaimana jika Dewa ternyata sudah dimiliki nanti maka keyakinannya akan bersama Dewa suatu saat akan pupus saat itu juga. Dara belum menyiapkan amunisi patah hati.

Tapi ketika Dara akan memfokuskan kepada sosok disampingnya kini justru Dewa ternyata sudah turut menyusul kebawah dan kini berada dihadapannya.

" Hai, angel. Aku Anantania Wiratmaja atau panggil saja Tania. Mulai sekarang kita temenan yah, soalnya kamu cantik mirip malaikat" ujar Tania yang kini menjulurkan tangannya dan memberi senyum termenawannya.

Sedangkan Dara yang kini justru terkesima dengan cara perkenalan yang tak biasanya dan justru terkesan sedikit memaksakan untuk berteman tapi meski demikian Dara tetap menyambut tangan cantik dihadapannya kini.

" Hai, aku Andara Bintang Jelita. Atau Dara. Baiklah kita berteman, tapi kuberitahu aku bukan malaikat nanti kamu kecewa" ujar Dara membalas sapaan pertemanan Tania yang disambut dengan tawa yang sedikit terbahak-bahak.

" Kamu tau gak dulu pas SMP, aku justru mau ganti nama saja jadi Anantania Bintang Wiratamaja tapi tidak dikabulkan sama Papa padahal aku mau nama Bintang karena namanya Dewa itu ada langitnya. Tapi yah tetap saja tidak diizinkan dan akhirnya aku nyerah juga. Setelah bertemu nama Bintang  dan langit selain itu kebetulan kalian kenal sepertinya melihat Dara diundang di pesta ini. Bintang dan Langit dulu aku mau artikan sebagai saudara, tapi melihat kalian berdua aku justru berubah fikiran kalian terlihat seperti berjodoh" Ujar Tania dengan penjelasan super panjang yang membuat Tania melongo begitu juga Dewa apalagi diakhir kalimat Tania justru membuat Dara dan Dewa kompak tersedak bersamaan padahal tidak sementara minum apapun. Heran kan.

Tuhkan nih anak buat onarnya tidak ketulungan.

Sementara itu sebelum Dara membalas guyonan dan penjelasan panjang Tania, Dewa justru menarik tangan Dara duluan yang dibalas teriakan Tania karena merasa teman barunya dirampas dengan tak berperisepupuan oleh Dewa maka dari itu kini Tania justru mengalihkan perhatiannya pada sosok diam yang sejak tadi berada disamping Dara dan mulia berkenalan untuk membunuh bosannya, karena Dewa sepertinya tidak ada tanda-tanda mengembalikan kawan barunya itu.

Sementara itu kini Dewa justru menarik pergelangan tangan Dara meskipun kuat tapi tidak sampai menyakitinya. Dara pun sejak ditariknya dia dan dibawa entah kemana oleh Dewa justru kini tersenyum diam-diam sambil melihat antara belakang kepala Dewa yang kini berada didepannya dan tangan yang menggenggam pergelangannya, secara diam-diam.

Sederhana tapi itu membahagiakan bagi Dara.

***

Dewa dan Dara kini berada dilantai dua dibalkon yang menghadap pintu masuk yang kini terlihat dipadati beberapa mobil mewah beserta lampu taman yang gemerlap dan kini terlihat dari atas sini.

Sungguh Dara merasakan pesta pertama kalinya justru dibuat takjub. Sementara Dara terkagum-kagum dengan mata luar biasa berbinar dengan mulut yang tak berhenti berdecak kagum. Entah mengapa hal seperti ini selalu membuat Dewa bahagia.

" Ekhm, kurcil tumben pakai baju bagusan kerumah ini, biasanya juga baju kumuh kalau datang kepesta" rasanya Dewa kini mau menggigit lidahnya karena difikiran dan mulutnya tidak sinkron padahal otaknya sejak tadi selalu meneriaki Dara secantik malaikat tapi yang keluar dari mulutnya justru ucapan iblis. Sepertinya mulut dan otak Dewa harus di beri kelas etika. Sangat-sangat tak beradab memang.

Dara yang sejak tadi masih takjub dengan pemandangan didepannya kini tiba-tiba hilang mood mendengar ucapan Dewa tersebut.

" sudah deh, Dara mau balik saja ke teman baru Dara saja disana lebih asik dibanding disini" ucap Dara yang sejak tadi merasa bangga dengan penampilannya kini justru hilang mood untuk tampil menawan didepan Dewa, padahal Dara mau membius Dewa dengan penampilan cantiknya malam ini ternyata gagal. Tidak tahu saja justru misi Dara itu luar biasa berhasil sampai-sampai membuat jantung dan otak Dewa terkesima bersamaan.

Dewa yang kini mulai kelagapan takut ditinggal sebelum menyampaikan fikirannya sebenarnya.

" Maksud aku, Dara cantik malam ini" setelah mengatakan ini justru Dewa tersedak oleh salivanya sendiri saking gugupnya dan kini justru berlalu begitu saja tidak pamit saking malu luar biasanya.

Sementara Dara justru kini merasakan jantung bertalu-talu dan pipi bersemu merah saking takjub dan bahagianya mendengar pujian Dewa dan membiarkan Dewa berlalu begitu saja dari hadapannya.

Ah, sepertinya malam ini aku akan bermimpi indah. Batin  Dara

Semakin menambah bahagianya didepan kumpulan lampu taman yang cantik dan terlihat dari atas tempatnya berdiri dan ketika mendongak keatas langit, Seakan nampaknya seperti bintang-bintang sedang berkedip manja yang kini sedang berbentuk lovebird.

Malam itu dibawah cahaya silau bintang. Dara bahagia dan Dewa malu akan ucapannya sendiri saking gugupnya.

Sepertinya Dara sedang dikelilingi Dewi Fortuna.

Tbc

Vote : penanda ada yang minat.

coment : sebagai masukan.

💃💃💃

Selayar, 5 Juli 2020
22.17

SWEET AND SPICYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang