25. Yang Keliru

716 83 6
                                    

" Jadi bagaimana? Sudah ada perkembangan soal arsitek baru?" Tanya Dara memulai percakapan pagi hari dirumahnya yang kebetulan Kintami telah tiba dikotanya tadi malam dan langsung tiba dirumah Dara.

" Hmm.. Susah sih. Banyak Arsitek yang banyak Jobnya atau ada yang free tapi Deskjobnya kurang srek dengan konsep kita. Pasti kamu tidak maukan pakai Arsitek asal-asalan?" Kintami mulai memberi alasan logis.

" Tapi masa iya tidak ada satupun diantara banyaknya arsitek. Kasih nomornya deh Arsitek yang terpercaya. Nanti aku ajak ketemu buat proyek kali ini"

" Eh, kamu kira ada? Itu juga herannya kemana semua arsitek yang terkenal dengan hasil kerjanya selama ini, kemarin-kemarin juga sudah usaha kok tapi yah tidak nemu juga, ehh.. Katanya mau cerita kenapa tidak jadi pakai jasa arsitek rekomendasi dari Om?"

" Hmm.. Ceritanya panjang"

" Sepanjang apasih? Kalahin tembok cina gak? Kalo tidak, ya sudah buruan cerita. Nih sudah pasang telinga sampai ngantuk"

" Ngantuk itu mata onge! Bukan telinga"

" buruan, mau mengalihkan yah. Cepetan"

" Baiklah"

Dan mengalirlah cerita dari sudut pandang Dara mulai dari awal suka sampai perjuangannya dan pada satu titik dia menyerah.

" Oh, jadi dia itu cinta monyet jaman SMA?"

" Yah, begitulah"

" Kamu bilang tunangan? Jadi kamu kabur karena merasa dia sudah dimiliki yang lain tapi kamu takut dengan kenyataan itu dan sampai sekarang"

" kenyataan apa?"

" kenyataan kamu gagal move on?"

" Hah? Gaklah. Terus Bima mau dikemanain kalau masih belum move on? Aku tidak sebodoh itu masih mengharapkan tunangan orang lain" Dara hanya terkekeh mendengar praduga Kintami.

" Yakin? Kok aku merasa kamu belum move on deh. Kalau seandainya kamu memang sudah tidak memiliki rasa lagi dengannya maka profesionallah dengan pekerjaan. Terima Job kali ini dengannya dan selesai" Kintami mencoba menengahi masalah yang sejak kemarin-kemarin menjadi penghalang dan setelah menemukan duduk masalahnya.

" Jadi maksud kamu, aku harus siap ketemu dia tiap hari atau sering waktu?"

" Yah, buktiin kalau kamu memang sudah move on dan sekarang hubungi assisten dari Medal Art. Cepetan"

"Ck, harus sekarang?

" Gak. Tahun depan. Yah iyalah sekarang jangan sampai kita gantungin kelamaan dan akhirnya hilang semua deh. Sesuai planningkan sebelum awal januari cabang ini sudah bisa grand opening. Gimana masih ragu? Ck, sini deh biar aku saja"

Dengan menyerahkan tugas kali ini kepada Kintami dan berfikir yang dikatan Tami memang ada benarnya.

Dia harus membuktikan Praduganya bahwa move on adalah jalan lama yang sudah dilakukanya dan sekarang dia sudah biasa saja dengan adanya Dewa disekelilingnya.

***

" Baik bu. Akan saya sampaikan kepada pak Bos"

" Besok saya akan kabari ibu soal.kontrak kerjanya dan bagaimana sistem kerja kami"

" Terima kasih bu telah mempercayakan kami untuk proyek kali ini"

" Iya bu, selamat siang"

Setelah menutup panggilan telepon yang tadi dilakukannya. Kini Purnomo membuka pintu ruang Bos dan disambut dengan...

SWEET AND SPICYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang