Semenjak kejadian kemarin, dimana rencananya diketahui dengan mudah. Maka Dewa belajar untuk tidak gegabah dalam menyusun rencana. Akibatnya ialah hari ini kebiasaan Tama dan Dara mulai terjalin kembali. Dan itu membuatnya bosan.
Dengan memutar kedua bola matanya, Dewa bosan melihat interaksi keduanya. Terutama si Tama yang tdk berhenti menyindir Dewa atas kejadian kemarin-kemarin.
" Lain kali kalau ada yang mencurigakan tanyakan langsung ke yang bersangkutan. Nanti ada pihak yang tidak bertanggung jawab " Tama memulai aksi menyindirnya sambil menoleh ke arah Dewa.
" Ha.. Ha.. Ha, lucu juga sih kemarin. Mungkin Dewa cemburu yah" Dara ikut menimpali ucapan Tama
" enak aja cemburu. Apaan tuh? Bahasa baru yah. Tidak ada cemburu dikamus seorang Dewa" yang merasa disindir ikut menimpali.
" Oh. Ada yang tersindir yah. Lucu sekali anda " Tama dan Dara kini tertawa terbahak-bahak mendengar pembelaan Dewa yang terdengar seperti membenarkan praduga saja.
Mereka bertiga kini berjalan kekantin sesekali menyinggung masalah kemarin. Dan kini atensi ketiganya beralih kearah kerumunan didepan mading yang ternyata ada hal baru yang tertempel disana.
Dewa yang pertama menyadari hal tersebut kini mendekat kearah kerumunan dan diikuti oleh Tama dan Dara.
" TURNAMEN BASKET NASIONAL ANTAR SEKOLAH DALAM MENJALIN KERJASAMA DAN PERSAHABATAN"
" Mulai minggu depan nih, kayaknya. Berarti latihan harus dimulai dari sekarang" Ucap Tama sambil menoleh kearah Dewa.
Sedangkan Dewa yang sudah mengetahui rencana tersebut dari kepala sekolah kemarin. Karena itulah Dewa dipanggil kemarin selaku Kapten basket sekolahnya.
" Sudah tahu kok, kemarin kepala sekolah yang bilang duluan dan rencananya akan berlangsung tiga hari disekolah kita" Dewa yang menambah informasi dadakan untuk Tama.
" Kemarin rencananya kamu juga akan dipanggil selaku ketua OSIS mengenai rencana ini tapi tenang sudah saya wakilkan kok" Ucap Dewa santai padahal Tama yang ketua malahan dia yang ambil keputusan sendiri.
" Wah parah nih, menyalahi aturan namanya. Wakil ketua lebih dulu tahu dibanding ketuanya padahal se... " Ucapan Tama terputus karena ada yang memanggilnya dari kejauhan.
" Tama, kamu dipanggil kepala sekolah diruangannya. Sekarang katanya" Ucap Rayhan teman sekelasnya yang lain.
" Tuh sudah dipanggil. Buruan sana" Ucap Dewa dengan nada sedikit mengusir.
" Oh iya, makasih yah Ray. Dara aku duluan yah" Ucap Tama setelah berpamitan kepada Dara dan mengacuhkan Dewa.
Kini setelah melihat punggung Tama dan Rayhan perlahan menjauh dan berbelok. Akhirnya Dewa kembali mengembalikan atensinya kembali ke Dara.
" Pokoknya turnamen kali ini, kamu harus jauh-jauh dari aku. Jangan muncul kayak jelangkung ada dimana-mana. Aku malu tahu, kayak tahun lalu bikin malu menempel kayak perangko sampai dilihatin sekolah-sekolah lain. Camkan itu" peringatan Dewa kini sepertinya serius dan Dara pun merasa tidak enak. Ternyata dia selama ini memalukan bagi Dewa.
Setelah memberi peringatan kepada Dara kini Dewa mulai berjalan kembali ke arah kantin dan meninggalkan Dara dengan wajah menunduk lengkap dengan kotak bekal yang ada ditangannya yang belum dia berikan kepada Dewa karena keasyikan bercanda. Dara fikir sikap Dewa akan sedikit melunak atas kejadian kemarin. Nyatanya tidak. Dewa tetaplah Dewa yang tidak mudah berubah.
Kadang sikap Dewa seperti itu membuat nyali Dara menciut untuk mendekati Dewa. Tapi atas dasar keras kepala, Dara tetap kekeuh selama Dewa bukan milik siapa-siapa. Lain ceritanya jika Dewa sudah dimiliki orang lain.
Karena baginya cinta harus diperjuangkan, selama dia mampu dan yang diperjuangkan belum dimiliki yang lain.
***
Hari pertama latihan ..
Dara hanya melihat dari kejauhan Dewa bersama timnya beraksi setiap sepulang sekolah. Dan aman tidak ketahuan oleh Dewa.
Hari 2-3-4-5 latihan ..
Dengan posisi yang sama Dara masih membuntuti Dewa dan seringkali menaruh minuman dingin disamping tas Dewa sebelum ketahuan.
Hari ke 6 latihan..
Keberuntungan Dara sepertinya tidak berpihak kali ini sebab saat dia mulai mencoba mengendap-ngendap untuk menaruh minuman dingin seperti biasanya kini Dara tertangkap basah. Karena saat ini Dara merasakan tas punggungnya ada yang menyambitnya dan ketika menoleh kearah belakang dia melihat sosok Dewa. Sambil memberikan cengiran andalan dan senyum manis yang nyatanya tidak berlaku bagi Dewa.
" Aku kirain selama ini ada fans lainku yang memberi minuman itu. Nyatanya masih saja dengan orang yang sama. Apa perlu aku aduin ke BK atas sikap penguntitmu itu " Dewa yang sejak awal curiga siapa pengirim minuman dingin tanpa nama itu kini jadi faham ternyata peringatannya kepada Dara tak diindahkan sama sekali seperti sikap penguntitnya selama ini.
" Pokoknya besok pas Turnamen dan selama 3 hari jangan memberi apapun itu atau memberi dukungan bodoh suara cemprengmu itu apalagu menyebut namaku. Kau buka tim pensorak atau cheerleaders, jadi kamu mulai besok harus menjauh kalau mau sekolah kita menang. Kau perusak konsentrasi tahu. Faham ? " ucap Dewa dengan nada ketus seperti biasanya.
Sedangkan Dara yang diberi petuah itupun sepertinya kali ini akan mendengarkan dengan baik dan mau berusaha keras untuk besok agar tidak merusak konsentrasi sang kapten agar sekolah mereka bisa menang.
" Iya, maaf. Mulai besok Dara tidak akan melakukan itu lagi. Tapi menonton tanpa berteriak bisakan ? Dan berangkat sekolah dan pulang sekolah masih bisa barengkan?" Ucap Dara yang kini bernegosiasi.
" Terserah. Karena dilarang pun kau akan tetap muncul tiba-tiba. Tapi lakukan apa yang aku katakan. Jangan menyebut namaku saat turnamen dilakukan. Faham ? " Ucap Dewa yang kini tetap kekeuh dengan petuahnya sambil menyeka keringat dipelipisnya dan kemudian setelah melihat Dara menganggukkan kepalanya kini Dewa pun berlalu meninggalkan Dara.
Sedangkan Dara yang menghela nafas lega karena masih diberi kemurahan hati Dewa.
Demi Dewa. Apapun itu akan Dara turuti.
Karena baginya Ucapan Dewa adalah keharusan. Kecuali menjauhi Dewa.
Dan sepertinya Dara harus puasa berteriak mulai besok sampai.tiga hari kedepan.
Anggaplah Dara bebal karena berulanh kali dipukul mundur tapi tetap saja dia bertahan.
Kadang Cinta pertama itu memang segila dan senaif itu.
Atau Dara yang memang pada dasarnya kepala batu.
Dara harap besok dia bisa menepati ucapannya sesuai janjinya ke Dewa.
Demi Dewa
Tbc
Vote and coment.
Diutamakan coment sih 😂Selayar, 3 juli 2020
18.10

KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET AND SPICY
ChickLitE N D🌼1/7/2020 -- 30/6/2021 Dewa yang Arogan, Sinis, dan bermulut pedas. Tidak terima ketika Dara si pendek, gemuk, dan Cengeng, menjadi Tetangga sekaligus stalker nomor satunya. Dimana ada Dewa maka Dara akan menyertai, kayak gula dan semut. seper...