Assalamualaikum
warahmatullahi WabarokatuhSelamat Membaca
Lea menatap Ezo dengan wajah memelas. Gadis itu menarik narik jas Ezo yang di gantungkan di tangan si empu."Boleh ya?" pintanya dengan puppy eyesnya.
"Kamu harus istirahat dulu sayang, jangan banyak gerak gerak ya." ucapnya mengusap kepala itu.
Lea menunduk kemudian melepaskan menarik jas lelaki tampan itu."Yaudah deh nggak papa." ucapnya lesu berjalan duduk di sofa.
Ezo mengghela nafasnya kemudian mengikuti gadisnya,"Yaudah ayo, pakai pakaian tebal ya?" pinta lelaki itu.
"Iya, mau!" ucap Lea bak anak kecil yang di beri gulali.
Ezo memerintah maid itu untuk mengambilkan rajut tebal agar tidak kedinginan di tempat kerjanya.
"Daddy, Mommy Ezo ijin bawa Lea!" ucapnya.
"Jaga baik baik disana!" titah Arsenio.
"Iya!" ucap Ezo.
***
Semua yang berada di lobby menunduk ketika CEO dari pemilik perusahaan property terbesar di negaranya menggandeng tangan putih nan mungil seorang gadis berusia hampir 17 tahun itu.Semua menyapa pagi dan pagi tak ayal gadis kecil itu menjawab, merasa tak sopan jika membiarkannya. Gadis itu juga menatap kekasihnya yang diam saja. Apakah ini sudah biasa terjadi tanpa adanya menjawab sapaan dari bawahan.
Hal tersebut membuat gadis cantik itu merasa tak suka pada kekasihnya. Gadis itu tidak menyukai orang sombong."Ada sapaan hargailah, Ezo!"
Sindiran itu sontak membuat lelaki yang terus mengenggam tanpa ada niat melepaskannya terkejut dan menoleh pada kekasihnya."Sapaan apa?" tanyanya seperti lugu.
Lea melengos membuang muka pada arah lain."Dari tadi banyak yang nyapa kita, kamu! Aku liat kamu cuma diem aja tanpa mau respon kamu pikir itu bagus! Aku kesel sama orang seperti itu nggak menghargai." ucap Lea cerocos di sela jalan menuju ruangan CEO.
Lelaki itu lantas menatap sekitarnya masih ada beberapa karyawan berada di tempat."Pagi!" sapa Ezo pada mereka.
Sontak membuat para karyawan terkejut. "Aku nggak denger sayang, liat aku lagi dengerin sekretaris aku jelasin tentang perusahaan yang akan kerja sama nanti!" jelas Ezo lelaki tak memiliki waktu untuk menerima laporan, lelaki itu bahkan satu hari bersama gadis itu.
Ezo meluangkan waktunya untuk lebih fokus dengan kekasihnya tanpa harus berbagi fokus pada pekerjaan.
"Aku pake earphone!" jelasnya mengambil earphone dari telinganya. Lea melihat jelas benda itu, ia seakan malu tapi juga kesal.
"Besok nggak boleh lagi pake earphone kalau masuk lobby kantor." titah Lea pada Ezo yang tampak pasrah saja.
"Oke, maafin aku ya?" ucapnya meminta maaf dengan mengajak untuk bersalaman.
"Dimaafin!" ucapnya, menerima ukuran tangan itu.
***
Lea bergerak cepat dari sofa melihat Ezo berjalan.
"Ih Ezo mau kemana? Ikut!" ucap gadis itu menarik jas kerjanya. Ezo menatap gadisnya lembut dan mengusap kepala dengan pelan.
"Meeting sayang, kamu di ruangan aja jangan ikut, disana banyak orang nggak di kenal!" ucapnya pada Lea. Tapi gadis itu menggeleng kuat nampak mengenggam tangan besarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SPOILED LITTLE GIRL
Teen Fiction[ COMPLETED ] Ezo Allen Sanjaya - CEO tampan dan wibawa - sangat keras dan dingin - sangat cinta kepada Lea ( little girl ) - Benci sesuatu yang membuat Lea menangis ataupun sedih Lea Asyila Drew - sangat manja kepada Ezo - Polos mudah kasihan...