19. My Spoiled little girl

17.5K 1K 19
                                    

Assamualaikum
Warahmatullahi wabarokatuh

Selamat Membaca


"Nggak usah Dad, Lea nggak mau!" tolak Lea pada Arsenio yang tengah duduk di ruang kerja.

Arsenio menatap putrinya yang duduk di depan tempat kerjanya.
"Maaf sayang Daddy udah bicara sama Mommy, Ezo juga."

Lea menghela nafas,"Dad, Lea nggak mau dirayain, cukup kita sekeluarga aja."

"Malah bagus di rayain sayang, ngundang temen kamu semua." ucap Arsenio menatap putrinya penuh.

Lea menghela nafasnya lagi ia tidak bisa membantah hanya bisa mengiyakan. Jika di pikir Arsenio memiliki sifat egois dan keras kepala.

"Yaudah, Lea ke kamar dulu!" ijinnya sebelum meninggalkan ruang kerja itu.

"Iya, selamat tidur nak." ucap Arsenio.

"Selamat tidur juga Daddy." ucap Lea memberi kecupan di pipi lelaki paruh baya itu. Begitu pula sebaliknya Arsenio pada putri tunggalnya.

***

Pagi pagi sekali Ezo sudah berada di kediaman Arsenio. Memastikan gadis itu meminum obatnya.

Ternyata gadis itu baru bangun tidur jam setengah tujuh. Lantas lelaki itu meminta maid untuk menyuruh gadis itu mandi dan meminta maid lain untuk memasakkan bubur dan sayur soup, jangan lupakan air putih dan susu.

Ezo jam 8 nanti akan pergi ke kantornya. Pasalnya ada meeting hari ini yang cukup penting. Dan lelaki itu menyempatkan waktu untuk melihat dan merawat Lea agar minum obat.

"Sudah selesai, den." ucap maid yang baru saja di kamar gadis itu.

Ezo lantas merapikan pakaian kantornya dengan wajah datarnya.
"Oke, makasih." ucapnya.

"Iya den, bibi permisi!" ucap maid itu.

Baru saja lelaki itu hendak berdiri menemui gadisnya. Rupanya Lea sudah menuruni tangga lebih dulu.

Saat mata gadis itu menatap dirinya berada di ruang tengah. Gadis itu lalu berlari menuruni tangga dengan cepatnya."Jalan Lea!"  titahnya.

Gadis itu mendengarnya bukannya takut dan menanggapi. Gadis itu malah tertawa sembari terus berlari sampai dimana belum sampai di lantai bawah Ezo lebih dulu berjalan menaiki tangga dan menghentikan gadis itu berlari dengan berdiri di depannya.

Gadis itu terkekeh melihat raut wajah Ezo yang antara marah dan khawatir. "Minum obat!" ucapnya, raut wajah Lea berganti murung.

"Enggak mau!" ucapnya lirih menatap Ezo.

Ezo menarik gadis itu untuk berjalan pelan menuruni tangga."Biar sembuh total, kamu mau sehatkan? Yaudah nurut." ucapnya.

Lea menatap Ezo dengan tatapan tampak tak terima. Ezo pikir minum obat itu enak tinggal nelen.

"Coba Ezo minum obat kalau mau tau rasanya!" ucap Lea.

"Ezo nggak sakit jadi nggak minum!" ucap Ezo.

"Ezo pikir enak tinggal minum, sedangkan Lea nggak bisa nelen obat kalau langsung, itupun harus satu satu." ucap Lea.

Ezo diam saja ketika gadis itu mengomel tidak bisa minum obat. Dirinya tidak mau menambah masalah.

"Yaudah Ezo minta maaf sama Lea. Lea maunya gimana?" tanyanya sembari menarik gadis itu untuk duduk sesampainya di lantai dasar.

Lea diam saja,"Mau minum obat nggak?" tanya Ezo.

"Mau," ucapnya pelan.

"Oke, makan dulu habis itu minum obat." ucap Ezo.

MY SPOILED LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang