22. My Spoiled little girl

14.9K 1K 40
                                    

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Membaca


"Aku mau keluar sebentar, nanti aku juga pulang." ucap Lea mengenakan pakaian simplenya.

"Mau kemana memangnya, nak? Udah mulai sore!" ucap Lira wanita itu tengah berdiri di depan putrinya.

"Sebentar aja kok, Mom." ucap Lea bersikeras.

Lira menghela nafasnya lantas mencium pipi putrinya."Hati hati, di antar supir saja." ucapnya.

"Iya," ucapnya mencium punggung tangan Lira dan berjalan menuju pintu.

***

Gadis itu menapaki tanah dengan rumput liar yang tumbuh. Mencoba menetralkan gemuruh di jantungnya.

"Duduk." ucap seseorang itu yang duduk menatap depan. Suaranya tampak lembut tapi tegas.

Seseorang yang di titah itu langsung duduk. Keduanya sama diam tak mengeluarkan suaranya."Dibolehin keluar?" tanya seseorang itu tak lain ialah saudari dari gadis yang baru datang.

Gadis itu menoleh tersenyum tulus."Boleh, makannya aku duduk sama kamu." ucapnya.

Chika mendengus,"Gue kira bakal di larang karena gimana ya, lu manja, nggak bisa jaga diri, pasti mereka nggak mau lu ada apa apa." ucapnya.

Lea diam tak menanggapi, ia masih menatap depan tanpa menoleh.

"Ini!" ucap Chika menyerahkan sebuah map berisi dua lembar.

Lea menatap map itu lalu menatap Chika. "Apa?"

"Baca!" titah Chika, dan Lea langsung mengambilnya.

"Lu harus pilih antara itu!" titahnya lagi, Lea masih membacanya.

Mata Lea membulat isi dari surat itu sangat menjebaknya dan bahkan tidak ada keuntungan untuk dirinya.

"Kak Chik--"

"Jangan panggil gue kakak, najis." Matanya menajam pada gadis di sebelahnya.

"Gue nggak mau denger lu berpendapat, gue cuma mau lu tanda tangan dan selesai!" ucap Chika sedikit kesal. Gadis itu terkejut mendengar suara dari Chika.

Lea berdiri dari duduknya dan menyerahkan map itu di atas bangku yang tadi di duduki."Maaf, aku nggak bisa kak." ucapnya.

Chika berdiri dan mengamit lengan Lea. "Lu mau egois? Ha? Lu bahagia sedangkan Mama gue mendekam di penjara?!"

Lea meronta saat tangannya kembali merasakan sakit karena tekanan dari gadis itu."Lea nggak bisa melakukan itu, semua ada di tangan Daddy kak. Daddy yang memenjarakan begitu pula Daddy yang boleh mencabut kembali tuntutan!" ucapnya.

Chika menyerat Lea sedikit jauh.
"Bisa! Karena disini lu korbannya kalau lu cabut pun itu mudah!" ucapnya.

Lea menggeleng keras gadis itu meronta ronta untuk bisa lepas dari Chika. "Enggak, Lea nggak bisa!" lirihnya.

Gadis itu tambah emosi Chika lantas menarik keras Lea hingga terjatuh di rumputan. Gadis itu memekik, menatap Chika yang tampak sangat marah.

Memegang pipi Lea dan menekannya hingga satu luka itu terlihat jelas di wajah Lea. Goresan dari kukunya yang menekan kuat, darah pun keluar.

"Aarghh.." gadis itu merintih.

"Gue benci makin membenci lo!" pekik Chika keras. Untung taman itu sepi dan tidak ada orang berlalu lintas.

MY SPOILED LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang