Extra Part 3

21.6K 1K 29
                                    

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh

Selamat Membaca

"Aaargh, Rayendra dengerin Daddy." geram Ezo kepada putranya yang masih berusaha membangunkan istri-nya.

Tapi tampaknya bocah berusia tiga tahun itu tampak menunjukkan raut datarnya tetap menggoyangkan lengan Mommynya yang masih tertidur.

Pria berusia 31 tahun itu menggeram karena tidur istri-nya di ganggu. Dengan cepat ia menarik putra-nya itu.

Lalu mendudukkannya di depannya. Menatap anak itu tajam, tanpa sadar.

Bukan-nya takut anak kecil itu itu malah menatap tanpa ekspresi Ezo.

"Mandi!" ucap Ezo tegas pada seorang anak kecil berusia 3 tahun.

Bukan-nya menuruti apa yang Daddy-nya ucapakan balita itu malah merangkak cepat ke arah Mommynya yang tertidur.

Pagi ini telah menunjukkan pukul setengah tujuh. Sontak Ezo langsung mengambil putra-nya dan mendudukkan di pahanya.

"Kamu paham di bilangin ngga?" tanya Ezo menukas balita itu.

Sebuah mata mengerjap erjap mendengar suara suara cekcok kecil.

Lenguhan istri-nya di ketahui oleh Ezo. Lantas lelaki itu mendekat pada istrinya masih memangku putra-nya.

Ia membungkuk memberi kecupan pada kening dan pipi istrinya.
"Selamat pagi, Sayang."

Hingga mata Lea jelas menatap seorang lelaki yang duduk di sisi kirinya sembari memangku putra-nya.

Lea bangun dan mencium pipi suaminya dan juga putra-nya. "Selamat pagi juga, Ezo." ucap-nya.

Meskipun sudah menikah Lea masih tampak canggung jika memanggil sayang, atau suami. Wanita itu hanya memanggilnya dengan nama, karena menurut mereka berdua memanggil nama juga termasuk lebih lucu dan romantis.

"Hey, boy." sapa Lea pada putra-nya, ia mengambil alih putra-nya.

Tampak balita berusia tiga tahun itu sedikit tersenyum. Lalu tangan kecilnya meraba wajah cantik Mommy-nya.

"Apa sayang?" tanya Lea kepada putra-nya.

"Mandi." ucapnya jelas. Usia seperti itu putra dari pasangan terkaya ini sudah bisa berbicara cukup jelas dan berjalan cepat.

"Ow, anak mommy mau mandi, yuk." ucap Lea mengiyakan ucapan putra-nya.

"Kamu jangan mandi juga, mandiin Rayendra aja," pinta Ezo pada istri kecil-nya.

"Iya." ucap Lea tersenyum kepada suami-nya.

***

Seorang bocah tengah berlatih memanah di latih seorang guru privat yang sengaja Ezo pinta.

Saat itu Ezo tengah memanah sebuah lingkaran dan tepat di tengahnya. Putra-nya tiba tiba saja sudah berada di sisi pintu taman. Menatap lurus dirinya dan tiba tiba saja ingin belajar memanah dengan suara tegas.

Ezo duduk menatap putra-nya yang sudah berlatih dengan gurunya. Tak lama seorang wanita berusia 25 tahun datang membawakan sebotol air putih di taruh di atas meja taman.

Lalu duduk bersama suaminya yang tampak menarik tangannya agar duduk di sebelahnya.

Setelah duduk merapatkan istrinya kepada-nya. Dan mengambil rambut yang menjuntai menutupi wajah istri kecilnya.

"Disini ada pelatih laki laki, kenapa kamu kemari?" tanya Ezo lembut.

Lea menoleh wajah menatap Ezo yang menatap tanya padanya. "Aku mau lihat Rayendra memanah," balas Lea.

Hingga tiba tiba kaki yang menempel pada istrinya di tendang oleh bocah kecil yaitu putra kandungnya sendiri.

Ezo menatap tajam putranya berani seperti itu padanya. "Jangan dekat dekat Mommy." tukas Reyandra bocah itu menatap Ezo tajam.

Ezo melepas tangannya dari rangkulan. Lalu membungkuk menatap putra-nya, remeh."Aku suami-nya, kau hanya anaknya!" tukas Ezo tenang.

Lea menepuk pundak suami-nya pelan."Tetap saja tidak boleh, Mommy hanya milik Reyandra." ucapnya tegas.

Lea tak sengaja menatap guru les itu dengan canggung, lalu melerai kedua lelaki itu. "Sudah, kalian tidak malu? Ada guru les disini?" ucap Lea.

Ia menarik putra-nya untuk dekat padanya. Hal itu di manfaatkan Reyandra dengan memeluk kaki Lea.

"Dear?" ucap Ezo tak percaya menatap istri-nya.

"Ezo, sudah." ucap Lea, membuat Ezo mendengus kasar.

"Tugas mu selesai," ucap Ezo pada pelatih itu, lalu lelaki berusia muda seperti hampir sama dengan Lea pergi.

***

"Kenapa kamu tidak tidur?" tanya Ezo pada putranya yang masih betah memeluk Mommy-nya.

Rayendra memiliki kamar sendiri, tapi bocah itu malah suka tidur dikamar orang tua-nya.

"Biarin Ezo." ucap Lea pada suaminya. Tapi Ezo menampilkan raut wajah yang malas.

"Kalau dia tidur disini, aku tidak mendapatkan pelukan dari kamu." ucap Ezo tegas.

"Hm, kamu di belakang ku, kamu bisa memelukku." ucap Lea memberi opini.

Tiba tiba saja Rayendra melebarkan satu tangan-nya di depan Daddy, di mana lelaki tampan ini berada di belakang putra-nya.

"Lihat, Sayang gimana Ezo bisa peluk?" tanya Ezo.

Lea menghela nafas ia bisa apa. Putranya ini memang terkadang membuat Ezo jengkel.

Lea mengusap raut Rayendra,"Sayang, mau kan tidur di sebelah Mommy,
kasihan Daddy-nya." ucap Lea.

Putranya tampak diam dan menutup mata memeluk erat dirinya. Hingga keheningan menyelimuti ketiganya.

"Mom, Rayen, mau tidur di kamar." ucapnya tiba tiba.

Ezo tampak bahagia dan Lea bingung. "Loh?" beo-nya.

"Kasihan Daddy, nggak bisa peluk Mommy. Selamat malam Mommy," ucap Rayendra mencium pipi Lea.

Bocah itu berdiri turun dari ranjang, tapi menatap Daddy-nya yang menatapnya tanya. "Selamat malam Daddy, im sorry." ucap-nya.

"Thank you Son." ucap Ezo.

Rayendra pun menutup kamar itu. Dan menuju kamar-nya. Sementara Ezo langsung memeluk istrinya.

"Em, Ezo, Rayendra kenapa?" tanya-nya. Ia takut putra-nya kenapa napa dan ngambek atau apa gitu dengannya.

"Tidak apa apa mungkin dia kasihan dengan Daddy-nya." ucap Ezo. Lelaki itu masih memeluk istri-nya.

Ia mengecup kening istrinya lalu menatapnya lekat. "Lea,"

"Iya?" sahut-nya baru menatap dirinya.

Ia membelai wajah istri kecil yang cantik ini. "Aku hanya ingin cukup Rayendra saja, anak kita. Aku-- tidak mau melihat mu kesakitan lagi saat melahirkan." ucapnya jelas.

Ia tahu perasaan suami-nya. Lelaki itu menangis saat melihatnya kesakitan kontraksi. Ia terus berada di ruang bersalin bersama istri-nya.

Ezo meletakan wajahnya di ceruk leher istri kecil-nya. Lea terkekeh geli, ia menarik suami-nya agar menatap-nya.

"Terimakasih sudah meneteskan air mata kamu, terimakasih sudah menjadi suami yang sangat siaga, sangat mencintai diriku. Aku bahkan merasa bukan seperti istri tapi seperti queen." ucapnya menatap suami-nya.

Ezo menatap istri kecil-nya lembut.
"Terimakasih, karena mau menjadi separuh hatiku." ucap-nya.

Lea mengangguk pelan,"I love you." ucap nya pada suami-nya.

"Jarang banget kamu kaya gini, i love you too sayang. I love you too my spoiled little girl." ucap Ezo lembut. mencium di kening nya.

"Terima kasih ya Allah, telah memberikan apa yang aku butuhkan, yaitu Lea dan Rayendra." ucap Ezo dalam hatinya.

"Terima kasih, telah memberikan suami yang sangat baik dan bertanggung jawab ya Allah." ucap Lea dalam hatinya.

Selesai

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY SPOILED LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang