13. My Spoiled little girl

30.6K 1.8K 202
                                    

Assalamualaikum
warahmatullahi wabarokatuh

Selamat Membaca

"Masih lemes badannya? " Dua hari di rumah sakit, kondisi gadisnya bukan membaik malah lemas. Ezo sampai tidak masuk kantor hanya untuk menemani gadisnya. Ezo takutnya gadisnya takut, atau bosen tidak ada teman di ruangan. Meskipun ada orang tua kandung gadis itu.

Ezo mengelus elus pelan kepala gadisnya. Sangat pelan, ia takut malah akan semakin pusing jika terlalu.

"Kok diem, kenapa sayang?" tanyanya sangat pelan, bahkan cuma mereka berdua yang dengar.

Gadis cantiknya menatap mata Ezo dengan tatapan berkaca. Setelahnya menunjuk kedua kaki dengan jarinya.

"Kakinya sakit?" tanya Ezo masih mengusap. Dan mendapat anggukan, "Keram.." air matanya jatuh seketika.

Ezo khawatir dirinya langsung memeluk gadisnya. "Jangan nangis sayang, sayang ku yang cantik, "

Ezo menekan bel yang menyalur pada ruang dokter. Beberapa menit dokter itu datang, orang tua yang ada diruang inap terkejut. Kok, ada dokter masuk? Padahal jam besuk dokter itu sudah terjadwal, kecuali di minta sendiri, seperti Ezo yang menekan bel.

"Kakinya keram, tubuhnya makin lemas." ucap Ezo menatap dokter perempuan itu datar.

Dokter itu memeriksa kembali. "Obatnya diminum rutin kan?" tanyanya.

"Iya dok, memangnya ada apa sama putri saya? " tanya Lira panik.

"Keramnya baru batu ini atau sudah pernah sebelumnya?" tanya dokter pada pasien.

"Pernah apa enggak?" tanya Ezo pelan, pada Lea yang mengeluarkan air mata.

"Sebelum, " ucap Lea lirih.

Ezo makin mendekat pada Lea yang terbaring. "Sayang, hufft." tak mau melanjutkan.

"Mungkin nanti akan saya periksa lebih lagi  dan mungkin ada sesuatu."

"Baik dokter, makasih." ucap Lira. Arsenio sangat kaku sekali dengan perempuan lain. Kenapa bisa begitu sih?.

"Minum air putih yang banyak, "

***

Setelah dokter pergi, "Kamu minta gendong waktu itu, berarti kaki kamu keram?" Ingat, kejadian dimana pulang sekolah Lea meminta di gendong sampai kamar.

Lea mengangguk, "Sakit, "

Lelaki itu menghela nafasnya, mencium kening dan pipinya. "Sekarang masih sakit?"

Lea menggeleng, "Alhamdulillah, habis minum obat kamu suka tidur lama, nggak biasa gitu. "

"Habis apa kalau kamu ngantuk? Sarapan? Makan? suntik?"

"Suntik, ganti infus."  Otaknya berpikir nggak mungkin ganti infus bisa ngantuk, jarang sekali suntik terus ngantuk, kecuali memang untuk penenang dan efeknya.

"Makan habis sarapan suka gitu, sayangku"

Lagi, anggukan pada kekasihnya itu membuatnya semakin yakin, kalau ada orang yang sengaja ingin membuat gadisnya semakin sakit.

MY SPOILED LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang