24. My Spoiled little girl

16.1K 1K 35
                                    

Assalamualaikum
Warahmatullahi wabarokatuh

Selamat Membaca

Suara teriakan itu membangunkan Lea yang baru saja tertidur. Gadis itu mengusap dadanya yang sakit karena terkejut.

Seorang lelaki yang baru datang sambil menarik lengan gadis cantik itu terkejut melihat kekasihnya memegangi dadanya.

Ezo melepas tarikan itu berlari mendekat ke gadisnya."Apa kamu terkejut, aku membuatmu kaget? Maafin aku." ucapnya memegang tangan gadisnya.

Lelaki itu menyesal membuat gadisnya kaget. Gadisnya menggeleng sembari mengucapkan kata tidak apa.

"Lea.." suara itu membuatnya menoleh. Kembali shock melihat sepupunya terjatuh dengan lebam di sudut bibirnya.

"Chika.." panggilnya hendak berdiri tapi sebuah pelukan mencegah gadis itu.

"Ezo! Lepasin aku." pintanya pada kekasih itu. Ia meronta ronta kencang.

"Kamu yang melakukan ini Ezo?" tanya Lea dengan tatapan tampak sedih.

Ezo mengangguk, menangkup wajah gadisnya dengan lembut. Ezo beranjak dan mendekati Chika menariknya keras.

Sampai gadis itu berdiri dengan lemas. Rudi, lelaki itu berada di luar kamar.

Lelaki paruh baya itu sudah mencegah Ezo lelaki itu tapi nampaknya amarah lelaki itu begitu memuncak.

"Minta maaf dengan gadisku!" titah Ezo membentaknya. Chika menangis tersedu sedu menunduk.

Kemudian matanya menatap Lea yang juga tak berdaya di atas ranjang. Lea menggeleng kepala dengan air mata menetes melihat Chika di perlakukan dengan seperti itu membuat gadis itu kesal dengan Ezo.

"A..aku minta maaf, hiks... Maafin aku Lea." pintanya tulus dengan kesadarannya. Meski dengan paksaan Ezo yang tanpa lelaki itu suruh gadis itu akan meminta maaf pada Lea.

Chika benar benar sadar dan menyesal. Iri dan benci karena memenjarakan Mamanya membuatnya menjadi gadis yang jahat.

"Chika a-aku akan selalu maafin kamu. Kamu itu saudariku, aku sudah memaafkanmu." ucap Lea tak berdaya menatap Chika yang sangat lemah.

Gadis itu menatap Ezo lembut.
"Lepasin dia Ezo." ucap Lea pelan.

"Kalau kamu belum tulus meminta maaf, biarkan aku melesatkan sebuah timah emas di tubuhmu."  ucap Ezo datar. Lelaki meletakan pistol di lengan gadis itu membuat Chika terkejut.

"Jangan!" cegah Lea. Gadis itu bergerak hendak berjalan menuju sepupunya.

Ezo menatap gadis cantik yang selalu membuat dirinya jatuh. Melihat air mata yang begitu murni menetes pun tampak lemah.

Lelaki itu berdiri dari membungkuknya, mendekat ke gadisnya. Dan meletakan pistol itu di nakas. "Aku membuat kamu sedih?" tanyanya menatap wajah Lea.

Gadis itu mengangguk menangis.
"Maafin aku, maaf." Lelaki lalu memeluk gadisnya menenangkan.

"Maafin aku." gumam lagi.

Pintu terbuka memperlihatkan Rudi yang terkejut menatap putrinya terduduk di lantai. Lelaki itu membopong putri nya dan membawanya ke rumah sakit.

***

"Bagaimana keadaannya, Uncle?" tanya Lea melalui sambungan video call.

Lelaki paruh baya itu terlihat sedih dan cemas."Tidak begitu parah kok." ucapnya mencoba memberi senyuman.

Lea merasa dirinya bersalah karena dirinya Ezo sampai melukai sepupunya."Uncle, maafin Ezo jika Chika seperti itu karenanya." ucapnya.

"Tidak, nak. Mungkin ini memang jalan agar Chika sadar." ucap Rudi bijak pada ponakannya. Ia mengerti gadis itu sangat perasa, tidak bisa tega dengan orang lain.

MY SPOILED LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang