Assalamualaikum
warahmatullahi wabarokatuhSelamat Membaca
Lelaki itu masih setia duduk di bawah menunggu gadisnya bangun dari tidurnya. Setelah 20 menit tadi dokter datang memeriksa keadaan kekasihnya.Ternyata masih ada sedikit efek dari obat tidur yang pernah terkonsumsi secara paksa dulunya. Hingga menyebabkan efek samping yang masih terasa.
Biasanya lemas, akan menjadi pelupa, cepat lelah, tangan berkeringat, menyebabkan jantung berdetak lebih cepat.
Mengonsumsi obat tidur terus-menerus membuat substansi menumpuk di tubuh dan menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan. Efek ini termasuk tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur dan depresi.
Dokter keluarganya memberikan obat untuk di minum 3x sehari agar tidak terus berkepanjangan efeknya.
Tok tok tok
Ezo menoleh ke arah pintu hitam yang tertutup. Langsung saja ia berdiri dan membuka pintunya. Menampilkan wajah lelaki paruh baya yang menduplikat wajah darinya.
"Kenapa gadismu itu?" tanya Erwin ayah dari Ezo. Lelaki tua itu mengintip sedikit dari celah Ezo.
"Tidur." singkatnya. Lalu berjalan menuju sofa di sudut gorden yang dimana terlihat indahnya dari lantai 20.
Erwin lelaki tua tapi sangat tampan dan tajam itu mendekati ranjang gadis putra tunggalnya."Cantik sekali gadismu saat tidur!" ucapan dari Ayahnya membuat Ezo menatap balik.
Erwin kembali tegak dari membungkuknya tadi. Berjalan mendekat pada putra sulungnya.
"Tadi Ayah lihat ada dokter baru saja keluar dari ruangan mu, siapa yang sakit?" tanya Erwin bersedekap dada.
"Aku hanya menyuruhnya untuk memeriksa saja, tidak ada yang sakit sebenarnya." ucap Ezo tegas.
Erwin manggut-manggut kepala dengan mulai berjalan untuk duduk di sofa."Oh iya, berapa lama lagi gadismu akan selesai sekolahnya?"
"Beberapa bulan lagi, menunggu ujian, prom night, wisuda." jelasnya menatap Erwin.
"Terus?" tanyanya.
Ezo menaikkan alisnya tampak bertanya terus apa? Pikir Ezo.
"Terus habis wisuda apa?" tanya Erwin sedikit kesal. Putranya yang cerdas tampak loading.
"Kuliah." ucap Ezo.
"Menikah!" ralat Erwin mengkoreksi jawaban putranya.
"Kejauhan" ucap Ezo.
"Heh nak, liat umurmu sudah sangat dewasa!" ucap Erwin tegas.
Ezo berdecak kesal lelaki itu tampak duduk di ranjang gadisnya yang masih tidur."Aku mau menunggu sampai gadisku siap dan mau."
"Keburu menjadi perjaka tua!" ucap Erwin tak memandang bahwa putranya sangat kesal mendengar ucapan Erwin.
"No no no jangan marah nak. Ayah berbicara benar padamu coba berbicara berdua dengan gadismu itu." jelas Erwin.
Ezo hanya diam saja tidak membalas percakapan Erwin. Fokus memandang gadisnya yang masih tertidur pulas.
"Hhuft, Ayah pulang dulu hati hati di jalan jika pulang nanti." ucap Erwin merapikan jas kantornya. Lelaki itu juga masih sesekali datang ke kantor putranya sendiri.
Iya, putranya menjadi CEO di kantornya sendiri bukan di perusahaannya. Dan Erwin akan memberikan seluruh harta warisnya untuk putra tunggalnya, pasti.
Tetapi lelaki itu berkata jika Erwin masih kuat dan bisa menangani perusahaannya sendiri. Tak ada pilihan Erwin hanya menuruti saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SPOILED LITTLE GIRL
Teen Fiction[ COMPLETED ] Ezo Allen Sanjaya - CEO tampan dan wibawa - sangat keras dan dingin - sangat cinta kepada Lea ( little girl ) - Benci sesuatu yang membuat Lea menangis ataupun sedih Lea Asyila Drew - sangat manja kepada Ezo - Polos mudah kasihan...