~~~~~
"Kak Aksa kemana?"
Papa pulang cepat hari ini. Beruntung bisa makan malam dengan anak anaknya. Namun si sulung tak terlihat sejak sesampainya dirumah
Bagas dan Juan terlihat sibuk menghabiskan makanan mereka sembari menonton film di ponsel milik Juan. Papa bahkan sudah lelah mengingatkan anaknya untuk tidak memainkan ponsel di meja makan
"Kak Aksa ke rumah sakit" Jawab Yasa
"Ke rumah sakit? Siapa yang sakit?" Tanya Papa
"Kakak temen nya kecelakaan kemarin. Kak Aksa lagi nemenin temen nya" Jawab Yasa
"Siapa temenya?" Tanya papa. Papa hanya kenal tiga teman dekat si sulung yang kerap main kerumah
Yasa menatap papa sebelum menyebutkan nama itu. Mencoba menangkap raut wajah papa yang ditunggunya
"Semesta"
"Loh? Jadi kemaren Kak Semesta pulang karena kakak nya kecelakaan?" Tanya Bagas yang tiba tiba menyahuti
Yasa hanya mengangguk
"Ya ampun kasian. Nanti Bagas jenguk deh, Juan mau ikut gak?" Tanya Bagas
"Boleh"
Yasa masih sibuk memperhatikan papa dihadapan nya. Papa terlihat tenang, meski Yasa cukup pintar menebak raut wajah papa yang terlihat terkejut mendengar nama itu
"Semesta?" Tanya papa
"Iya Semesta. Papa kenal?"
"E-enggak. Cuma familiar aja namanya"
Setelah makan malam itu. Bagas dan Juan sudah masuk ke kamar mereka berdua. Papa memutuskan untuk beristirahat lebih awal
Yasa terduduk diranjang nya. Matanya terlihat kosong namun isi pikiran nya cukup ramai saat ini. Helaan nafasnya terdengar.
Tanganya bergerak membuka laci meja nakas disisi tempat tidur nya. Meraih berkas berwarna merah yang ia curi dari kamar papa kemarin dan membukanya. Kepala nya masih berpikir cukup keras dengan semua teka teki yang ia dapatkan
Beberapa surat penting tertera disana. Seperti surat nikah, akte kelahiran, kartu keluarga dan lain lain
Tak ada yang aneh dari semua itu selain nama asing disana
Wisnu Bahari & Rita Diana
Ia mencoba mengingat ingat apa nama itu merupakan nama salah satu dari anggota keluarga besarnya. Om atau tante nya. Namun kepala nya seolah menolak
Di lembar lain. Matanya masih bingung melihat nama itu
Semesta Arya Gentara
Nama itu adalah nama keluarga nya. Keluarga Gentara. Nama marga yang dipakai oleh saudara saudara nya. Yasa bahkan yakin seratus persen kalau tak ada kerabat lain yang menggunakan nama itu selain saudara saudara nya karena ayahnya adalah anak tunggal.
Prangsangka nya tak ingin ia pastikan begitu saja. Selagi menunggu perintah Aksa kemarin yang ternyata juga mengetahui tentang hal ini
FLASHBACK
"Kamu tau darimana nama itu?"
Aksa menoleh ke arah adiknya itu. Yang kemudian menghampirinya duduk kembali di sofa
"Kak Aksa tau juga soal itu?" Ucap Yasa yang mendengar jawaban sesuai ekspetasi nya
Aksa menghela nafasnya sejenak. Ia terlihat ragu membuka mulutnya untuk berbicara. Yasa cukup yakin kalau kakaknya juga mengetahui tentang hal ganjal ini
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 ✔ [𝗣𝗿𝗼𝘀𝗲𝘀 𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶]
Fanfiction[END] - TAHAP REVISI LENGKAP ✔ "Kalau kata Semesta, hidup dengan cara lebih keren adalah tetap tersenyum sekalipun rasanya begitu berantakan. Setidaknya dunia harus tau bahwa kamu belum menyerah." Ini tentang dia dan bahagia yang dicarinya Semes...