~~~~~
'Halo'
'Akhirnya diangkat juga'
'Kenapa Zara?'
'Kamu tanya kenapa? Semalem kamu gak ada kabar. Belum lagi semalem hujan petir. Aku kira kamu kenapa napa'
'Hp aku lowbat'
'Hish kebiasaan'
'Maaf'
'Iya iya. Yaudah siang nanti kamu ke kampus kan?'
'Enggak. Aku ijin'
'Kenapa kamu sakit?'
'Enggak. Cuma kurang enak badan aja'
'Karena hujan petir semalem ya?'
'Hm'
'Masih sama?'
'Heem'
'Yaudah nanti aku kerumah'
'Dirumah gak ada orang. Aku gak dirumah'
'Terus? Kamu dimana?'
'Dirumah Aksa'
'Ha?! Kamu nginep sana semalem?"
'Iya'
Tutt.. Tutt. Tutt..
Telfon itu terputus sepihak dengan cepat. Zara yang pagi ini sedang bersantai sembari menunggu kabar sahabatnya itu dengan langkah cepat menghampiri rumah tetangganya
Ia memasuki halaman runah disana. Beejalan ke arah teras dan mengetuk pintu
"Kak Zara? Ada apa?" Ucap Juan yang baru saja membukakan pintu nya disana
"Mau cari Semesta" Ucap Zara. Ia tak melanjutkan ucapan nya dan langsung masuk ke rumah itu
Melangkahkan kakinya meninggalkan Juan yang masih berpikir kebingungan siapa itu Semesta
Zara memasuki Kamar Aksa disana. Ia masih ingat saat duku kerap main bersama Aksa
"Semesta?" Ucap Zara. Dilihat nya Semesta sedang terduduk diatas kasur bersama Aksa
"Zara? Kamu ngapain kesini?" Ucap Zara yang melihat kedatangan Zara tiba tiba dikamarnya
"Nyari Semesta yang diculik sama kamu semalem" Ucap Zara
"Diculik?" Ucap Semesta
Zara berjalan mendekat ke arah Semesta. Sedikit mendorong tubuh Aksa yang menghalangi
"Kamu gak apa apa kan?" Tanya Zara yang saat ini memeriksa seluruh wajah dan tubuh Semesta
Semesta hanya mengangguk
"Kamu kok bisa tidur sini? Pasti diajakin kobam ya sama Aksa. Dasar" Ucap Zara
"Enak aja. Jangan nuduh nuduh gitu dong" Ucap Aksa yang terkejut mendengar tuduhan Zara
"Iya Zara. Jangan nuduh Aksa yang enggak enggak" Ucap Semesta
"Kok kamu belain dia sih?" Tanya Zara
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 ✔ [𝗣𝗿𝗼𝘀𝗲𝘀 𝗥𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶]
Fanfiction[END] - TAHAP REVISI LENGKAP ✔ "Kalau kata Semesta, hidup dengan cara lebih keren adalah tetap tersenyum sekalipun rasanya begitu berantakan. Setidaknya dunia harus tau bahwa kamu belum menyerah." Ini tentang dia dan bahagia yang dicarinya Semes...